ETIKA BERBAHASA DALAM KOMUNIKASI LISAN DI KAMPUNG ADAT CIREUNDEU

  • Andra Annisa Febriani Departemen Pendidikan Bahasa Sunda, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Fazar Muhammad Departemen Pendidikan Bahasa Sunda, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Irfan Rosyid Al Faridz Departemen Pendidikan Bahasa Sunda, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Marisa Siti Nurhaliza Departemen Pendidikan Bahasa Sunda, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Rika Latina Laras Departemen Pendidikan Bahasa Sunda, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Setiadi Ramdani Departemen Pendidikan Bahasa Sunda, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia
Keywords: Etika Berbahasa, Kampung Adat Cireundeu, Komunikasi Lisan

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan etika berbahasa dalam komunikasi lisan masyarakat yang berada di Kampung Adat Cireundeu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui serta mendeskripsikan etika berbahasa dalam komunikasi lisan masyarakat Kampung Adat Cireundeu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara. Adapun instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dengan dilengkapi alat perekam. Hasilnya adalah penggunaan Bahasa Sunda yang mencakup etika dalam berbahasa masih cukup baik meskipun telah terjadi campur kode. Dalam penggunaannya pun sudah cukup baik sesuai dengan ragam bahasa yang ada. Meskipun terkadang dalam penggunaan sehari-hari seperti terlupakan bahwa etika dalam berbahasa itu sangat penting, tapi masyarakat di Kampung Adat Cireundeu mengerti akan hal tersebut. Bisa disimpulkan bahwa etika berbahasa dalam penggunaan Bahasa Sunda di Kampung Adat Cireundeu sudah cukup baik, meskipun ada beberapa yang masih kurang tepat, tetapi mereka tetap berusaha menggunakan etika berbahasa dengan cara menggunakan bahasa yang halus atau dalam bahasa Sunda disebut bahasa lemes ketika berkomunikasi dengan orang lain. Adapun perbedaan etika bahasa antara masyarakat kampung adat Cireundeu dan masyarakat pada umumnya adalah masih dipertahankannya Bahasa Sunda di kampung adat Cireundeu, terlepas dari tepat atau kurang tepatnya ketika menempatkan tingkat-tingkat bahasanya, dan penggunaan kata - kata yang digunakan.

Published
2020-05-19
How to Cite
Andra Annisa Febriani, Fazar Muhammad, Irfan Rosyid Al Faridz, Marisa Siti Nurhaliza, Rika Latina Laras, & Setiadi Ramdani. (2020). ETIKA BERBAHASA DALAM KOMUNIKASI LISAN DI KAMPUNG ADAT CIREUNDEU. Seminar Internasional Riksa Bahasa. Retrieved from http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/873