Analisis Campur Kode pada Tuturan Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan (SDLP) UPI Kampus Serang

  • Tiya Melaeni Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
  • Eva Nurhandayani Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
  • Nesya Novita Dwi Aryani Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang
Keywords: Campur Kode, Tutur Bahasa

Abstract

Campur kode tuturan Bahasa Siswa merupakan suatu tutur kata yang diucapkan oleh siswa dan digunakannya ketika berkomunikasi dengan teman-teman sekitarnya, orang tua maupun oleh guru. Ketika siswa berkomunikasi Bahasa yang digunakan tidak murni menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar namun kebanyakan siswa yang masih terbawa oleh Bahasa ibu atau Bahasa dari daerahnya masing-masing. Sehingga, terjadi pencampuran Bahasa didalam komunikasi siswa tersebut. Pencampuran Bahasa siswa lebih dominan tehadap Bahasa jawa dan
sunda. Bahasa merupakan peranan yang sangat penting pada saat berkomunikasi juga dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan seseorang. Tujuan penelitian ini supaya dapat menganalisis tuturan Bahasa siswa yang digunakannya saat berkomunikasi serta dapat mengetahui bagaimana siswa ketika menggunakan Bahasa campur kode dan dapat mengetahui dampak positif maupun negative terhadap pengetahuan anak terkadap pembendaharaan kata maupun kosakatanya. Hasil dari penelitian mengenai analisis campur kode tuturan siswa yaitu dapat memperoleh pengetahuan mengenai konteks penggunaan Bahasa yang sering digunakan oleh siswa ketika di rumah maupun di sekolah serta dilingkungan luarnya dan penyebabnya. Karena faktor terjadinya campur kode tersebut berasal dari keluarga yang menggunakan Bahasa daerah sehingga ketika berbicara dengan anak nya tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Faktor lain terjadi dari luar lingkungan seperti yang telah penulis dapat ketika penelitian ini bahwa ada sebagian siswa yang menggunakan Bahasa asing seperti Bahasa Malaysia dan inggris Bahasa tersebut diucapkan oleh siswa karena sering menonton film yang menggunakan Bahasa tersebut sehingga anak terbawa dan teringat lalu mengucapkannya ketika berbicara.

Published
2018-12-25