Redefinisi Kesopanan pada Anak-Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Serang dan Pandeglang

  • Deni Wardana Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
  • Ajo Sutarjo Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
  • Ani Novia Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
  • Mia Utami Hasan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
  • Siti Novianti Triana P. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
Keywords: Definisi Kesopanan, Tindakan Verbal, Tindakan Nonverbal

Abstract

Posisi Negara Indonesia yang terletak di bagian timur dunia menjadikan budaya dan corak ketimuran menjadi identitas masyarakat Indonesia. Selain tutur kata yang lemah lembut, dan sopan santun dalam bergaul ataupun berpakaian, bangsa timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat, seperti halnya nilai kesopanan. Menurut Erislan (2005) kesopanan adalah suatu norma hidup yang timbul dari sebuah hasil pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai pedoman pergaulan sehari-hari masyarakat. Tindak kesopanan dibagi menjadi tindakan verbal (tutur kata) dan nonverbal (tingkah laku). Setiap kelompok masyarakat akan memiliki pedoman hidup yang berbeda-beda, seperti di Kota Serang dan Pandeglang. Kota Serang yang notabene masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa Serang dan Pandeglang yang menggunakan bahasa Sunda memberikan corak pergaulan yang berbeda-beda. Definisi kesopanan dari setiap masyarakatnya pun cenderung berbeda. Hal ini terlihat dari pola tingkah laku yang tergambar pada siswa Sekolah Dasar (SD) masing- masing. Siswa SD yang memiliki kecenderungan meniru setiap hal baru akan sulit menentukan hasil pergaulan yang bernilai positif ataupun yang bernilai negatif. Pola tingkah laku ini lah yang menjadi dilematik masyarakat dalam mendefinisikan kesopanan. Masyarakat Kota Serang dan Pandenglang berasumsi bahwa definisi kesopanan akan terlihat dari tindakan atau sikap positif yang dilakukan tanpa memunculkan tindakan-tindakan yang tidak lazim. Bentuk tingkah laku yang baik dan halus serta diiringi sikap menghormati orang lain menurut kebiasaan yang baik ketika berinteraksi dan bergaul yang ditunjukan kepada setiap elemen masyarakat sesuai dengan norma dan tata krama yang berlaku

Published
2018-12-25