PERBANDINGAN DEKONSTRUKSI TOKOH IBU DONGENG BATU MENANGIS DAN SI TANGGANG

  • Cici Nurfauzianah Has Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
  • Harris Effendi Thahar Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
Keywords: dekonstruksi, perbandingan, Tokoh Ibu

Abstract

Dongeng Batu Menangis dan dongeng Si Tanggang adalah dua bentuk dongeng yang dianut oleh dua komunitas sosial yang berbeda. Kisah Batu Menangis berasal dari Kalimantan Barat, sedangkan kisah Si Tanggang berasal dari Malaysia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dekonstruksi yang dipelopori oleh Jaques Derrida. Tentunya penelitian ini bertujuan untuk mencari makna lain yang tidak terlihat pada kedua dongeng tersebut, kemudian membandingkannya berdasarkan persamaan dan perbedaan dalam ketiga tahapan analisis teoretis tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang orientasinya didasarkan pada prosa rakyat berupa dongeng. Dengan menggunakan teori dekonstruksi ini, teks-teks minor dapat ditemukan di dalam dongeng, dan membentuk makna baru. Melalui teori ini terlihat bahwa kehadiran karakter Ibu tidak lagi dilihat sebagai sosok yang berkarakter baik dengan segala kebaikannya. Dalam oposisi biner, karakter Ibu dalam kedua dongeng tersebut digambarkan sebagai orang yang menderita. Dalam paralelisme, ada kekaburan karakter minor di kedua cerita. Bentuk restorasi hierarkis yang terjadi pada kedua dongeng tersebut adalah bahwa tokoh ibu tidak lagi digambarkan sebagai tokoh yang baik.

Published
2021-03-29
How to Cite
Cici Nurfauzianah Has, & Harris Effendi Thahar. (2021). PERBANDINGAN DEKONSTRUKSI TOKOH IBU DONGENG BATU MENANGIS DAN SI TANGGANG. Seminar Internasional Riksa Bahasa, 593-601. Retrieved from http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/1399