KEMAMPUAN LITERASI MEDIA MAHASISWA SEMESTER II PRODI PBS INDONESIA DALAM PERKULIAHAN TEORI BELAJAR BAHASA
Abstract
Penggunaan media pembelajaran dalam perkuliahan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Kini, dosen selaku pengajar di perguruan tinggi lebih sering menggunakan powerpoint dan video sebagai media pembelajaran dalam membantu proses kegiatan perkuliahan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Tingkat Kemampuan Literasi Media Mahasiswa Semester II Prodi PBS Indonesia dalam Perkuliahan Teori Belajar Bahasa. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada media pembelajaran digital, yaitu tayangan salindia ms. power point dan kemampuan literasi media mahasiswa semester II Prodi PBS Indonesia dalam Perkuliahan Teori Belajar Bahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat kemampuan literasi media mahasiswa semester II Prodi PBS Indonesia dalam Perkuliahan Teori Belajar Bahasa. Manfaat dilaksanakannya penelitian ini bagi dosen adalah dosen dapat menyesuaikan penggunaan dan pembuatan media pembelajaran di kelas sesuai dengan tingkat kemampuan literasi media pembelajaran mahasiswa, khususnya media tayangan salindia ms. power point. Target luaran wajib dari penelitian ini adalah membuat artikel ilmiah dan mengirimkannya ke jurnal Riksa Bahasa Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Berdasarkan hasil analisis, komponen technical skills mahasiswa memperoleh nilai rata-rata 14,07 dengan persentase 48%, komponen critical understanding siswa memperoleh nilai rata-rata 6,51 dengan persentase 22%, dan komponen communicative abilities siswa memperoleh nilai rata-rata 8,63 dengan persentase 30%. Hal tersebut menunjukkan mahasiswa semester II PBS Indonesia yang termasuk ke dalam kategori tinggi sebanyak 6 orang dengan persentase 14%, mahasiswa yang masuk ke dalam kategori sedang sebanyak 37 orang dengan persentase 86%, dan tidak ada mahasiswa yang berkategori rendah. Saran yang dapat diberikan, yaitu diharapkan dosen-dosen di perguruan tinggi memilih media perkuliahan yang sesuai dengan materi perkuliahan dan kebutuhan mahasiswa di kelas. Mahasiswa diajak membuat media pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan teknologi sehingga menambah softskill mereka dalam pengoperasian teknologi.