NILAI TUNJUK AJAR MELAYU DAN TRADISI BALIMAU KASAI DALAM CERITA RAKYAT LUBUK BENDAHARA
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui nilai tunjuk ajar Melayu yang terkandung dalam cerita rakyat Lubuk Bendahara yang dapat dijadikan salah satu alternatif penguatan nilai bagi peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dengan teknik baca dan catat menggunakan studi kepustakaan. Metode analisis data dengan pendekatan pragmatik yang menitikberatkan kajian terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami serta menghayati karya sastra, pendekatan ini digunakan untuk menganalisis nilai-nilai tunjuk ajar Melayu dalam Cerita rakyat Lubuk Bendahara. Oleh sebab itu teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Hasil penelitian ini menemukan tujuh nilai tunjuk ajar Melayu, tiga di antaranya sesuai dengan tunjuk ajar Melayu yaitu adanya nilai kasih sayang, kerja keras, rajin dan tekun, serta gotong royong yang terdapat pada beberapa tokoh, Hal ini dapat dijadikan landasan dalam berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat. Kemudian empat watak tokoh yang bertentangan dengan tunjuk ajar Melayu yakni: ikhlas dan rela berkorban, rasa tanggung jawab, memanfaatkan waktu, serta sifat amanah yang tidak tercermin pada beberapa tokoh sehingga dapat dijadikan pengajaran bagi pembaca maupun peserta didik. Cerita rakyat Lubuk Bendahara ini mengandung tradisi “Balimau Kasai” yang merupakan tradisi yang dilakukan dalam menyambut bulan suci Ramadan.