POLA LARIK PADA GURINDAM DUA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI
Abstract
Gurindam Dua Belas karya Raja Ali haji termasyhur karena kekayaan pesan moral dan agama di dalamnya. Hal tersebut menjadikan Gurindam Dua Belas sebagai pedoman pengajaran moral bagi anak di setiap generasi. Gurindam merupakan puisi lama yang masih terikat akanaturan penulisan gurindam. Salah satunya penggunaan jumlah suku kata dan kata pada tiap larik. Namun seringnya ditemukan Para pengarang karya sastra yang mengabaikan aturan penulisan karya sastra yang telah ada sejak dahulu. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana Gurindam Dua Belas sesuai dengan aturan penulisan gurindam yang ada. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dengan cara menganalisis secara langsung tiap larik pada Gurindam untuk memperoleh data, kemudian dideskripsikan data yang diperoleh. Penelitian ini pun menghasilkan temuan bahwa pada 162 larik Gurindam Dua Belas hanya 4 larik saja yang tidak sesuai dalam jumlah kata, yakni pada pasal pertama, ketiga, dan2 larik pada pasal kelima. Sedangkan ketidaksesuaian jumlah suku kata ditemukan pada 35 larik. Diantaranya 4 larik pada pasal pertama, 5 larikpada pasal ketiga, 6 larik pada pasal keempat, 7 larik pada pasal kelima, 5 larik pada pasal ketujuh, dan masing-masing 4 larik pada pasal kedelapan dan Sembilan.