FUNGSI TRADISI WIWIT SEBAGAI LANDASAN HIDUP PETANI DI KELURAHAN CEMOROKANDANG, KOTA MALANG

  • Kiki Wulandari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
  • Maulfi Syaiful Rizal Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Keywords: Fungsi Folklor, mantra, traidisi, wiwit

Abstract

Tradisi wiwit  adalah salah satu ritual pada siklus pertanian yang berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan penghormatan kepada Dewi Sri sebagai dewi kesuburan. Tradisi wiwit memang masih berlangsung hingga saat ini, tapi seiring berkembangnya zaman mulai hilang dan ditinggalkan. Tujuan peneliti ini adalah mendeskripsikan prosesi dan fungsi tradisi wiwit, serta makna dari mantra dan sesaji yang digunakan pada tradisi wiwit di Kelurahan Cemorokandang. Penelitian ini menggunakan teori fungsi yang dikemukakan oleh Alan Dundes dalam Endraswara (2013), dengan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk meneliti kondisi objek secara alamiah tanpa rekayasa, sehingga mampu mendapatkan data yang valid. Hasil dari penelitian ini diperoleh tiga fungsi folklor yang sejalan dengan Alan Dundes, yaitu membantu pendidikan anak muda, meningkatkan perasaan solidaritas suatu kelompok, dan memberi sanksi sosial agar orang berperilaku baik atau memberikan hukuman. Selain tiga fungsi folklor tersebut, ditemukan beberapa fungsi lain, yaitu menata kembali keinginan-keinginan untuk hidup lebih baik dan mengenang kebaikan keluarga yang telah meninggal dan mendoakannya.

Published
2021-03-29
How to Cite
Kiki Wulandari, & Maulfi Syaiful Rizal. (2021). FUNGSI TRADISI WIWIT SEBAGAI LANDASAN HIDUP PETANI DI KELURAHAN CEMOROKANDANG, KOTA MALANG. Seminar Internasional Riksa Bahasa, 680-691. Retrieved from http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/1409