Cacat Gramatikal pada Produksi Ujaran Penderita Afasia Broca Pasca Ensefaltis
Abstract
Latar belakang pada penelitian ini yaitu adanya cacat gramatikal (agramatisme) pada produksi ujaran
penutur bilingual penderita afasia Broca pasca ensefalitis. Gangguan multifaset pada produksi ujaran
ini merupakan gangguan yang dialami penderita Afasia Broca usia 23 tahun disebabkan oleh virus
ensefalitis sehingga menyebabkan agramatisme. Jenis afasia yang dialami informan yaitu fluent
afasia dan merupakan acquired disorder. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap agramatisme
produksi ujaran penutur bahasa Sunda pada tataran morfologi berupa produksi jenis kata. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dan upaya mencapai tujuan penelitian dilakukan melalui
desain penelitian studi kasus berupa instrinsic single case study yang merujuk pada teori Katamba
(1994) dan (Sudaryat, 2007). Simpulan mengenai agramatisme pada produksi jenis kata bahasa Sunda
pada penderita afasia Broca pasca ensefalitis sebagai berikut: 1) informan mengalami agramatisme
pada sebagian jenis kata sifat dan nomina. Adapun produksi jenis kata lainnya tidak mengalami
kesulitan; 2) Untuk mengatasi kesulitan produksi ujaran pada jenis kata sifat dan nomina dilakukan
informan dengan cara mengulang suku kata awal pada kata yang akan diujarkan, 3) Perolehan
produksi jenis kata didominasi oleh produksi jenis kata nomina sebesar 34,78%. Hal ini dikatakan
wajar karena keseharian kita lebih banyak menggunakan jenis kata nomina daripada jenis kata
lainnya. Persentase terbesar kedua setelah jenis kata nomina yaitu interjeksi sebesar 32,61% dan
persentase produksi jenis kata terbesar ketiga yaitu verba sebesar 15,22%.