MENGUBAH LUKA MENJADI DESTINASI WISATA: MENGGALI POTENSI DARK TOURISM DALAM NOVEL ARAFAT NUR
Abstract
Narasi konflik Aceh terdokumentasi dengan baik dalam karya-karya Arafat Nur. Novel Arafat Nur berpotensi melahirkan wisata sastra kelam (dark tourism) lewat fokus places of significance in the work of fiction. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan mimetik dan sastra pariwisata. Data penelitian diperoleh dari novel Lampuki, Tanah Surga Merah, dan Kawi Matin di Negeri Anjing karya Arafat Nur. Analisis data dilakukan dengan menganalisis kutipan teks dalam novel yang menggambarkan potensi pariwisata kelam. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil yang ditemukan ialah
latar konflik Aceh dalam novel Arafat Nur berada di Kota Lhokseumawe; (2) potensi wisata sastra kelam meliputi pos jaga, rumah penduduk, peninggalan senjata, KTP merah-putih, dan kantor partai politik lokal yang dapat dikembangkan menjadi museum atau laboratorium konflik dan perdamaian; dan (3) museum atau laboratorium konflik tersebut dapat memanfaatkan branding sastra sebagai upaya merawat ingatan bersama, alat transmisi memori, menguatkan perdamaian, dan menjadi pusat kajian resolusi konflik bagi daerah dan negara lain, serta menjaga martabat korban.