TINDAK TUTUR MARAH BERDASARKAN GENDER PADA TV SERI 13 REASON WHY MUSIM 1
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemarahan verbal secara langsung dari tindak tutur marah berdasarkan gender pada TV seri 13 Reasons Why Musim 1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan studi kasus terpancang. Terdapat dua jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer meliputi data linguistik berupa tindak tutur marah secara langsung laki-laki dan perempuan, dan data sekunder berupa informasi mengenai TV seri 13 Reasons Why musim 1. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki cenderung menggunakan bentuk critical (mengkritik) dalam menyampaikan tindak tutur marah secara langsung. Bentuk kedua terbanyak adalah blaming (menyalahkan orang lain) yang diikuti dengan open hatred and insult (memulai kebencian dan mencela), dan less intense but clear (kurang intens namun jelas). Penggunaan tindak tutur marah secara langsung yang hanya digunakan beberapa kali adalah suspicious (curiga), name-calling (memanggil dengan nama yang tidak pantas), contempt and disgust (menghina dan merasa jijik), dan revengeful (dendam). Sementara itu, critical (mengkritik) juga menjadi bentuk tindak tutur marah secara langsung terbanyak pada perempuan. Less intense but clear (kurang intens namun jelas) menjadi bentuk kedua yang mendominasi. Selain itu, blaming (menyalahkan seseorang), name-calling (memanggil dengan nama yang tidak pantas), suspecious (curiga), dan open hatred and insult (memulai kebencian dan mencela) hanya digunakan beberapa kali dalam menyampaikan kemarahan verbal secara langsung pada perempuan.