PENGGUNAAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENGINTEGRASIKAN UNSUR KEARIFAN LOKAL INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) DI AUSTRALIA
Abstract
Saat ini terjadi penurunan drastis jumlah pemelajar bahasa Indonesia di Australia. Beberapa kajian telah dilakukan dan selanjutnya diketahui bahwa salah satu penyebabnya terkait dengan ketersediaan dan kualitas guru bahasa Indonesia di Australia. Seperti yang disampaikan oleh beberapa pakar dan pegiat pembelajaran bahasa Indonesia di Australia, kondisi tersebut menuntut, salah satunya, akan adanya kegiatan peningkatan kompetensi para pengajar bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Australia, baik dari segi keterampilan berbahasa mereka, metode pembelajaran yang dilakukan, maupun wawasan ke-Indonesiaan yang mereka ketahui. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana pendekatan komunikatif yang populer digunakan dalam pembelajaran bahasa asing, termasuk dalam konteks BIPA, dapat digunakan oleh para pengajar tersebut, khususnya dengan mengintegrasikan unsur kearifan lokal Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui teknik observasi, survei, dan wawancara yang melibatkan sejumlah guru bahasa Indonesia di beberapa sekolah di Australia, khususnya di wilayah Australian Capital Territory (ACT), Canberra, Australia. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada awalnya para guru masih memiliki keterbatasan wawasan tentang unsur kearifan lokal Indonesia dan strategi penyampaiannya dalam kegiatan pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi, para guru memberikan tanggapan yang positif bahwa mereka dapat mengasah kembali keterampilan berbahasa Indonesia mereka dan keterampilan mengajarkannya, serta dapat mengintegrasikan wawasan kearifan lokal Indonesia melalui pendekatan komunikatif dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA).