MAKNA UKIRAN TORAJA PADA RITUAL RAMPANAN KAPA’ (TINJAUAN SEMIOTIK)
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna ukiran Toraja dalam ritual rampanan kapa’ di Tana Toraja. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif yaitu pendekatan penelitian dimana data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar-gambar dan bukan angka. Data penelitian ini berupa ukiran Toraja pada kain dekorasi dalam ritual rampanan kapa’. Data dikumpulkan dengan (1) Teknik Observasi, (2) Teknik Wawancara, (3) Teknik Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna ukiran Toraja dalam ritual rampanan kapa’ adalah (1) Pa’ Barr e Allo , bermakna kebesaran keluaraga kedua mempelai, (2) Pa’ Kapu’ Baka , bermakna kesatuan dan kedudukan keluaraga kedua mempelai, (3) P a’ T a n d u k R a’p e , bermakna kekuatan, dan keberanian kedua mepelai dengan mengadakan acara pernikahan dan mengundang keluarga, teman, sahabat, serta masyarakat sekitar, dengan harapan mereka hadir memberi doa restu, (4) Pa’ Bulintong , bermakna kedua mempelai masuk dalam rumah tangga yang baru dan melalui proses pendewasaan, (5) Pa’ Sekong Kandaure , bermakna kebersamaan dan keserasian kedua mempelai dalam memulai hidup berumah tangga, (6) Pa’ Papan Kandaure , bermakna persatuan dua hati, yang menjalin cinta kasih sampai pada jenjang pernikahan, (7) Pa’ Gayang , bermakna seorang mempelai laki-laki yang berkedudukan tinggi dalam masyarakat tempat tinggalnya.(8) Passora , bermakna keluarga yang berasal dari keturunan Puang atau bangsawan, (9) Pa’ Bulu Londong , bermakna keberanian seorang laki-laki untuk memulai hidup baru dengan menikahi seorang perempuan, (10) Passepu’ , bermakna seorang perempuan yang siap menikah dengan seorang laki-laki yang akan mendampingi dan menjaganya sampai akhir hayatnya.