Proseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas
<p>Seminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang merupakan seminar rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang. Seminar ini merupakan wadah transfer pengetahuan dan pengalaman pada bidang ilmu pendidikan dasar sesuai perkembangan jaman. Luaran dari seminar ini adalah artikel yang telah dipresentasikan & dipublikasikan dalam Proseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan Dasar secara <em>online</em> ber-ISBN 978-623-7770-42-8. Pada tahun 2021, Seminar Nasional Pendidikan Dasar mengambil tema “Urgensi Partisipasi Aktif, Adaptif, Inovatif, dan Kreatif Para Pendidik dan Calon Pendidik Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Indonesia”. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu menambah khazanah pengetahuan dan memberikan solusi bersama terkait pembelajaran di masa pandemi.<br><br>Proseding DIDAKTIS: Seminar Nasional Pendidikan Dasar terindeks di</p> <p><a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=dEX5jJwAAAAJ&hl=en" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/muhammadhanif/scholar1.png"></a></p>Program Studi PGSD Kampus UPI di Serangen-USProseding Didaktis: Seminar Nasional Pendidikan DasarAnalisis Attribution Error Pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Kelapadua Kota Serang
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2346
<p>Teori atribusi dapat mendarah daging dalam studi pendidikan, yang berfokus pada hasil perilaku siswa<br>dalam bentuk keberhasilan atau kegagalan. Namun, melihat permasalahan yang ditemukan di SDN<br>Kelapadua, terdapat penyimpangan teori atribusi yang membuat siswa kelas 5 melakukan kesalahan<br>dalam mengaitkan perilaku siswa lain. Penelitian berlangsung di SDN Kota Kelapadua Serang, subjek<br>penelitian adalah siswa G, siswa kelas 5. Wawancara, observasi, dan studi dokumen digunakan untuk<br>memperoleh data untuk penelitian ini. Menurut temuan penelitian ini, siswa G memiliki perilaku<br>minoritas yang dianggap mengganggu proses belajar di kelas. Jenis kesalahan atribusi yang terjadi pada<br>siswa G disebabkan oleh individu lain dan diri mereka sendiri. Kesalahan atribusi orang lain meliputi:<br>Kesalahan Atribusi Fundamental, Efek Pengamat Aktor, Relevansi Hedonik, dan Bias Egosentris.<br>Sedangkan self-serving bias dan self-blame attribution adalah contoh kesalahan atribusi yang dilakukan<br>oleh siswa G. Selanjutnya, siswa G menunjukkan perilaku dengan keunikan tinggi, konsistensi, dan<br>konsensus rendah, menyiratkan bahwa kesalahan atribusi pada siswa G didorong oleh komponen<br>internal-eksternal.</p>Emar MardhatilahAjo SutarjoMuhammad Hanif
Copyright (c) 2022 Universitas Pendidikan Indonesia
2022-11-172022-11-1771114Analisis Butir Soal Tes Menggunakan Teori Klasik Kelas II SDN Cadasari 3
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2351
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas materi kelas II tema 8 (Safety at Home and Travel).<br>Soal tersebut diujicobakan pada siswa kelas III SDN Cadasari 3 tahun ajaran 2022/2023. Soal-soal<br>tersebut dianalisis berdasarkan tingkat kesulitan soal, daya pembedaan item, dan fungsi distraksi atau<br>jawaban alternatif yang diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan<br>pendekatan kuantitatif karena menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis<br>informasi tentang apa yang ingin diketahui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) item dengan<br>tingkat kesulitan mudah 2 item (20%), sedang 7 item (70%), dan sulit 1 item (10%); (2) item dengan 6<br>item (60%) dan 4 item (40%) tidak baik; (3) pertanyaan dengan pengalih perhatian yang mengerjakan<br>8 pertanyaan (80%) dan dengan pengalih perhatian yang tidak mengerjakan 2 pertanyaan (20%).</p>Atiratul JannahHamdan RosyadaMira Fitria Ibrohim
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-17711436Animasi 2D Dalam Pembelajaran Bahasa
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2352
<p>Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari interaksi. Selain kontak fisik seperti bersalaman,<br>interaksi juga dapat diekspresikan melalui bahasa. Bahasa adalah kemampuan manusia untuk<br>berkomunikasi dengan manusia lain menggunakan tanda-tanda, seperti kata-kata dan gerak tubuh.<br>Perkiraan jumlah bahasa di dunia bervariasi antara 6.000–7.000 bahasa. Untuk itu, manusia selalu<br>berusaha mempelajari bahasa baru di luar bahasa ibunya. Bahasa ibu, juga disebut sebagai bahasa ibu,<br>bahasa pertama, adalah bahasa pertama yang dikuasai oleh manusia sejak lahir melalui interaksi<br>dengan sesama anggota komunitas bahasa mereka, seperti keluarga dan komunitas mereka. Hal ini<br>bertujuan untuk menjalin hubungan dengan manusia dengan bahasa ibu yang berbeda. Untuk itu kita<br>membutuhkan inovasi yang dapat menarik minat anak. Pekerjaan 2D digital hadir sebagai pilihan.<br>Melalui gambar, komik hingga video animasi 2D, mereka dapat digunakan dalam mempelajari bahasa<br>baru. Dengan kemajuan teknologi smartphone yang semakin menjamur, produk-produk inovasi<br>tersebut dapat dimanfaatkan hingga ke pedesaan. Keunggulan lainnya adalah sampah yang jumlahnya<br>lebih sedikit dibandingkan media pembelajaran konvensional. Yang mana jika rusak dan tidak bisa<br>diperbaiki maka harus dibuang</p>Adistia FanisaNova Dwi Puspita Laras
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-17712732Analisa Efektivitas Instruksi Pembelajaran Terhadap Iklim Dan Manajemen Kelas Untuk Siswa Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2353
<p>Proses pembelajaran formal merupakan proses yang melibatkan banyak faktor dalam menentukan hasil<br>terbaik dari proses yang dilakukan. Kualitas pembelajaran merupakan faktor penentu proses belajar<br>mengajar yang optimal sehingga perlu diperhatikan oleh seluruh guru. Penelitian ini bertujuan untuk<br>mengeksplorasi bagaimana pengajaran yang jelas dapat mempengaruhi iklim dan manajemen kelas.<br>Dengan metodologi kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang<br>memperhitungkan 3 indikator, yaitu clear instruction, iklim kelas, dan manajemen kelas. Ditemukan<br>bahwa ketiganya memiliki skor tinggi yang sama dengan pencapaian yang sangat baik (rata-rata =<br>86,28). Dengan menggunakan perhitungan pada skala Likert dan statistik. Penulis berharap penelitian<br>ini dapat menjadi acuan bagi pendidik dalam menciptakan sistem pembelajaran yang efektif di masa<br>depan.</p>Maria Apriline Hega Tareze
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-17713339Analisis Kebijakan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sekolah Dasar untuk Meningkatan Mutu Pendidikan Nasional
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2354
<p>Profesi sebagai guru atau tenaga pengajar di Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat.<br>Padahal, guru yang profesional sangat dibutuhkan saat ini, mengingat tantangan pendidikan yang<br>semakin meningkat. Banyak ahli menyebutkan gagasan profesional dan secara umum dikaitkan dengan<br>guru sebagai profesional. Oleh karena itu, dilakukan analisis kebijakan PPG untuk meningkatkan mutu<br>pendidikan nasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. the type<br>of data used is secondary data. Penulis menemukan kebijakan yang mendasari program PPG ini dan<br>produk hukum PPG. mulai dari artikel yang mengatur PPG, kuota penerimaan peserta PPG, standar<br>kompetensi lulusan PPG, dan kurikulum program PPG. Dengan kebijakan dalam program PPG, maka<br>tercipta guru-guru yang berkualitas dan profesional. Selain itu, kualitas pendidikan nasional juga akan<br>meningkat seiring dengan pemberdayaan guru yang lebih optimal dalam kegiatan belajar mengajar di<br>sekolah. Dapat dikatakan bahwa kebijakan ini cukup untuk mendukung peningkatan kualitas di bidang<br>sumber daya manusia.</p>Belinda Harfiani
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-17714049Analis Kebijakan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Terhadap Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2355
<p>Setiap kegiatan pembelajaran memiliki tujuan yang ingin dicapai, untuk mencapai tujuan pembelajaran<br>yang telah dirancang, guru harus memahami karakteristik siswa sekolah dasar. Dalam mendidik dan<br>memahami karakteristik peserta didik, guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang baik. Program<br>Prajabatan PPG merupakan upaya untuk menghasilkan guru yang profesional. Dengan adanya<br>program ini, guru diharapkan dapat menjadi role model dan peserta didik yang mampu<br>mengembangkan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, yang berpusat pada siswa dalam<br>rangka mewujudkan profil siswa Pancasila. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode<br>kualitatif dengan data yang diperoleh dari artikel, jurnal dan buku elektronik. Teknik pengelasan data<br>yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Kajian ini akan membahas dan<br>menganalisis kebijakan pemerintah yaitu program Pendidikan Profesi Guru (PPG) terhadap urgensinya<br>dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru, khususnya guru sekolah dasar.</p>Nazwa Desy NurfitrianyIlda ZamilSafinatunnajah
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-17715059Analisis Kemampuan Guru Dalam Menerapkan Model Bermain Peran (Role Playing) Pada Pembelajaran Tematik di Kelas Rendah SDN Kalideres 04 Petang
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2356
<p>Baru-baru ini, di lingkungan pendidikan, tercatat bahwa beberapa siswa saat ini mengalami kesulitan<br>dalam mengemukakan pendapatnya ketika belajar di kelas, namun pada kurikulum 2013, mengikuti<br>paradigma yang digunakan yaitu Student Center. Kegiatan belajar mengajar yang monoton menjadi<br>pasif karena guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga mempengaruhi<br>pemahaman siswa. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk membahas kemampuan guru dalam<br>menggunakan metode role playing dalam pembelajaran tematik di kelas rendah dan agar siswa mampu<br>menumbuhkan kepekaan terhadap masalah hubungan sosial, Dapat mengemukakan pendapat,<br>Memupuk minat dan motivasi belajar peserta didik. Sediakan sarana untuk mengekspresikan perasaan<br>yang tersembunyi di balik keinginan. Berdasarkan kajian diskusi, dapat diketahui bahwa penerapan<br>metode role playing dalam pembelajaran terpadu kelas rendah di SDN Kalideres 04 Petang<br>memberikan kontribusi kepada siswa dalam mengemukakan pendapat dalam proses belajar mengajar,<br>sehingga proses belajar mengajar tidak monoton, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa<br>tentang pembelajaran.</p>Ananda Puti GandoriaMuspiqotus SadiyahPutri Rahmawati
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-17716068Analisis Kesulitan Guru Dalam Mengikuti Tahapan Program PPG Secara Daring
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2357
<p>Hadirnya program PPG yang digalakkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan<br>meningkatkan mutu pendidikan ternyata dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala. Tujuan dari<br>penelitian ini adalah untuk menganalisis kendala yang dialami guru selama tahapan program PPG<br>daring, serta untuk mengetahui pendapat guru terkait pelaksanaan PPG daring. Penelitian ini termasuk<br>dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peserta yang terlibat adalah tiga guru SD yang mengajar di<br>SDN Cipaot Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Ketiga guru ini merupakan kelompok guru yang telah<br>mengikuti beberapa tahapan program PPG daring pada Mei 2022. Teknik pengumpulan data berupa<br>wawancara, serta pedoman wawancara sebagai instrumen penelitian. Teknik analisis data dilakukan<br>dalam beberapa tahap menurut Miles dan Huberman, yaitu reduksi data pertama, penyajian data kedua,<br>dan terakhir menarik kesimpulan. Hasil analisis wawancara dengan guru menunjukkan bahwa kendala<br>guru dalam mengikuti tahapan program PPG daring lebih kepada hal-hal teknis. Pendapat guru<br>mengenai pelaksanaan program PPG secara daring adalah merasa bahwa sebenarnya banyak hal positif<br>yang bisa didapat, namun untuk pelaksanaan program PPG yang akan datang guru ingin sistemnya<br>dipermudah.</p>Immelda Meldiani Putri SantosaRifa Nur Ramadhita
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-17716979Analisis Kompetensi Guru Dalam Intensitas Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektivitas Pembelajaran Saat Pandemi
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2358
<p>Adanya Pandemi Covid 19 memberikan tantangan baru di sektor pendidikan, metode pembelajaran<br>daring menjadi alternatif pembelajaran tatap muka. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi<br>dan media sosial untuk mendukung pengajaran, serta perlunya peningkatan kompetensi guru agar<br>pembelajaran daring di masa pandemi dapat berjalan efektif. Namun, dalam pelaksanaannya ditemukan<br>beberapa kendala yang dialami oleh guru. Dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal, serta<br>untuk mengetahui (1) frekuensi dan jenis media sosial yang digunakan oleh guru sebagai media<br>pembelajaran. (2) kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran sinkron.<br>Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif<br>dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner, menunjukkan bahwa sebagian besar responden<br>menggunakan media sosial sebagai pembelajaran sedang, tetapi masih jarang responden yang<br>melibatkan media sosial dengan model sinkron. Sehingga interaksi di kelas kurang efektif. Hal ini perlu<br>meningkatkan kompetensi interaksi kelas, teknologi dan manajemen daring dari guru agar penggunaan<br>media sosial yang sinkron dapat lebih sering digunakan sebagai media pembelajaran. Peningkatan<br>kompetensi, dapat diperoleh guru dengan mengikuti beberapa pelatihan atau otodidak melalui berbagai<br>sumber belajar yang tersedia.</p>Ariana Rizky
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-17718087Analis Nilai-Nilai Karakter Pada Problem Based Learning (PBL) Di Sekolah Dasar Dengan Memanfaatkan Fitur Microsoft
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2359
<p>Dalam pendidikan tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi pendidikan juga memiliki peran<br>penting dalam membentuk karakter bangsa. Pemerintah telah mempromosikan pentingnya<br>pendidikan karakter bagi siswa di sekolah. Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari<br>pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Pemerintah telah meluncurkan berbagai<br>program dalam upaya penerapan pendidikan karakter. Kementerian Pendidikan Nasional telah<br>merencanakan penyelenggaraan pendidikan karakter untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari<br>pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Pembentukan karakter pada pesert a didik dapat dilakukan<br>sejak dini kepada anak. Konsep pengembangan 21st Century Skills menumbuhkan Higher Order<br>Thinking (HOT) dan mengembangkan literasi digital secara inovatif dan kreatif dengan menerapkan<br>teknologi ke dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.<br>Desain penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan fokus penelitian untuk menganalisis<br>nilai nilai karakter dalam model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dengan memanfaatkan onr<br>fitur Microsoft yang akan diterapkan di ruang kelas di sekolah dasar.</p>Ratu AsmaarobiyahIndah MutiaraAlanise Moriska
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-1771142151Analisis Nilai Karakter Dalam Film "Adit Sopo Jarwo The Movie" Untuk Pembelajaran Di SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2360
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya tayangan film yang saat ini ada, terkadang belum mampu<br>menanamkan nilai-nilai karakter yang baik bagi anak sekolah dasar, sehingga mereka cenderung<br>mengimitasi perilaku atau sikap dari tayangan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan<br>gambaran agar membentuk karakter anak sekolah dasar yang berkualitas melalui tayangan film Adit<br>Sopo Jarwo the Movie. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu<br>kualitatif dengan metode penelitian desain analisis konten dan analisis data secara deskriptif. Instrumen<br>penelitian yang digunakan adalah peneliti itu sendiri dengan objek penelitian berupa video film Adit<br>Sopo Jarwo the Movie. Hasil analisis penelitian menemukan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam<br>tayangan film ini bernilai baik bagi anak sekolah dasar seperti nilai-nilai karakter yang menggambarkan<br>religius, kejujuran, tanggung jawab, tolong menolong, dan sopan santun. Oleh karena itu, dengan<br>adanya media film ini cocok untuk membentuk karakter anak sekolah dasar yang berkualitas melalui<br>tayangan film Adit Sopo Jarwo the Movie.</p>Diny Kurnia WinataLiza AnizarAyi Yuliandari
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-177199113Analisis Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SDIT Pondok Duta Depok Dan Solusi Alternatifnya
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2361
<p>Pendidikan merupakan salah satu agenda pemerintah yang dilakukan secara terus menerus. Penggunaan sumber daya manusia menjadi fokus pendidikan, karena kunci keberhasilan pembangunan bangsa adalah sumber daya manusia. Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, Bahasa Indonesia juga berperan sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dasar khususnya di sekolah dasar, yaitu mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi karena Indonesia merupakan sarana berpikir untuk tumbuh dan berkembang. cara berpikir logis, sistematis, dan kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian studi kasus diarahkan untuk memeriksa suatu kasus khusus. Kasus atau permasalahan yang dikaji peneliti dalam penelitian ini adalah tentang permasalahan yang dihadapi guru dalam mengajar pembelajaran bahasa Indonesia di SDIT Pondok Duta Depok. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru SDIT Pondok Duta saat mengajar pembelajaran bahasa Indonesia. Mulai dari siswa kelas bawah yaitu kelas 1 sampai 3, ada permasalahan mengenai kemampuan membaca dan menulis yang masih membutuhkan bimbingan lebih. Selain itu, ada juga masalah dalam keterampilan listening dan speaking, masalahnya ada anak inklusif yang membutuhkan bimbingan khusus untuk berbicara dan ada beberapa anak yang masih kesulitan mengucapkan kosakata.</p>Ari WihdiyastutiTian KusumawatiVini Nurfauziah Apriani
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-1771161170Analisis Sistem Moving Class Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 5 Di Sekolah Dasar Swasta Irnanda
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2363
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pembelajaran kelas bergerak untuk<br>mempermudah pembelajaran, untuk mengetahui tingkat keefektifan belajar dan besarnya minat<br>belajar bahasa Indonesia siswa dalam sistem pembelajaran kelas bergerak. Penelitian ini<br>menggunakan populasi siswa SD kelas 5 SDS Irnanda, kemudian sampel digunakan untuk<br>menentukan cluster random sampling. Sampel penelitian adalah siswa kelas 5 yang mengikuti<br>pembelajaran bahasa Indonesia dengan subjek peribahasa dan sinonim Antonin. Metode yang<br>digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan<br>data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dari hasil analisis dapat<br>disimpulkan bahwa: 1) Pelaksanaan rutinitas pindah kelas di SD swasta di Indonesia memiliki tingkat<br>efektivitas belajar bahasa Indonesia dalam sistem pembelajaran moving class cukup baik dalam<br>proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari kelancaran keberlangsungan selama pembelajaran. 2)<br>hubungan antara pindah kelas dengan belajar bahasa Indonesia. 3) Keberhasilan pindah kelas sebagai<br>strategi pembelajaran bagi siswa inklusif dan siswa kelas umum.</p>Della Ayu RuhaliyantiUni Sri MulyaniWindatul Hasanah
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-1771171179Efektifitas Flipbook Sebagai Media Pembelajaran Geometri Pada Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Batok Bali
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2364
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan geometri flipbook pendidikan multimedia yang<br>digunakan oleh siswa kelas bawah dan subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas 6. Penelitian ini<br>menggunakan tata cara dan pengembangan penekan, dengan langkah-langkah dalam penelitian ini<br>terdiri dari;(1) analisis produk,(2) desain produk,(3) pengembangan, validasi dan peningkatan. Metode<br>pengumpulan informasi pada penelitian ini dicoba dengan wawancara, tes, dan angel. Hasil data dari<br>penelitian pada tahap analisis, peneliti menemukan masalah tersebut melalui uji kemampuan geometri,<br>analisis kurikulum, dan kebutuhan siswa. Hasil dari tahap perancangan adalah merancang story board,<br>menyiapkan isi/atau materi yang akan diumpankan pada setiap menu, dan mengembangkan instrumen<br>penilaian media pembelajaran. Hasil dari tahap pengembangan adalah pembuatan produk dan validasi<br>dan revisi. Hasil daftar ahli validasi modul dalam kriteria yang sangat layak (96, 95%). Hasil validasi<br>pakar media mencerminkan kriteria yang sangat layak (98, 18%). Hasil respon guru SD keenam praktisi<br>pembelajaran menunjukkan kriteria yang sangat layak (89,04%). Berdasarkan hasil tersebut,<br>penggunaan media pembelajaran flipbook multimedia untuk SD merupakan media pembelajaran<br>berbasis siswa yang sesuai atau dapat diterapkan pada materi pembelajaran matematika geometri di<br>sekolah dasar.</p>Amirah Ainun Nurin, Muhamad Agus SaripShelvia Safira
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-1771180197Efektivitas Model Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemapuan Pemecahan Masalah Matematis Pada Siswa Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2365
<p>Model pembelajaran berfungsi sebagai panduan bagi perancang pembelajaran dan guru dalam<br>merencanakan kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran Problem Based Learning memberikan<br>siswa untuk memikirkan suatu masalah dan kemudian masalah tersebut diselesaikan dengan<br>menggunakan solusi yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model<br>Problem Based Learning dan respon siswa terhadap penggunaan model Problem Based Learning di<br>sekolah dasar. Dengan demikian dapat membantu siswa untuk mengoptimalkan keterampilan<br>pemecahan masalah pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Matching<br>Pretest post-test Control Group Design. Sampel diambil dari seluruh populasi kelas yang berjumlah<br>40 siswa dari kelas 4 SD Buah Gede. Instrumen tes yang digunakan berupa soal dan instrumen non tes<br>berupa angket. Analisis data yang terkumpul dianalisis dengan uji normalitas dan homogenitas sebagai<br>uji prasyarat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Model Problem Based Learning efektif<br>digunakan dalam meningkatkan pemecahan masalah matematis siswa dan respon siswa memberikan<br>respon yang baik terhadap penggunaan model Problem Based Learning.</p>Denta Safira
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-1771198211Efektivitas Permainan Ular Tangga Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Sunda di Sd Bojong Jengkol 01
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2366
<p>Saat ini mata pelajaran bahasa Sunda kurang diminati oleh siswa. Hal ini diduga karena cara guru dalam<br>menyampaikan materi pelajaran cenderung membosankan dan hanya menggunakan metode ceramah<br>dalam mengajar sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dan tidak tertarik dengan mata pelajaran<br>bahasa Sunda. Faktor lain yang menyebabkan siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran Sunda adalah<br>tata bahasa Sunda memang sulit dipelajari, dimana bahasa daerah biasanya memiliki beberapa kata yang<br>digunakan dalam situasi tertentu seperti bahasa lunak dan bahasa kasar (bahasa sehari-hari). Oleh karena<br>itu, diperlukan metode baru untuk belajar bahasa Sunda agar lebih menarik bagi siswa. Dalam penelitian<br>ini, peneliti menemukan media pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa tertarik belajar<br>bahasa Sunda. Media pembelajaran yang digunakan adalah permainan ular tangga. Penelitian ini<br>bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan permainan ular tangga sebagai media pembelajaran<br>bahasa Sunda yang diujikan pada siswa kelas 3 SDN Bojong Jengkol 01. Keefektifan media<br>pembelajaran ini ditinjau dari aspek pemahaman pada siswa melalui dua aspek, yaitu aspek pre-test dan<br>post-test. adalah melihat perkembangan peserta didik sebelum dan sesudah pelaksanaan permainan ular<br>tangga sebagai media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu<br>dengan mendeskripsikan dan mengamati keefektifan permainan ular tangga sebagai media<br>pembelajaran.</p>Lingga Pamungkas Bening Aulia PutriAmiladini Nurmaulida
Copyright (c) 2022
2022-11-172022-11-1771212222Alat Peraga Sistem Pernafasan Manusia Untuk Menunjang Pembelajaran IPA
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2368
<p>Pernapasan atau sering disebut respirasi adalah proses mengambil oksigen dan membakar karbohidrat serta menggunakan energi dalam tubuh. Ketika manusia bernapas, itu berarti ada proses memasukkan oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara dari tubuh. Dari paru-paru, oksigen akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui darah. Dalam penelitian, model pembelajaran sistem pernapasan dengan beban bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep sistem pernapasan. Dengan alat peraga ini siswa dapat memahami konsep pernapasan manusia, melatih kreativitas siswa, meningkatkan semangat siswa untuk belajar dan lain-lain. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh desain praktis sistem pernapasan manusia dengan bahan-bahan lokal sehingga konsep sistem pernapasan mudah diakses oleh mahasiswa. Tidak hanya itu, dengan alat peraga sistem pernapasan guru, lebih mudah untuk menjelaskan materi kepada siswa dan melatih guru untuk inovatif dalam mengajar..</p>Sinta AfrianiAdelia PrasastiRossy Anggriyani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771152160Efektivitas PPG Terhadap Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI di SDIT Bina Mulia Kota Depok
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2369
<p>Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas guru PPG terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Bahwa pendidikan profesi guru (PPG) merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Pendidikan dan S1/D IV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar dapat sepenuhnya menguasai kompetensi guru sesuai dengan standar pendidikan nasional.</p> <p>Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi, dimana wawancara ini dilakukan pada Kepala SDIT Bina Mulia Kota Depok, dan mengambil beberapa dokumentasi kegiatan wawancara. Wawancara ini dilakukan secara daring melalui google meet.</p> <p>Hasil penelitian yang dilakukan bahwa efektivitas guru PPG pada proses pembelajaran cukup baik, mulai dari proses pembelajaran di awal, dalam menyusun kerangka pembelajaran, guru kelas enam SDIT Bina Mulia tentunya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal dengan RPP, komposisi RPP dibuat koheren, seperti doa Kegiatan sebelum pembelajaran dimulai, kemudian tidak ada administrasi kelas, kemudian melakukan apersepsi atau mengulang pembelajaran, dan menyiapkan media, model, dan metode yang disesuaikan dengan materi yang dibahas. Pada akhir kegiatan pembelajaran diadakan evaluasi berupa tes. Artinya, efektivitas guru PPG dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di SDIT Bina Mulia dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan yang dicapai.</p>Inas SadsabilaMita PuspitasariNovita Larasati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771223233Gunakan Educandy Games Dengan Strategi Emred Untuk Peningkatan Vocabulary Bahasa Inggris
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2370
<p>Belajar bahasa Inggris harus dikemas dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang menarik agar siswa dapat memahami dan juga meningkatkan kompetensi bahasa siswa. Media pembelajaran menggunakan game educandy studio merupakan solusi pembelajaran yang menyenangkan melalui permainan interaktif dan interaksi antara guru dan siswa, peneliti menerapkan strategi pembelajaran EMRED dimana anak akan cenderung diarahkan pada proses pengenalan dan pemahaman melalui tahapan pembelajaran yang menyenangkan tentang literasi, khususnya kosakata bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode eksperimen. Desain penelitian ini adalah true experimental design berupa pretest-posttest control group design. Lokasi penelitian adalah SD Bina Nusa Kelas IV Kab. Tangerang Hasil penelitian rata-rata pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 91,25 dan 75,75 dan hasil studi asimpop signifikansi menyatakan bahwa data uji statistik menunjukkan nilai <0,05 dimana H1 diterima atau perbedaan kemampuan kosakata bahasa Inggris antara kelas eksperimen dan kontrol kelas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media game studio educandy dengan strategi EMRED berpengaruh positif terhadap pemahaman kosakata pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas IV SD Bina Nusa Kab.Tangerang.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>game educandy, emred, kosakata</p>Shafa Salsabila Herli Salim
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771234248Implementasi Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran IPS
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2371
<p>Rendahnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai hal salah satunya adalah penggunaan metode yang monoton. Selama proses pembelajaran di kelas guru masih belum menerapkan metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya. Metode role playing menekankan agar siswa melakukan perannya masing-masing sesuai dengan karakter yang dimainkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SDN Lontar Baru, Kota Serang. Data yang ditemukan berdasarkan hasil persentase penggunaan role playing oleh siswa pada siklus I diperoleh persentase sebesar 78,9% dan pada siklus II persentasenya meningkat menjadi 100% dengan kategori sangat baik. Sedangkan untuk nilai rata-rata tes hasil belajar siswa pada siklus II 55% pada siklus I meningkat menjadi 70% kemudian dilakukan perbaikan sehingga pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 100% dengan kategori sangat baik. Dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan metode role playing pembelajaran IPS menemukan adanya peningkatan hasil belajar siswa.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>capaian pembelajaran, bermain peran</p>Eva SohifahSusilawatiIta Rustiati Ridwan
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771249259Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Mata Pelajaran Ppkn Dan Implikasinya Terhadap Pembinaan Karakter Siswa Kelas 4 Sdn Cilegon 4
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2372
<p>Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata kuliah sosial yang berfokus pada pembentukan warga negara yang mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang cerdas, berkarakter, dan terampil berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. perubahan sosial yang terjadi dan banyaknya perilaku menyimpang pada siswa di Indonesia seperti pelanggaran peraturan sekolah, kekerasan antar teman, bolos sekolah, dan lain sebagainya. Masalah-masalah ini akan mempengaruhi kehidupan siswa. Jika tidak ada penanaman nilai-nilai Pancasila, mahasiswa akan terus terjerumus ke dalam masalah tersebut. Dengan adanya hal tersebut, lingkungan sekolah dinilai sangat tepat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, sekolah merupakan sarana yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila, karena siswa dapat belajar dan mencari pengalaman. Tujuan artikel jurnal ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan nilai-nilai Pancasila terhadap mata pelajaran PKn dan implikasinya terhadap pembentukan karakter mahasiswa. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan secara mendalam berdasarkan kasus aktual. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn di sekolah berjalan dengan baik dan mendukung siswa untuk selalu dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai baik Pancasila.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>implementasi, implikasi, nilai-nilai pancasila </p>Waheda SyifaurrahmahDarmawanFirman Robiansyah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771250271Implementasi Pembelajaran Problem Based Learning Materi Perubahan Lingkungan Mata Pelajaran IPA Kelas V Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2373
<p>Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam memecahkan masalah sebagai evaluasi proses pembelajaran. Melalui Problem Based Learning siswa belajar untuk terlibat dalam proses interaksi untuk mencari solusi atas permasalahan yang ditawarkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan atau studi pustaka. The purpose of writing this article is to increase the understanding of science about environmental change material and to train critical thinking skills and be able to solve problems in everyday life based on the knowledge possessed through the Problem Based Learning learning model. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk meningkatkan pemahaman keilmuan tentang materi perubahan lingkungan dan untuk melatih kemampuan berpikir kritis serta mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengetahuan yang dimiliki melalui model pembelajaran Problem Based Learning.</p>Asri AuliaHadijahNita Ellyana
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771272278Implementasi Pohon Pintar dalam Menentukan Ide Pokok Pada Siswa Kelas 5 SD Laboratorium Percontohan UPI Serang
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2374
<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya siswa yang masih mengalami kesulitan membaca dan menulis. Tentu saja, jika keterampilan dasar belum dikuasai, maka pembelajaran bahasa belum maksimal. Salah satu contoh materi yang mengandung dua aspek tersebut, yaitu menentukan ide utama. Oleh karena itu, peneliti memberikan inovasi media pembelajaran bahasa melalui smart tree. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas smart tree dalam meningkatkan kemampuan menentukan gagasan utama siswa kelas 5 SD Laboratorium Percontohan UPI Kampus Serang. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif. Instrumen penelitian, yaitu observasi, pedoman wawancara, dan peneliti sebagai instrumen kunci. Sumber data penelitian ini adalah hasil wawancara dengan guru dan siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 90% responden mengalami pemahaman dalam menentukan ide utama. Karena dalam proses implementasi menerapkan model game based learning. Dampak dari inovasi media pembelajaran ini adalah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang menyenangkan, interaktif, bermakna, tidak monoton, dan melatih daya ingat.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>implementasi, pohon pintar, pembelajaran berbasis game, ide utama, siswa</p>Nurul SafiraDeni Wardana
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771279286Improving Elementary School Students’s Math Problem-Solving Abilities By Sundanese Ethnomathematic Learning Using Congklak Media
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2375
<p>Penelitian ini didasarkan pada rendahnya kemampuan siswa sekolah dasar Indonesia dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini memiliki target untuk melihat perolehan dan peningkatan kemampuan memecahkan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran etnomatematika Sunda menggunakan congklak dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran ekspositori, dan perilaku siswa terhadap pembelajaran etnomatematika Sunda. Penelitian ini meliputi penelitian pseudo-eksperimental. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test dan non-test. Tinjau data pengujian yang dilakukan melalui uji Gain yang dinormalisasi dan uji perbedaan rata-rata (uji-t independen). Hasil penelitian menyatakan bahwa: 1) Perolehan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan pembelajaran etnomatematika Sunda menggunakan congklak lebih baik dibandingkan siswa dengan pembelajaran ekspositori dengan perolehan signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 pada uji-t yang dilakukan; 2) Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika siswa dengan mempelajari etnomatematika Sunda menggunakan congklak lebih baik dibandingkan siswa dengan pembelajaran ekspositori dengan uji-t yang dilakukan memperoleh signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 dan termasuk dalam kategori sedang; 3) Sikap siswa menunjukkan perilaku positif terhadap pembelajaran etnomatematika Sunda dengan persentase 80%.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>pemecahan masalah, etnomatika sunda, congklak</p>NuriyatiSupriadi
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771287298Inovasi Etnomatematika Budaya Lokal Batik Motif Kawung Yogyakarta
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2376
<p>Nilai-nilai yang dipegang secara turun-temurun, tanpa disadari memiliki konsepsi matematika. Beberapa budaya di Indonesia seperti batik sebagai budaya lokal ternyata menyimpan konsep matematika. Hubungan antara budaya lokal dan matematika disebut etnomamatik, dalam hal ini adalah batik kawung asli dari Yogyakarta yang memiliki nilai harmoni, kebangkitan dan nilai transformasi konsepsi matematika.The purpose of this scientific article is to identify between mathematical concellancies in the local culture of batik kawung. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuakitatif kajian etnografi, sedangkan hasil penelitian singkat dalam artikel ilmiah ini unsur etnomatik dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika. Pembelajaran etnomatematika dan matematika di kelas juga dapat dibuat dengan berfokus pada materi etnografi yang terletak di tempat yang sama. Dengan berkonsentrasi pada aritmatika etnografi, guru dapat melihat cara hidup yang ada di lingkungan siswa saat ini dan kemudian menganalisis kualitas yang ada di komunitas tersebut. Pendidik dapat menyampaikan dan menekankan pentingnya kualitas sosial tersebut agar peserta didik lebih memahami matematika serta mencintai gaya hidupnya dan menyadari bahwa kualitas yang dikandungnya mempengaruhi kepribadian.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>etnomatematika; budaya lokal, batik kawung</p>Neng Ranti
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771299310Inovasi Kurikulum Dalam Pelaksanaan Pembelajaran
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2377
<p>Kurikulum merupakan salah satu komponen terpenting yang menentukan dalam satuan sistem pendidikan, dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta panduan dalam melaksanakan pengajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum dan inovasi pembelajaran dapat diartikan sebagai ide, ide atau tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan. Pengelolaan kurikulum dimaksudkan agar proses Pendidikan yang akan berlangsung di sekolah dapat diarahkan dan dikoordinasikan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam manajemen kurikulum, kajian teori sangat penting dan praktis sehingga kurikulum yang dikelola dapat selalu sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, ilmu pengetahuan, teknologi dan pengembangan pribadi mata pelajaran mahasiswa. Untuk mengatasi setiap permasalahan yang muncul di lingkungan sekolah, khususnya dalam bidang proses belajar mengajar, sangat dituntut agar kebijakan kepala sekolah sebagai pengelola adalah selalu melibatkan tenaga sekolah dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kurikulum dalam melakukan review kurikulum secara berkala dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Tujuan dari tinjauan kurikulum adalah sebagai tujuan yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar yang maksimal.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>inovasi, kurikulum, pendidikan, implementasi</p> <p><strong> </strong></p>Munjiyah AsrudifahVania NabilaSekarsari Nurdini
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771311323Inovasi Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi Blended Play Siswa Sekolah Dasar Kelas III di Ciomas Bogor
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2378
<p>Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilan atau kegagalan pendidikan tergantung pada peran guru. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan diawali dengan peningkatan kualitas guru. Pembelajaran inovatif berarti pembelajaran yang dikemas oleh guru lain, yaitu suatu bentuk gagasan atau teknik yang dianggap baru agar mampu memfasilitasi peserta didik untuk mengalami kemajuan dalam proses dan hasil pembelajaran. Tujuan utama inovasi pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan sehingga semua tujuan yang direncanakan dapat tercapai secara optimal, sehingga peserta didik tidak merasa bosan selama belajar, dan juga ketika mengulas materi dengan memberikan pertanyaan. Pada penelitian ini, kelompok tindakan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas tiga SD Negeri Ciomas, Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan metode demonstrasi berupa: 1) Data awal mengenai hasil observasi dan wawancara dengan siswa kelas III SDN di Ciomas, Bogor tentang pelaksanaan pembelajaran dan pemecahan masalah. 2) Data komentar dari siswa. Menggunakan platform pembelajaran berbasis game ini Blended Play, kami telah menciptakan cara yang efektif bagi pendidik untuk membawa teknologi ke dalam kelas untuk mengajar siswa dengan pelajaran yang dipersonalisasi dan disesuaikan dengan mereka.</p>Ahmad SodikinMuhammad Bayu DwiyanaChaeriyah Afrenia Putri
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771324335Inovasi Media Pembelajaran Berbasis Lagu Upaya Meningkatkan Daya Ingat Anak Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2379
<p>Lagu merupakan salah satu hal yang efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran bahasa terutama mendengarkan karena memiliki dua unsur musik dan lirik. Musik dapat memfasilitasi keterampilan belajar bahasa karena irama musik dan pola kalimat memiliki bentuk yang mirip dan memiliki keseimbangan matematis sedangkan liriknya membantu siswa memahami dan mendengarkan karena harus didengar dengan seksama. Pada implementasinya. Terkadang teori dalam sebuah buku sulit dipahami oleh anak kemudian peneliti menyarankan agar menggunakan media lagu sebagai media pembelajaran anak agar anak dapat merasa lebih mudah dalam praktiknya) hal ini juga harus mempertimbangkan kesiapan siswa sesuai dengan tahap perkembangan phasologis. Oleh karena itu, belajar melalui musik dalam rentang usia dini hingga sekolah dasar diarahkan pada kesempatan untuk musik, siswa mempelajari durasi melalui kegiatan menyanyi, menggambar dan bergerak. Dengan itu tujuan penelitian yang akan dicapai adalah untuk membuktikan bahwa lagu film masukan dapat memudahkan siswa dalam mengingat materi. Beberapa metode yang dapat digunakan termasuk memainkan dan menyanyikan instrumen dan membantu mereka mendengarkan gerakan, cuplikan atau gambar, membantu siswa membentuk "belajar belajar' dengan menggerakkan jari-jari di udara ke musik dan memindahkannya di atas kertas dan menulis pengalaman, cerita atau interpretasi berdasarkan lagu yang didengarkan Inee dikombinasikan dengan pengalaman pribadi siswa. Dengan memperhatikan peserta dan memberikan kesempatan untuk belajar lebih banyak" Musicik "daripada mengikuti materi melalui buku-maka orang tua, guru dan siswa akan mendapatkan suasana yang menyenangkan ketika membangun basis yang kuat untuk membuat pembelajaran dasar untuk melakukan proses pembelajaran.</p>Fitri NoviantiNur Asmaul KhusnaQurainisa Ratna Dila
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771336344Inovasi Media Pembelajaran di Sekolah Dasar Pada Era Pandemi Covid 19
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2380
<p>Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak besar bagi berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Dunia pendidikan juga merasakan dampaknya. Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut untuk merancang media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (daring). Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) adalah sistem pembelajaran tanpa tatap muka langsung antara guru dan siswa namun dilakukan secara daring menggunakan jaringan internet. Pembelajaran daring tidak lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh mahasiswa yang tempat tinggalnya sulit mengakses internet, terutama para pelajar yang tinggal di pedesaan, terpencil dan kurang mampu. Kalaupun seseorang menggunakan jaringan seluler, terkadang jaringannya tidak stabil, karena letak geografisnya masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Penelitian ini termasuk dalam studi kasus yang bertujuan untuk membuktikan dengan jelas bahwa pendidikan tidak. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Hasilnya adalah kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan menggunakan aplikasi Whatsapp Group dan Youtube sebagai alat pendukung media pembelajaran daring, meskipun dilakukan dengan inovasi yang berbeda-beda. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Hasilnya adalah kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan menggunakan aplikasi Whatsapp Group dan Youtube sebagai alat pendukung media pembelajaran daring.</p>Aurellia Azmi FauzyFiryal Intan FadhillahFarah Amanda Setianingrum
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771345352Inovasi Media Pembelajaran Menggunakan Book Creator di SDN Kadumerak 1
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2381
<p>Media pembelajaran interaktif dapat menjadi solusi bagi siswa dalam pembelajaran jarak jauh. Menurut Sumiharsono (2017: 57) penggunaan media sebagai sarana penyampaian informasi baik audio, visual maupun audio visual sehingga dapat merangsang pemikiran dan temuan pembelajaran bagi peserta didik, oleh karena itu pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran audio, visual, dan audio visual dapat menjadi solusi penyampaian informasi dalam bidang Pendidikan. Selama proses uji coba, peneliti menuliskan hal-hal penting tentang kendala apa saja yang terjadi saat menerapkan pembuat buku di kelas V di SDN Kadumerak 1. Setelah menerapkannya, siswa kemudian diberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman materi dari pembuat buku ini. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, Para peneliti memberikan pertanyaan kepada mahasiswa dan penulis merancang dan membuat kuesioner bagi mahasiswa yang masih belum memahami materi yang telah disampaikan melalui pencipta buku. Penggunaan pencipta buku dalam mata pelajaran IPA di SDN Kadumerak 1, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banteng dapat dimanfaatkan secara optimal. Sebab, pihak sekolah memiliki fasilitas yang cukup mendukung dalam pengoperasian media pembuat buku ini, seperti tersedianya proyektor, laptop dan speaker di sekolah. Media pembuat buku ini dapat digunakan dalam pembelajaran daring, sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan pembelajaran dan siswa memahami apa yang dijelaskan oleh guru.</p>Dhea FitriannaFina Nurul HasanahSusi Ernawati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771353362Inovasi Media Pembelajaran Sekolah Dasar di Era Digital
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2382
<p>Inovasi media pembelajaran dengan menggunakan video animasi dapat mengatasi permasalahan dalam audio visual yang dapat diatasi dalam kelangkaan materi pendidikan dan materi yang telah diubah menjadi lebih fleksibel. Media animasi ini menjadi pelengkap pembelajaran karena di sekolah siswa mendapatkan pendidikan formal dan di rumah siswa mendapatkan pendidikan informal, salah satunya melalui media animasi ini. The benefits of using animation media as a means of providing material that is easier to understand and students’s attention will be more focused to motivate students when watching more interesting videos. The method used in this research is literature study, namely research activities to collect relevant information. The creative and innovative teaching and learning process has recently developed quite rapidly. Hal ini mengakibatkan guru harus mulai mencari hal-hal baru dalam proses belajar mengajar agar kegiatan tersebut lebih efektif dalam pelaksanaannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media sangat berguna dalam proses belajar mengajar di kelas. Media video animasi dapat digunakan sebagai solusi untuk mengatasi kasus dalam proses belajar mengajar di sekolah dasar, khususnya dalam keterampilan menyimak.</p>Julia Anggraeni Shiffa Aulia Haerani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771363373Inovasi Media Pembelajaran Talimatika Pada Konsep Perkalian Terhadap Siswa Kelas III SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2383
<p>Matematika dapat dilihat dari adanya mata pelajaran tersebut pada setiap jenjang pendidikan, dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi. Namun pada kenyataannya di lapangan, siswa menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Hal ini memerlukan strategi untuk mengatasi masalah ini karena siswa kelas III belum mampu mengerjakan soal perkalian bilangan dan juga metode pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik kurang bervariasi sehingga anak berpikir kapan Belajar matematika itu sulit dan juga membosankan. Strategi yang bisa dilakukan adalah membuat belajar menjadi menyenangkan. Untuk mengatasi kesulitan dalam mengerjakan masalah perkalian, para peneliti membuat inovasi media pembelajaran berupa media talimatika yang diadaptasi dari metode cross line sebagai alat untuk mempermudah pengerjaan masalah perkalian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data adalah metode observasional, uji dan kuasi-eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media talimatika dapat memudahkan siswa untuk memahami konsep perkalian dan menghitung operasi perkalian tanpa menggunakan memori dari menghafal bentuk perkalian.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>talimatika media, keterampilan berhitung, perkalian</p>Aulia Nuranifah Fitriani Anis Fuadah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771374397Inovasi Pembelajaran Geometri di Sekolah Dasar Melalui Permainan Tradisional Engklek
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2384
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan permainan tradisional kepada generasi modern siswa sekolah dasar. Seiring dengan perkembangan zaman, siswa SD kini terkontaminasi gadget sehingga banyak anak-anak zaman sekarang yang tidak mengenal permainan tradisional. Jika anak-anak tidak dikenalkan dengan permainan tradisional suatu daerah, lama kelamaan permainan tradisional tersebut akan punah. Salah satu caranya adalah dengan menghubungkan pembelajaran, terutama matematika, dengan permainan tradisional. Permainan tradisional yang diadopsi dalam penelitian ini adalah engklek. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber tertulis seperti artikel, jurnal, dokumen, yang relevan dengan penelitian dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tinjauan pustaka dengan penelitian kualitatif. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil yang diperoleh bahwa dengan menggunakan permainan tradisional ini dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Penelitian selanjutnya yang menarik untuk dikembangkan sebagai penelitian adalah belajar matematika melalui permainan tradisional lainnya yang dapat dikaitkan dengan geometri atau pengukuran.</p>Daimatul HusnaSechan Nur FauziahTia Ashari
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771398407Inovasi Pembelajaran Menggunakan Kue Basah Khas Palembang dalam Meminimalisir Miskonsepsi Geometri Di SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2385
<p>Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dan menyoroti sejauh mana kesalahan siswa dalam mata pelajaran matematika terhadap miskonsepsi dan kesalahan geometris pada pendidikan dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa jenjang pendidikan dasar mengalami berbagai miskonsepsi geometris seperti gaduh, trapesium, persegi, persegi panjang, dan lain-lain. Selain itu, artikel ini juga menyoroti kurangnya kesadaran guru matematika tentang kesalahan siswa mereka karena teknik pengantar yang buruk, ketidakmampuan untuk menempatkan instruksional yang tepat. Ia berencana untuk mengajarkan konsep geometri dan menganalisisnya ke dalam sub-komponennya, ketidakmampuan untuk menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk mengajarkan konsep tersebut, dan faktor-faktor negatif lainnya. Artikel ini mengusulkan beberapa rekomendasi yang dapat dimanfaatkan oleh semua pihak terkait dalam proses belajar mengajar untuk mengatasi miskonsepsi geometris siswa termasuk inovasi pembelajaran yang terkait dengan budaya lokal. Dengan demikian, artikel ini dapat memfasilitasi dalam mengatasi kesalahpahaman di lingkungan sekolah dan menyarankan beberapa petunjuk tentang penelitian masa depan di bidang ini.</p>FebyrantiAlda NovarianiNur Ratri Wulansari
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771408416Inovasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar guna Menciptakan Generasi Emas pada Era Digital
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2388
<p><a name="_Toc118795784"></a>Pendidikan dalam kehidupan manusia merupakan suatu hal yang sangat penting, karena pendidikan dapat menjadi tonggak adanya perubahan, mewujudkan bangsa yang cerdas, kompeten dan memiliki potensi moral dengan rasa berbudaya. Pendidikan di era digital saat ini sangatlah pesat, teknologi banyak dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, sebagai sarana dan prasarana interaksi antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan tidak hanya semata-mata mentransfer ilmu, akan tetapi mengembangkan nilai-nilai luhur terutama karakter. Oleh karena itu, untuk menciptakan generasi emas Indonesia pada era digital ini diperlukan pembangunan pendidikan terutama karakter, agar mempunyai pola pikir dan perilaku yang berlandaskan moral sebagai salah satu usaha membangun bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan bagaimana pendidikan karakter menjadi salah satu kekuatan filter yang diharapkan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk menciptakan generasi emas di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan ialah penelitian deskriptif-kualitatif yang berdasarkan para ahli atau penelitian terdahulu serta mengumpulkan data dari beberapa jurnal ilmiah dan buku. Metode ini dilakukan dengan membaca berbagai sumber kemudian dihubungkan dengan topik yang dibahas untuk kemudian disampaikan kembali dalam bentuk deskripsi.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> karakter, generasi emas, era digital</p>Iin Syarifatul InayahPutri MashlahatiSiti Sofiatul Laila
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771417427Inovasi Pendidikan Karakter Gemar Membaca Di SDN Serang 7 Melalui Box Harapan Literasi
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2389
<p>Banyak siswa yang tidak dapat membaca karena dampak pembelajaran daring yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Di sini, peneliti memaparkan tentang pembentukan karakter kecintaan membaca pada siswa SDN Serang 7. Jadi pendekatan kualitatif digunakan oleh peneliti. Teknik yang digunakan peneliti adalah observasi, langsung ke sekolah. Kemudian ketika ada kesempatan peneliti melakukan wawancara mendalam dengan mahasiswa. Perubahan yang terjadi juga mempengaruhi karakter kegemaran membaca siswa, awalnya diawasi oleh orang tuanya hingga belajar di sekolah di bawah pengawasan guru. Pembelajaran yang diberikan oleh guru melalui media daring membuat beberapa siswa yang mengalami masalah menjadi ditinggalkan kemudian ketika ada kesempatan peneliti melakukan wawancara mendalam dengan mahasiswa. Perubahan yang terjadi juga mempengaruhi karakter kegemaran membaca siswa, awalnya diawasi oleh orang tuanya hingga belajar di sekolah di bawah pengawasan guru. Pembelajaran yang diberikan oleh guru melalui media daring membuat beberapa siswa yang mengalami masalah menjadi ditinggalkan Karena pada dasarnya karakter suka membaca ada pada masing-masing individu namun dalam praktiknya tidak semua individu dapat mengimplementasikannya. Perlu ada inovasi dan hal-hal baru yang menarik diberikan kepada mahasiswa yang melaksanakan program Kotak Harapan Literasi, jangan lupa untuk mengedukasi mahasiswa.</p>Teti Nurbaeti
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771428438Internalisasi Pendidikan Karakter Melalui Program Pembiasaan Membaca Asmaul Husna Di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2390
<p class="TableParagraph" style="margin-right: 5.85pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph; line-height: 200%;"><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; font-family: 'Garamond','serif';">Kebobrokan anak bangsa dapat diincar oleh akhlak yang mulai luntur, tentunya harus memiliki upaya dalam penanganan bahkan pencegahan peristiwa tersebut agar tidak membentuk budaya pada anak melalui pembiasaan kegiatan insidental dan rutin yang diharapkan dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter baik yang tertanam pada anak.<span style="letter-spacing: -.45pt;"> Salah satu sekolah yang telah menerapkan pembentukan karakter siswa melalui metode pembiasaan adalah SDN Negeri Umbul Kapuk. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pembiasaan, nilai-nilai karakter yang terkandung dalam kebiasaan membaca Asmaul Husna, dan implikasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus dan jenis instrumen berupa observasi, lembar wawancara, kuesioner, dan dokumentasi.</span></span> <span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; font-family: 'Garamond','serif'; letter-spacing: -.45pt;">Hasil analisis yang dilakukan peneliti, pengembangan karakter siswa melalui metode pembiasaan membaca Asmaul Husna di SD Negeri Umbul Kapuk meliputi: religius, suka membaca, tanggung jawab, disiplin, mandiri, ramah/komunikatif, peduli sosial, cinta damai, toleransi, dan rasa ingin tahu</span><span lang="EN-US" style="font-size: 12.0pt; line-height: 200%; font-family: 'Garamond','serif';">. Implikasi dari pembiasaan ini menghasilkan kuesioner 78% siswa menjawab dengan benar dan 22% siswa menjawab salah. Merujuk pada sejumlah tanggapan yang benar, yakni 78%, nilai karakter anak bangsa sudah melekat pada peserta didik. Ini adalah upaya efektif untuk membangun karakter yang diterapkan oleh SD Negeri Umbul Kapuk kepada siswa kelas 4, 5, dan 6.</span></p>Ely SholihahFirman RobiyansyahDarmawan
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771439453Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi KPK dan FPB melalui Penerapan Soal HOTS
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2391
<p>Keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah kemampuan yang lebih tinggi untuk menganalisis, membuat, dan mengevaluasi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa, aktivitas yang dilakukan siswa, dan respon siswa terhadap proses belajar mengajar tentang soal HOTS. dan penelitian untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa, aktivitas siswa, dan respon siswa terhadap proses belajar mengajar berdasarkan soal HOTS. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Partisipan penelitian adalah 30 siswa kelas IV A SDN Lampeuneurut, Aceh Besar yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest dan posttest masing-masing adalah 37,5 dan 84,33. Ada peningkatan dalam aktivitas siswa. Pada pertemuan pertama dan kedua, aktivitas siswa berada pada kriteria Baik; dan pada pertemuan terakhir aktivitas siswa berada pada kriteria Sangat Baik. Respon siswa terhadap pembelajaran menunjukkan bahwa mereka sangat antusias untuk mempelajari materi KPK dan FPB pada soal berbasis HOTS.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>kognitif, fpb, kpk, soal hots</p>Nadiya PutriLinda VitoriaFauzi
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771454462Keterkaitan Nilai Spiritual Dengan Mata Pelajaran PPKn Pada Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2392
<p>Di era globalisasi yang disertai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang tinggi berdampak pada pesatnya mobilitas sosial masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pedoman hidup yang kuat untuk menghindarkan manusia dari dampak negatif akibat kemajuan teknologi yang pesat, salah satunya dengan menanamkan pendidikan agama dan karakter bangsa. Pendidikan Kewarganegaraan dapat membentuk peserta didik untuk dapat memahami, mengamalkan dan melestarikan nilai-nilai Pancasila dan Pendidikan Agama Islam, dalam mencapai dan mengamalkan akhlak atau akhlak dalam kehidupan sehari-hari melalui proses ijtihad, para ulama mengembangkan materi Pendidikan Agama Islam pada jenjang yang lebih tinggi. rinci (Depdiknas, 2003:2). Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui “Hubungan Nilai Spiritual Dengan Mata Pelajaran PKn dalam Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar”. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan jenis penelitian atau instrumen penelitian kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan dan teknik pengumpulan data menggunakan analisis kepustakaan, mencari, mengumpulkan data, membaca dan menelusuri data yang berkaitan dengan objek penelitian. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian adalah Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan mengandung unsur yang sama dan memiliki sedikit kesamaan dalam hal tujuannya yaitu menanamkan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta akhlak atau akhlak yang mulia.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>pendidikan kewarganegaraan, pendidikan islam, pembentukan karakter</p> <p> </p>Hanifah Zahran RobaniM. B. Vira Adi KristiasariVeronika Chandra Kirana
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771463473Literasi TIK: Inovasi Berbasis ICT sebagai Alat Evaluasi Penilaian Pembelajaran di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2393
<p>Beberapa studi literatur tentang literasi TIK menunjukkan bahwa harus menggabungkan literasi internet, literasi komputer dan literasi informasi, dan menjadi tiga bentuk literasi yang sangat diperlukan dalam banyak aspek kehidupan manusia di abad ke-21. Singkatnya, semakin cepat inovasi keterampilan literasi TIK diterapkan di sebuah sekolah, evaluasi penilaian pembelajaran akan memperoleh hasil yang lebih baik di masa depan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas suatu inovasi berbasis TIK atau ICT dalam penggunaannya sebagai alat evaluasi sekaligus penilaian dalam pembelajaran di tingkat satuan Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei menggunakan kuesioner sebagai alat ukur atau instrumen untuk menguji populasi atau sampel. Dari kombinasi ketiga keterampilan literasi yang dibutuhkan saat ini, maka harus ada kolaborasi bersama antara ketiga aspek tersebut agar penguasaan TIK sebagai inovasi menjadi maksimal sehingga pelaksanaan evaluasi penilaian di sekolah dapat mendukung peningkatan kualitas dan kinerja.</p>Leni Nur'aeniSalwa Nidaul JannahShafira Ramadhani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771474486Menceritakan Tokoh Berdasarkan Analisis Unsur Intrinsik Dongeng Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2394
<p>Salah satu bahasa yang diajarkan di sekolah dasar adalah bahasa Indonesia. Empat keterampilan yang harus dikuasai siswa agar berhasil belajar bahasa Indonesia di sekolah dasar, salah satunya menulis. Agar pembelajaran menulis lebih efektif, harus menjadi prioritas ketika belajar bahasa Indonesia di sekolah dasar. Oleh karena itu, peneliti berupaya untuk membuat media pembelajaran yang dibuat dari hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran alternatif untuk menulis cerita berkisah tokoh yang terdapat dalam teks fiksi dan menghubungkannya dengan unsur intrinsik lainnya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode analisis isi. Subyek penelitian ini adalah unsur intrinsik dalam buku Kumpulan Dongeng Klasik Indonesia. Dari hasil analisis unsur intrinsik yang telah dilakukan dalam penelitian, data yang diperoleh dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam menceritakan tokoh dalam menulis tokoh yang berkaitan dengan unsur intrinsik lainnya berdasarkan teks fiksi di kelas IV sekolah dasar. Unsur intrinsik yang dibahas adalah tokoh, tema, latar, sudut pandang, amanat, dan alur. Media pembelajaran yang dihasilkan berupa power point interaktif.</p>Ula Anatia RolitaDeni WardanaWidjojoko
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771487498Model Computational Thinking Pada Kurikulum Merdeka Sebagai Inovasi Pembelajaran Di Sd
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2395
<p>Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling mendasar. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Perbedaan tingkat daya serap antara siswa yang satu dengan yang lainnya terhadap materi pembelajaran menuntut seorang guru untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran agar tidak hanya sekedar menyajikan materi saja, tetapi juga perlu menggunakan metode yang sesuai, disukai, dan memudahkan pemahaman siswa. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Gelar karena sekolah yang kami teliti adalah Sekolah Inklusi Irnanda, dimana banyak yang harus diadaptasi dan diterapkan pada siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif interaktif dalam teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Judul model pembelajaran sebagai evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi inovasi pembelajaran yang tidak hanya dapat diterapkan di kelas inklusi tetapi juga dapat diterapkan di sekolah umum yang tidak menerapkan sistem inklusi. Karena dengan judul tersebut, pembelajaran menjadi lebih kreatif dan inovatif. Hal ini juga akan meningkatkan motivasi belajar siswa dan menjadikan siswa memiliki pemikiran kritis atau pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Karena acara tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat meningkatkan perkembangan motorik dan kreativitas serta berpikir kritis.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>kurikulum, pemikiran komputasi, model pembelajaran</p> <p><strong> </strong></p>Annisa Rizky Amalia
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771499507Modifikasi Permainan Monopoli Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Bangun Ruang bagi Siswa Kelas IV SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2396
<p>Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pemahaman dan minat siswa dalam mempelajari konsep bangun ruang yang mengakibatkan hasil belajar siswa kurang optimal. Karena proses pembelajaran yang masih konvensional, guru jarang menggunakan media pembelajaran sehingga pembelajaran matematika terkesan monoton, membosankan, tidak menarik, dan sulit dipahami siswa. Dengan ini perlu adanya penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa. Dengan permainan monopoli Budaya Banten yang dimodifikasi sebagai alternatif media belajar untuk kelas empat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konsep yang mencakup pendekatan kualitatif. Metode ini dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara umum bagaimana permainan monopoli sebagai media pembelajaran yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pembuatan, (3) tahap finalisasi. Monopoli media berbasis Budaya Banten dirancang sesuai dengan kebutuhan kurikulum pembelajaran, yang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang ruang dan bangunan budaya di Banten. Monopoli berbasis budaya Banten mendapat respon yang sangat baik dari beberapa siswa SD IV yang pernah menggunakannya. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk guru sekolah dasar, dan untuk peneliti selanjutnya.</p>Silfania YuniarIndah Suci Hati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771508522Pemanfaatan Aplikasi Canva sebagai Alternatif Media Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2397
<p>Pembelajaran online menuntut guru untuk berpikir kreatif dan inovatif untuk menarik minat siswa. Media pembelajaran menjadi faktor utama dalam membantu guru mewujudkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif lain dalam penggunaan aplikasi kanvas sebagai media pembelajaran virtual kreatif di sekolah dasar. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian penggunaan metode studi pustaka dapat dilakukan dengan cara mencari dan menganalisis sumber-sumber tertulis yang telah dijadikan bahan untuk memecahkan masalah yang ingin peneliti pecahkan dengan membahas secara mendalam informasi yang berkaitan dengan topik penelitian. Setelah menganalisis data, kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Penelitian ini membuktikan bahwa aplikasi Canva dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah fungsi pelengkap Canva adalah (1) Canva memudahkan guru dalam membuat media pembelajaran, (2) meningkatkan proses pembelajaran online Canva. Fungsi substitusi Canva adalah (1) Aplikasi Canva meningkatkan media pembelajaran secara efektif, (2) Media pembelajaran Canva mudah didistribusikan kepada siswa (3) Aplikasi Canva dapat membantu kebutuhan teknologi. Artinya, fungsi Canva diperoleh dalam penelitian ini.</p>Indah Permatasari
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771523533Pemanfaatan Film Sepatu Dahlan Sebagai Media Pembelajaran Dalam Pendidikan Karakter Di Sd Kelas Tinggi
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2398
<p>Dunia pendidikan. Permasalahannya adalah mengenai penurunan nilai karakter saat ini. Karakter anak bangsa yang semakin terdistorsi menjadi sorotan dan perhatian dunia pendidikan. Pasalnya, banyak sekali permasalahan yang menunjukkan lemahnya karakter positif anak bangsa dalam dunia pendidikan. Pengaruh globalisasi dan pertukaran budaya asing mampu mengikis nilai-nilai karakter yang ada pada anak-anak yang masih belum memahami baik atau tidaknya budaya asing. Pendidikan merupakan investasi paling berharga berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan digunakan untuk membangun suatu bangsa menjadi bangsa yang besar dan maju. Pendidikan karakter merupakan proses pendidikan holistik yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai landasan terbentuknya generasi berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Film yang dimaksud di sini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, informasi atau konseling. Film atau media pembelajaran berbasis audio visual dapat menyalurkan esensi pesan moral di dalamnya dengan memanfaatkan indera pendengar dan penglihatan. Secara umum media audio visual menurut teori kerucut pengalaman Edgar Dale memiliki efektifitas yang tinggi dibandingkan dengan media visual atau audio saja. Tidak dapat dipungkiri sejak zaman dahulu bahwa nilai karakter dalam kehidupan manusia merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, hal ini menjadi tantangan bagi para pendidik di Indonesia agar peserta didik dan anak bangsanya memiliki karakter yang baik, membawa manfaat dan memberikan solusi bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter positif dalam film Sepatu Dahlan dan relevansinya dengan nilai pendidikan karakter pada anak sekolah dasar. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi pendidik untuk menanamkan nilai-nilai moral positif guna membentuk karakter anak menjadi lebih baik dan tidak mengalami penyimpangan lagi melalui media pembelajaran yaitu penggunaan film sepatu Dahlan.</p>Maghfiroh Wachidah Rohmah Minhatul Mustahiyah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771534545Pemanfaatan Media Pembelajaran TTS Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Tinggi SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2399
<p>Kompetensi pembelajaran IPA dapat diperoleh secara optimal manakala siswa dapat mengolah dan memahami materi pembelajaran yang diberikan, yang tidak terlepas dari peran seorang guru yang dituntut untuk melakukan pembaharuan. Pada kenyataannya pembelajaran IPA di sekolah dasar masih belum dilaksanakan secara maksimal di beberapa sekolah dasar. Proses pembelajaran di sekolah dasar memiliki kecenderungan metode tertentu dan jarang memperhatikan tingkat pemahaman siswa terhadap informasi yang disampaikan sehingga siswa menjadi pasif. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh media pembelajaran teka-teki silang terhadap motivasi dan hasil belajar siswa sekolah dasar sekolah menengah atas. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi dan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Prosedur analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah penulis sendiri. Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara media pembelajaran teka-teki silang terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas atas di sekolah dasar. Hal ini dibuktikan dari beberapa penelitian yang relevan dengan kesimpulan yang sama. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi guru dalam menggunakan media pembelajaran teka-teki silang untuk mencapai motivasi dan hasil belajar siswa.</p>Putri Yohana Malemta SinurayaResti Wicitra AnggrainiAdelia Enov
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771546557Pemanfaatan Permainan Puzzle dalam Pembelajaran IPS pada Materi Membaca Peta di Kelas IV SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2400
<p>Membaca peta merupakan materi penting dalam pembelajaran IPS sejak SD di kelas IV silabus. Tujuan siswa mempelajari peta adalah agar mereka dapat membaca peta, seperti mengetahui beberapa daerah, deskripsi permukaan bumi, juga mengetahui tentang simbol-simbol pada peta. Berdasarkan observasi awal peneliti di SDN Lialang, guru tidak menggunakan media pembelajaran. Sebaliknya, mereka menggunakan satu-satunya metode verbal. Hal ini membuat pembelajaran menjadi pasif dan membosankan. Oleh karena itu peneliti menggunakan puzzle peta sebagai media dan metode pembelajaran, dengan harapan dapat mengetahui proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar peta siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, dengan menggunakan model dari Kemmis dan MC Taggart. Hasil penelitian ini pada kegiatan belajar siswa pra siklus, siswa mendapat 48%, kemudian setelah teka-teki peta dilaksanakan pada siklus I meningkat menjadi 68% dan meningkat lagi menjadi 85,3% pada siklus II. Selain itu, hasil belajar siswa juga meningkat. Pada awal pra-siklus sebelum menggunakan teka-teki peta, hanya 28%. Pada siklus I setelah penerapan puzzle, persentase ketuntasan meningkat menjadi 48%. Dan meningkat lagi pada siklus II, menjadi 84%.</p>Anisa SalsabilaIta Rustiati RidwanSusilawati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771558579Pembentukan Nilai Karakter Siswa Menggunakan Digital Film Nussa Dan Rara Sebagai Media Belajar Untuk Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2401
<p>Pendidikan di sekolah tidak hanya menyangkut materi pelajaran yang biasa diajarkan tetapi juga guru mendidik anak agar memiliki nilai-nilai akhlak mulia dan budi pekerti yang baik. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki karakter yang baik, sebagai cerminan bangsa. Teknologi digital membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Teknologi digital dapat berdampak baik atau buruk bagi penggunanya tergantung bagaimana kita menggunakannya. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan, yang dapat dilakukan dengan mencari dan menganalisis sumber-sumber tertulis yang telah ditulis sebelumnya sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang ingin peneliti pecahkan dengan cara mendeskripsikan secara mendalam. informasi yang berkaitan dengan topik penelitian. Setelah menganalisis data, kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Penelitian ini membuktikan bahwa film Nussa dan Rara memiliki nilai-nilai karakter seperti aspek keyakinan akan adanya Tuhan, aspek praktik peribadatan dengan menunaikan salat dan kurban, aspek pengalaman dan penghayatan dengan perasaan tenteram ketika berdoa, takut berbuat dosa, dan menjadi bersyukur kepada Tuhan, aspek pengetahuan dengan mengetahui aturan dan peraturan. cara beribadah seperti etika ke kamar mandi dan sopan santun tetangga, aspek perilaku dengan melakukan hal-hal yang disukai Allah sesuai dengan aturan dan norma agama yang berlaku di masyarakat seperti menjaga kebersihan, membantu, memberi sedekah, meminta maaf, memaafkan, menjaga persahabatan dengan teman setia dan kebersamaan. Berdasarkan nilai-nilai karakter yang terkandung dalam film Nussa dan Rara dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran di sekolah dasar untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>film, media, karakter nussa dan rara</p>Rifki Hidayat
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771601609Pembinaan Karakter Bangsa Berdasarkan Kearifan Lokal
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2402
<p>Artikel ini berfokus pada kajian pengembangan karakter berbasis kearifan. lokal di sekolah dasar. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif dan kualitatif. Pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan <em>(librarianship).</em> Analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data dan analisis data. kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penanaman pendidikan kearifan lokal berbasis karakter di sekolah dasar dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran, pengembangan budaya sekolah, seperti kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, AC dan kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, tari dan karavan. (2) Proses penanaman karakter berbasis kearifan lokal dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: sekolah, terutama sekolah dasar, termasuk integrasi ke dalam pembelajaran, budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dan pengkondisian udara.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>pendidikan karakter, kearifan lokal, sekolah dasar</p>Hanna Nazhifa
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771610616Pembinaan Nilai-Nilai Karakter Siswa Melalui Kegiatan Upacara Bendera Senin di SDN Curug Kota Serang
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2403
<p>Pendidikan memiliki peran besar dalam mengupayakan terbentuknya nilai-nilai karakter bagi peserta didik, sehingga menjadikan peserta didik yang berkarakter baik. Sejalan dengan fungsi pendidikan yang salah satunya untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, namun nyatanya kemerosotan moral masih tetap ada dalam kehidupan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan proses pelaksanaan Upacara Bendera Senin, kemudian menganalisis nilai-nilai karakter yang dibina dalam kegiatan tersebut, serta implikasi dari kegiatan tersebut dalam pembinaan nilai-nilai karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Upacara bendera Senin dimulai pukul 07.00 WIB. meliputi persiapan, pelaksanaan acara inti sesuai naskah penyaji, dan acara di luar naskah seperti pengumuman pemenang prestasi, operasi semut dan cuci tangan sebelum masuk kelas. Hasil analisis pada kegiatan tersebut terdapat 12 nilai karakter. Kemudian implikasi tersebut dibuktikan dengan hasil angket yaitu 93% siswa yang menjawab benar dan 7% siswa yang menjawab salah. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa Upacara Bendera Senin menunjukkan implikasi yang signifikan bagi pembinaan nilai-nilai karakter siswa.</p>Dede Ibnu RomdoniDarmawanFirman Robiansyah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771617632Penerapan Aplikasi Assemblr Edu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2404
<p>Abad 21, guru dituntut multitugas pada teknologi, baik itu pada media pembelajaran menggunakan aplikasi atau menggunakan teknologi, guru harus mampu menerapkan. Ada permasalahan yang ditemukan di SDN Buahgede yaitu kurangnya penerapan media pembelajaran menggunakan teknologi, sehingga peneliti merasa perlu adanya angka untuk memberikan contoh dengan menerapkan media pembelajaran menggunakan aplikasi assemblr edu. Pada dasarnya semua pelajaran dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi, namun dalam penelitian ini peneliti menerapkan aplikasi assemblr edu dalam pelajaran IPA pada materi siklus air. Aplikasi assemblr edu ini merupakan aplikasi pembelajaran berbasis augmented reality dalam bentuk 3D (3D). Dengan memanfaatkan media pembelajaran yaitu menggunakan aplikasi assemblr edu dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis saat belajar dan memudahkan siswa dalam menangkap pelajaran. Dengan demikian, peneliti menganalisis dengan tujuan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA siswa dalam penerapan aplikasi assemblr edu. Analisis ini difokuskan pada siswa kelas 5B SDN Buahgede Serang, Banten, dengan total 21 siswa. Metodologi penelitian ini berpedoman pada pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen (One Group Pretest-Posttest Design). Instrumen yang digunakan sebagai pedoman adalah tes tertulis dan kuesioner. Hasil belajar IPA memperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 42,38 dan skor posttest sebesar 67,14. Untuk kemampuan berpikir kritis, skor rata-rata pretest adalah 26,81 dan skor posttest adalah 41,19. Berdasarkan nilai uji-T terhadap hasil belajar IPA dan kemampuan berpikir kritis, nilai signifikansi sama yaitu 0,000, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai mean of pretest dan posttest. Menurut hasil analisis yang telah dilakukan pada siswa kelas 5B SDN Buahgede, siswa mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA.</p>Dhini Anji Hayati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771633651Penerapan Game Based Learning Melalui Permainan TTS Untuk Anak Kelas 6 SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2407
<p>Game-based learning adalah game yang dapat meningkatkan pengalaman belajar dan mengajar di kelas. Game-Besed Learning merupakan salah satu media yang efektif dalam penyampaian materi pembelajaran berupa permainan. Pertunjukan ini juga dapat meningkatkan kreativitas, semangat belajar dan motivasi siswa dalam belajar di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan hasil penerapan media pembelajaran Game Based Learning berupa permainan TTS untuk kelas 6 SD pembelajaran IPS untuk meningkatkan motivasi, pemahaman konsep, serta keterampilan berpikir kritis dan kreatif bagi siswa. Pengembangan inovasi pembelajaran dengan media Game-Based Learning dalam pembelajaran IPS melalui game TTS ini membahas materi ASEAN di SD kelas 6. Dalam penelitian ini kami menggunakan metode penelitian penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian ini meliputi potensi masalah, pengumpulan data, pembuatan produk, validitas produk, uji coba produk dan produk akhir. Langkah-langkah yang diperlukan untuk pengembangan Game-Based Learning melalui game TTS antara lain: 1). Kita harus menentukan target pembelajaran. 2). Membuat serangkaian kegiatan atau permainan yang mendukung proses pembelajaran yang dibutuhkan untuk asesmen. 3). Buat urutan permainan dalam serangkaian kegiatan, tugas, dan proses penilaian. 4).melakukan pertimbangan yang tepat. 5). Melakukan penilaian. 6). Evaluasi efektivitasnya. 7). Atur desain ulamg sesuai dengan umpan balik yang diperlukan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan media Game-Based Learning melalui permainan TTS pada peserta didik IPS kelas 6, diperoleh 15 responden. Penggunaan media yang dikembangkan adalah berjalan efektif dalam pembelajaran di kelas. Hasil yang diperoleh dari responden meliputi pemahaman konsep, kemampuan berpikir krisis, dan inovasi mahasiswa secara sederhana dan sangat baik.</p>Nadhila Yanama LathifahAmita Suri AlsabanaReni Kristina Simamora
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771652660Penerapan Media Pembelajaran Diorama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Serang 11
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2408
<p>Salah satu permasalahan yang sering ditemui di kelas adalah kurangnya minat siswa dalam mempelajari mata pelajaran PKn yang mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi buruk. Oleh karena itu, guru mencoba menggunakan media pembelajaran yang menarik, yaitu diorama. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (CAR). Penelitian ini memiliki perubahan nilai yang baik. Perubahan ini dapat dilihat dari meningkatnya aktivitas guru dan siswa seiring dengan nilai hasil belajar siswa. Persentase aktivitas guru pada siklus I sebesar 73,07%, sedangkan siklus II meningkat menjadi 84,61%. Persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 66,15%, sedangkan siklus II meningkat menjadi 81,15%. Kemudian persentase kelengkapan siswa dalam hasil belajar pada pra siklus sebesar 30,77%, siklus I meningkat menjadi 69,23% kemudian dilanjutkan dengan siklus 2 meningkat menjadi 89,74%. Dengan demikian, tercapainya tujuan dalam hasil penelitian penggunaan media pembelajaran diorama untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Serang 11 tentang keagamaan Materi keberagaman dinyatakan berhasil mengingat telah terjadi perubahan nilai dalam kegiatan pembelajaran di kelas.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>media pembelajaran, diorama, hasil belajar, pkn (pkn)</p>Mitha WidayantiFirman RobiansyahDarmawan
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771661675Penerapan Media Pop-Up Book Pada Pembelajaran Keberagaman Budaya Di Indonesia Siswa Kelas IV SDN Cipete 3
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2409
<p>Budaya merupakan hal yang sangat penting untuk dilestarikan, terutama bagi anak-anak usia sekolah dasar sebagai penerus bangsa. Penelitian ini mengangkat judul Aplikasi Media Pembelajaran Pop-up Book pada Mata Pelajaran Keberagaman Budaya di Indonesia pada Siswa Kelas IV SDN Cipete 3 yang berjumlah 25 siswa. Pop-up Book merupakan media pembelajaran yang mendesain gambar dengan bentuk 2D dan 3D untuk memberikan kesan nyata kepada para observer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yaitu metodologi penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenalkan anak-anak pada media pembelajaran yang menyenangkan dan mengajak anak-anak untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan sehingga media pembelajaran yang diterapkan layak digunakan pada satuan pendidikan khususnya dalam pembelajaran keragaman budaya di Indonesia. Penelitian ini diharapkan mampu menjadikan mahasiswa sebagai bibit perubahan nasional yang unggul dan mampu menjaga keutuhan budaya di Indonesia.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>budaya, inovasi buku pop-up, siswa</p>Mulyati NufusTias Khalilah PurbaningrumKumoro Prahastini
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771676689Penerapan Media Video Pembelajaran Sebagai Aplikasi Pendekatan Contekstual Teaching Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2410
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA di SDN Gelam 4, Cipocok Jaya setelah penerapan pendekatan media video pembelajaran sebagai aplikasi Contekstual Teaching Learning (CTL). Subjek penelitian adalah 10 siswa kelas 5. Penelitian ini merupakan class action yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus melalui empat langkah tersebut terdapat perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Data dikumpulkan dengan metode pengujian. Tes yang digunakan dalam bentuk perangkat uji objektif dan deskripsi pengujian. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis dan kemudian dikonversi oleh PAP skala kelima. Analisis menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar IPA sebesar 67,9% (kategori sedang) pada siklus I, kemudian meningkat menjadi 82,8% pada siklus II (kategori tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar sebesar 14,9% dari siklus pertama ke siklus II.</p>Andrian Manogu
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771690702Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan TGT (Teams, Games, Tournament) dalam Pembelajaran Matematika di SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2411
<p>Tulisan ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran kooperatif dengan TGT (Teams, Games, Tournament) sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan kondisi siswa dapat menumbuhkan motivasi dan aktivitas siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Model pembelajaran kooperatif jenis TGT (Teams, Games, and Tournament) merupakan model pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa tanpa harus melihat perbedaan status atau kecerdasan. Model ini melibatkan siswa untuk menjadi tutor sebaya, dan mengandung unsur-unsur permainan. Masalah yang biasanya terjadi adalah tumbuhnya sifat individualistis siswa. Siswa yang memiliki hasil belajar dengan nilai di atas rata-rata cenderung tidak memiliki rasa saling membantu untuk belajar dari teman dengan kemampuan yang lebih rendah. Akibatnya, kesenjangan muncul dengan kurangnya rasa saling menghormati antara siswa yang memiliki akademik tinggi dan rendah. Selain itu, hal ini disebabkan oleh kurangnya aktivitas siswa selama pembelajaran di kelas. Pembelajaran harus menerapkan kegiatan yang menumbuhkan pola pikir aktif, kreatif, dan inovatif. Kurangnya motivasi untuk belajar membuat pembelajaran terhambat. Siswa menjadi acuh tak acuh, bermain sendiri atau berbicara dengan teman-teman mereka ketika guru menjelaskan materi. Oleh karena itu, guru yang baik adalah guru yang mampu memahami kemampuan murid-muridnya di kelas.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>inovasi, model pembelajaran, TGT, matematika</p>Amelia AgusteanJihan MaharaniSiti Nurhasanah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771703713Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas VI di SDN Merak
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2412
<p>Dalam proses pembelajaran, kreativitas guru harus diwujudkan untuk mencapai perolehan hasil belajar di kelas, sehingga untuk membuat siswa aktif dalam pembelajaran, salah satunya adalah penerapan model pembelajaran jigsaw ini. Desain penelitian tindakan kelas diambil peneliti untuk meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar selama berada di kelas melalui model pembelajaran jigsaw yang diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik. Hasil yang diperoleh peneliti adalah melalui penerapan model pembelajaran Jigsaw ke dalam proses pembelajaran IPS tentang negara-negara ASEAN, Mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran di kelas. Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan yang telah dilakukan selama pra-siklus ke siklus II. Nilai rata-rata dalam penelitian pra siklus mencapai 51,90 dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 27,59% kemudian meningkat dengan nilai rata-rata 62,24 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 55,17%, Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata mahasiswa sebesar 78,10 dengan persentase perolehan mahasiswa mencapai 82,76% dan telah memperoleh hasil yang diinginkan. Berdasarkan hasil akuisisi data yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran Jigsaw mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran Jigsaw pada mata pelajaran IPS tentang negara-negara ASEAN dapat meningkatkan hasil belajar siswa.</p>Ovi Yulita SariIta Rustiati RidwanSusilawati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771714729Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2414
<p>Pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan oleh guru. Namun, pada kenyataannya, model pembelajaran ini masih kurang mendapat perhatian. Dalam pembelajaran matematika, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada pemecahan masalah yang membutuhkan kemampuan berpikir kritis. Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran PBL dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode desain eksperimental one-group pretest-posttest. . Hasil yang diperoleh dari nilai rata-rata pretest dan posttest dalam pembelajaran menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis sebanyak 34,7. Hasil pengujian hipotesis memperoleh signifikansi sebesar 0,001 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest. Kesimpulan penelitian ini menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir k ritis siswa dalam belajar matematika.</p>Rani Vidyawanti OctavianiTiurlinaFatihaturosyidah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771730744Penerapan Model RME (Realistic Mathematics Education) Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Campuran di Kelas IV SDN Serang 11
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2417
<p>Saat ini masih ada guru yang belum mampu membangun kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan. Guru benar-benar pusat pembelajaran, tidak ada keterlibatan siswa dalam kegiatan tersebut. Menghasilkan siswa hanya untuk menjadi pembelajar pasif dan tidak tertarik pada materi pelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran Matematika dengan operasi aritmatika bilangan campuran menggunakan model RME dan untuk mendeskripsikan ada atau tidaknya peningkatan kualitas pembelajaran matematika di SDN Serang 11 melalui RME. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan di SDN Serang 11. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester I kelas IV A tahun akademik 2022/2023 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 33 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, eksplorasi, dan pengujian. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang cukup baik dilihat dari siklus 1 yang memiliki nilai terendah 20 dan tertinggi 80 dengan nilai rata-rata 15,15. Pada siklus 2, hasil belajar terendah adalah 40 dan tertinggi adalah 100 dengan nilai rata-rata 78,48. Pada siklus II, ketuntasan pembelajaran klasikal sebesar 87%. Dari hasil tersebut ditunjukkan bahwa dengan menerapkan model Pendidikan Matematika Realistik (RME) menggunakan media nyata, terbukti mampu menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 11 Serang dalam pembelajaran matematika dengan operasi aritmatika campuran.</p> <p>model realistic mathematics education, operasi hitung campuran, hasil belajar</p>Diah Fatimatul MakiyahNuril AufahSistya Fhirdhan Anjani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771744755Pengembangan Buku Saku Berbasis Mind Mapping Pada Pembelajaran IPA Materi Alat Indera Manusia
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2418
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku saku berbasis mind-mapping, menguji keefektifannya, dan mengevaluasi apakah buku saku berbasis mind-mapping dapat diterapkan secara praktis sebagai bahan pembelajaran IPA bagi indera manusia. Data tersebut berasal dari siswa kelas IV SDN Kelapa Dua. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R & D). Pengembangan model penelitian menggunakan sampel sebanyak 21 siswa yang diambil dengan teknik saturated sampling. Alat pengumpulan data berupa dokumentasi, pre-test, dan post-test. Kemudian untuk menganalisis hasil belajar pretest dan posttest digunakan analisis data awal yaitu normality test untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar pretest dan posttest. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata post-test (9, 10) lebih tinggi dari rata-rata pre-test (3, 52). Itu sebabnya kami menggunakan buku saku berbasis mind mapping untuk memastikan hasil belajar siswa yang berbeda dan lebih baik sebelum dan sesudah pembelajaran, didukung oleh 95% pre-test dan post-test. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran buku saku berbasis materi pemetaan pikiran indera manusia yang dikembangkan, layak dan efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kelapa Dua.</p> <p> </p>Nabila ArsyDendi WijaksanaShifa Urohmah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771756767Pengaruh Game Monster Math 2 Terhadap Minat Belajar Berhitung Siswa Kelas IV SDN Mendaya 3
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2419
<h1>Siswa SD masih mengalami kekurangan perkembangan kognitif dalam aritmatika dan rendahnya minat belajar siswa terhadap matematika dan pembelajaran yang membosankan karena matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan abstrak, sehingga seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka inovasi pembelajaran berbasis teknologi melalui aplikasi menjadi sangat penting. perlu. Monster Math 2 adalah game edukasi. Dengan begitu Monster Math 2 dapat menjadi inovasi media pembelajaran matematika yang menyenangkan sehingga minat siswa terhadap matematika, khususnya materi berhitung dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat siswa kelas IV SD terhadap matematika dan membantu siswa belajar matematika dengan cara yang menyenangkan. Jenis penelitian ini bersifat eksperimental. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi dan tes. Hasil Berdasarkan analisis data, media pembelajaran Monster Math 2 memiliki pengaruh dalam meningkatkan minat belajar matematika siswa khususnya operasi aritmatika. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, rata-rata siswa pada saat pra-percobaan adalah 70% dan setelah percobaan meningkat menjadi 85%. Monster Math 2 sangat berguna jika dipraktikkan oleh guru karena Monster Math 2 dapat meningkatkan minat anak dalam berhitung.</h1> <p> </p>Faradilla NurhalizaTia Putri RamadhaniSilvi Kirani Agustin
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771768781Pengaruh Media Edukasi Berbasis Power Point dalam Pembelajaran Lingkungan Penghijauan Pada Kelas 5 di SDN Cempaka Putih Timur 01
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2421
<p>Tulisan ini mengkaji inovasi media pembelajaran PowerPoint yang bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran agar lebih menarik perhatian siswa. Lingkungan merupakan salah satu unsur penghijauan lingkungan yang harus dikembangkan dan dijaga secara berkelanjutan, oleh karena itu proses pendidikan yang nyaman perlu diimbangi dengan lingkungan yang sehat dan bersih. Kegiatan pembelajaran tentang penghijauan lingkungan sangat penting bagi mahasiswa untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuni di lingkungan. Tujuan dari pelajaran ini adalah untuk mengingatkan pentingnya lingkungan yang sehat bagi siswa sekolah dasar. Peran guru sangat penting dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa agar lebih mudah dipahami secara interaktif, menarik perhatian siswa, dan membuat proses pembelajaran lebih bermakna. Salah satu hal yang harus dilakukan di era teknologi ini adalah menciptakan media pembelajaran yang interaktif dan efisien yang digunakan oleh guru yaitu PowerPoint. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif karena penelitian ini berkaitan dengan media pembelajaran di sekolah dengan menggunakan media PowerPoint, penelitian ini dilakukan di SDN Cempaka Putih Timur 01 dengan subjek siswa kelas 5 SD. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi langsung dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran interaktif berbasis PowerPoint mampu meningkatkan minat belajar siswa.</p> <p> </p>Ranika Nurafni Rifqah Mutiara Kanza
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771782790Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Berbantuan Media Diorama Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Siklus Air Di Kelas V SDN 62 Banda Aceh
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2422
<p>Penelitian ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Dibantu Media Diorama terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Siklus Air di Kelas V SDN 62 Banda Aceh. Rumusan theeproblems dalam thissstudy adalah "apakah ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran make a match yang dibantu dioramaamedia terhadap siswa learninggoutcomesson materi siklus air di kelas V SDN 62 Banda Aceh?". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran make a match berbantuan media diorama terhadap pembelajaran siswa terhadap materi siklus air di kelas V SDN 62 Banda Aceh.</p> <p>Penelitian usessa pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah <em>True Experimentalswith Posttest Only Control design</em>. Penelitian dilakukan di SDN 62 Banda Aceh, Desa Cot Mesjid. Pengambilan sampel menggunakan Randoms Sampling technique dengan total 62 siswa di kelasVA dan VB. Teknik pengumpulan data menggunakan posttest test, sedangkan teknik analisis data menggunakan independentst-test dan SPSS Statistics 24. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikansi ((2-tailed)) sebesar 0,000 <<0,05. Kemudian kriteria keputusan H_a diterima dan H_0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran MakesA Matchdibantu oleh Diorama media pembelajaran siswaoutcomes pada siklus airmateri di kelas V SDN 62 Banda Aceh.</p> <p> </p>UlfiaIntan SafiahSuci Fitriani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771791798Pengaruh Pembelajaran PKN Berbasis Budaya Terhadap Pembentukan Moral dan Karakter Anak Untuk Kemajuan Pendidikan
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2423
<h1>Penulisan artikel yang penulis teliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang diambil dari pendekatan studi kepustakaan sampel dengan analisis deskriptif. Referensi yang digunakan oleh para peneliti dalam tulisan ini diambil dari berbagai jurnal dan buku-buku yang relevan sebagai referensi. Menindaklanjuti penjelasan metode dan pendekatan yang penulis gunakan di baris pertama untuk penulisan artikel, menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran PKN terhadap pembentukan moral dan karakter anak untuk kemajuan pendidikan. Penelitian ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh masalah jumlah siswa yang tidak memiliki karakter baik selama pembelajaran, dan juga masih banyak siswa yang mengganggu guru yang sedang mengajar di depan kelas, dan masih banyak masalah lainnya. Pemilihan judul yang dilakukan oleh peneliti ini dilator dengan tujuan agar siswa SD pada generasi sekarang dan yang akan datang memiliki karakter dan moral yang baik untuk menempuh jenjang pendidikan dan dunia luar.</h1> <p> </p>Balqis LaillisaLeni YuspitaSalsa Nabila
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771799809Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Ctl Dengan Congklak Berhitung Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Siswa
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2424
<p>Anggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan masih tertanam di benak peserta didik hingga saat ini membuat pendidik selalu berusaha untuk menghadirkan inovasi-inovasi baru baik dalam pendekatan maupun metode pengajaran yang digunakan. Untuk menyiasati sifat abstrak matematika, diperlukan media pembelajaran konkret yang dekat dengan keseharian siswa sehingga dapat menyediakangambaran langsung dari materi yang diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran CTL dengan menghitung congklak terhadap minat dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dengan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) menggunakan hitung congklak. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa Kelas 2 SDN Kabupaten Gunung Dahu Bogor. Data yang dikumpulkan berupa minat siswa diperoleh dengan memberikan pretest dan posttest dianalisis menggunakan statistik deskriptif kemudian disalurkan kuesioner tertutup. Data kuesioner yang dihasilkan diteliti melalui analisis statistik skala guttman. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh penerapan metode pembelajaran CTL dengan menghitung congklak terhadap minat dan hasil belajar siswa. Data menunjukkan bahwa persentase minat siswa sebelum berobat sebesar 68% dan setelah berobat meningkat menjadi 79%. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji-t paried di atas diperoleh sig 2-tailed < 0,05 yang berarti penerapan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan menggunakan congklak counting dapat meningkatkan hasil belajar kelas 2 SDN Kabupaten Gunung Dahu Bogor.</p> <p> </p>Fatimah AzzahrohAde SupianAprilia Maharani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771810823Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Didaktikal Design Research (DDR) Terhadap Pemahaman Konsep Pada Materi Perbandingan dan Skala di Kelas V
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2425
<p>Setiap aktivitas manusia akan terus dikaitkan dengan dunia perhitungan dan Matematika, sehingga dalam pembelajaran Matematika, pemahaman konsep matematika sangat penting untuk diajarkan karena dapat memberikan bekal dan bimbingan bagi peserta didik serta memberikan dampak positif ketika memecahkan suatu masalah baik secara teoritis maupun praktis dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu terdapat berbagai metode pembelajaran matematika dalam meningkatkan pemahaman konsep, salah satunya adalah metode didaktik Matematika. Oleh karena itu, tulisan ini membahas pengaruh desain didaktik terhadap materi perbandingan dan skala terhadap pemahaman konsep siswa sekolah dasar pada tahun ajaran 2021-2022 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh desain didaktik terhadap materi komparatif dan skala terhadap pemahaman konseptual siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik eksperimen untuk desain quasi-experimental dan dianalisis menggunakan SPSS 21.0 untuk window. Berdasarkan hasil analisis data dapat dilihat bahwa penerapan metode pembelajaran menggunakan desain didaktik pada materi perbandingan dan skala, pemahaman konseptual siswa mengalami peningkatan meskipun berada pada kategori sedang. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan rata-rata hasil post-test kelas eksperimen sebesar 63,70 dari rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen sebesar 18,80. Sedangkan skor N-Gain untuk nilai eksperimen sebesar 0,5589 dikategorikan sebagai sedang. Hasil pengujian hipotesis dengan paired sample t-test desain didaktik pada materi perbandingan dan skala pada pemahaman siswa terhadap konsep matematika berpengaruh signifikan karena berdasarkan keluaran SPSS, nilai sig diperoleh (2- Tailed) sebesar 0,000 < 0,05.</p> <p> </p>Ida Setiawati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771824839Pengaruh Penggunaan Media Video Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2426
<p>Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik yang dikembangkan melalui berbagai proses dan proses tersebut mengalami perubahan mengikuti perkembangan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi yang pesat banyak digunakan dalam bidang pendidikan, pemanfaatan teknologi informasi juga dapat dimanfaatkan oleh sekolah dasar untuk kemajuan proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan media video instruksional terhadap kemampuan berpikir siswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif eksperimental berupa Pre-experimental Design dan desain penelitiannya adalah One Shot Case Study. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar. Karena hanya terdiri dari satu populasi, subjek dalam penelitian ini adalah 10 anak usia sekolah dasar. Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden menggunakan layanan interaktif berbasis web, yaitu google form. Data penelitian kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan menguji normalitas data menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan berbagai aplikasi SPSS (melalui uji uji t satu sampel, nilai t-count sebesar 46.399) dan tabel t diperoleh dengan df = 9 dan nilai signifikansi 5% (1 ekor) = 1,151, yang berarti bahwa karena tabel t < t hitung (1,15 < 46,399), dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Media Video Pembelajaran Keterampilan Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar.</p> <p> </p>Nesya Priyandita
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771840848Pengembangan Buku Saku Berbasis Mind Mapping Pada Pembelajaran IPA Materi Alat Indera Manusia
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2427
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku saku berbasis mind-mapping, menguji keefektifannya, dan mengevaluasi apakah buku saku berbasis mind-mapping dapat diterapkan secara praktis sebagai bahan pembelajaran IPA untuk indera manusia. Data tersebut berasal dari siswa kelas IV SDN Kelapa Dua. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D). Pengembangan model penelitian menggunakan sampel sebanyak 21 siswa yang diambil dengan teknik sampling jenuh. Alat pengumpulan data berupa dokumentasi, pre-test, dan post-test. Kemudian untuk menganalisis hasil belajar pretest dan posttest digunakan analisis data awal yaitu uji normalitas untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar pretest dan posttest. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata post-test (9,10) lebih tinggi dari rata-rata pre-test (3,52). Oleh karena itu kami menggunakan buku saku berbasis mind mapping untuk memastikan hasil belajar siswa yang berbeda dan lebih baik sebelum dan sesudah pembelajaran, didukung oleh 95% pre-test dan post-test. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran buku saku berbasis materi human sense mind mapping yang dikembangkan, layak dan efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kelapa Dua.</p> <p> </p>Nabila ArsyDendi WijaksanaShifa Urohmah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771849860Pengembangan Instrumen Non Tes Motivasi Belajar Siswa di SD Kelas 4 dengan Media SPSS
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2428
<p>Pengembangan Instrumen Non Tes di Kelas 4 SD adalah judul yang kami pilih dalam artikel ini. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana tahapan penilaian dalam evaluasi pembelajaran di Sekolah Dasar. Motivasi dalam kegiatan belajar mengajar dianggap sangat penting, terutama bagi siswa sekolah dasar. Tujuan pengembangan instrumen non tes motivasi belajar siswa adalah untuk mendorong motivasi belajar dan sebaliknya, kurangnya motivasi akan melemahkan semangat belajar. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan memberikan angket berisi pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada siswa SD kelas 4 sebagai responden untuk mengetahui apakah kemampuan siswa sudah memahami pembelajaran yang diharapkan. Pengukuran penilaian hasil belajar dengan menggunakan instrumen non tes bertujuan untuk mengetahui sikap dan sifat kepribadian siswa terkait dengan kegiatan pembelajaran atau untuk mengevaluasi hasil belajar aspek afektif dan keterampilan motorik. Data mengenai proses pengembangan instrumen hasil belajar diperoleh dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: menentukan spesifikasi instrumen, menulis instrumen, menentukan skala instrumen, menentukan sistem penilaian, mereview instrumen, merakit instrumen, melakukan uji coba, menganalisis hasil tes, memperbaiki instrumen, melaksanakan pengukuran, dan menginterpretasikan hasil pengukuran.</p> <p> </p>JihanisJihan SeptiyaniNeneng Roihatul Jannah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771861870Pengembangan Karakter Siswa Sekolah Dasar Melalui Permainan Tradisional
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2429
<p>Pendidikan karakter merupakan tujuan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri siswa. Dengan melibatkan permainan tradisional akan memberikan dampak yang baik bagi siswa karena dalam permainan tradisional banyak pengaruhnya untuk meningkatkan nilai karakter anak. Dalam penulisan ini metode yang digunakan adalah metode studi pustaka dan studi kepustakaan dengan mengacu pada buku dan jurnal serta artikel yang telah diteliti untuk mendalami proses pendidikan karakter melalui permainan tradisional. Tujuan dari penulisan ini adalah agar pendidik dapat melibatkan budaya dalam setiap pembelajaran, khususnya pembelajaran kreatif seperti permainan tradisional di Indonesia. Tulisan ini memaparkan jenis-jenis permainan tradisional yaitu permainan galah asin, congklak, dan engklek yang dapat menumbuhkan nilai karakter pada siswa melalui pembelajaran unik dalam keterlibatan permainan tradisional tersebut. Selain itu, tulisan ini juga memaparkan manfaat permainan tradisional anak yang dilatarbelakangi oleh fenomena perubahan aktivitas bermain anak saat ini, yang biasanya anak-anak memainkan permainan modern yang identik dengan pemanfaatan teknologi seperti video game dan game online sehingga sangat berpengaruh pada perilaku anak. Dengan adanya pendidikan karakter melalui permainan tradisional ini dapat menjadi salah satu alternatif cara untuk menciptakan generasi yang berkarakter unggul.</p> <p> </p>Resti FauziahUmy KhalsumVinda Ayu Pratiwi
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771871879Pengembangan Komik Cerdas Digital Sebagai Inovasi Model Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2430
<p>Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan, sebagai seorang guru yang dituntut untuk mampu beradaptasi dalam berbagai situasi guru harus mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus menerus mengupayakan inovasi media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Setiap siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda terhadap materi, dan pada umumnya siswa memiliki minat dan motivasi yang berbeda terhadap pembelajaran karena problematika dalam proses pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan. Tujuan dari pembuatan inovasi media ini ditujukan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi dan membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswa agar pesan yang disampaikan lebih mudah tersampaikan dan dipahami, serta membuat materi lebih menyenangkan dan tidak membuat bosan siswa. Komik cerdas digital ini dibuat dan diformulasikan untuk siswa kelas menengah atas yakni kelas 3-4 siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam media pembelajaran komik cerdas digital ini yakni metode bermain peran, literasi, tanya jawab, dan bercerita. Dalam penggunaaan media pembelajaran komik digital ini dapat digunakan berbagai metode dan varian cara untuk membantu proses belajar mengajar guru dan siswa di dalam kelas. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dalam pengembagan media pembelajaran agar dapat membentuk efektifitas proses pembelajaran siswa yang lebih baik.</p> <p> </p>Nurfadhilah SyahdaRefi Muftia RiniVivi Karika
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771880893Pengembangan Media Mock-Up Pada Pembelajaran Sistem Pernapasan Manusia di SD Kelas Tinggi
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2431
<p>Belajar adalah kegiatan yang paling dasar. Ini berarti keberhasilan seorang individu untuk mencapai tujuan pendidikan sangat tergantung pada seberapa efektif pembelajaran dapat berlangsung. Menurut teori belajar kognitif, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Inovasi media pembelajaran merupakan pengembangan dari media pembelajaran yang tepat, baru dan memiliki kebaruan, serta mampu memecahkan masalah pembelajaran. Pengetahuan siswa akan meningkat pesat seiring bertambahnya usia, keterampilan yang dikuasai semakin beragam. Minat siswa pada periode ini terutama terfokus pada segala sesuatu yang bergerak secara dinamis. Implikasinya, siswa cenderung melakukan berbagai kegiatan yang berguna dalam proses perkembangannya nantinya. Bagi siswa usia 6-12 tahun, diperlukan inovasi pembelajaran. Karena pembelajaran bisa efektif dan membuat siswa tidak merasa bosan. Media maket diperoleh melalui benda atau peristiwa yang dimanipulasi untuk mendekati keadaan yang sebenarnya. Wujud yang dipelajari bukanlah bentuk asli atau nyata melainkan benda tiruan yang menyerupai benda aslinya. Pada media mock-up ditampilkan bagaimana gerakan dan proses kerjanya. Penggunaan media maket dapat menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan yang lebih luas, jelas, dan konkrit dalam ingatan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi pustaka.</p> <p> </p>Azma SyarifNirmala AdhaniShintya Febriani Putri
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771894904Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Iptek Pada Jenjang Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2432
<p>Percepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini juga telah dirasakan dampaknya dalam bidang pendidikan. Pada awalnya iptek hanya digunakan sebagai alat untuk mempermudah administrasi pendidikan, seperti validasi data siswa, lokasi sekolah, website sekolah, dan keperluan administrasi lainnya. Namun seiring berjalannya waktu pemanfaatan IPTEK juga diperlukan dalam proses pembelajaran agar pembelajaran tidak terkesan monoton dan membosankan dengan sumber belajar yang hanya berasal dari buku dan sumber cetak lainnya. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari hal tersebut, guru sebagai pelaksana proses pembelajaran dituntut untuk dapat mengembangkan proses pembelajaran agar lebih baik, salah satunya adalah pengembangan inovasi media pembelajaran yang menarik. Karena dunia saat ini tidak dapat dipisahkan oleh pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi pengembangan pendidikan juga terintegrasi dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi juga. Berikut inovasi pengembangan media pembelajaran yang dilaksanakan dari pengaruh IPTEK yaitu: 1) komputer atau laptop, 2) LCD, 3) Smart TV, 4) Jaringan internet, 5) Email, 6) CD Pembelajaran, 7) Presentasi Powerpint, 8) Ponsel Pintar.</p> <p> </p>Fidya Canta GranisNabila Agnesta NurWardah Azizah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771905914Pengembangan Media Pembelajaran Digital Berbasis Microsoft PowerPoint Dengan Fitur Action Untuk Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2433
<p>Media Pembelajaran Digital berbasis Microsoft powerpoint saat ini sangat populer dan tidak hanya digunakan dalam bidang pendidikan tetapi juga dalam bidang bisnis atau perusahaan. Mudlofir (2016:157), menyebutkan bahwa program powerpoint dirancang untuk dapat menampilkan program multimedia secara menarik, mudah dibuat, mudah digunakan, dan relatif murah, karena tidak memerlukan bahan baku selain alat untuk menyimpan data. Wati (2016:90), menyebutkan bahwa presentasi dengan microsoft powerpoint merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memperkenalkan atau menjelaskan sesuatu yang dirangkum dan dikemas dalam beberapa slide yang menarik. Saat ini microsoft powerpoint memiliki fitur yang dapat membuat kita melompat dari satu slide ke slide lainnya. Fitur ini adalah fitur aksi. Kita bisa melompat ke slide tertentu, membuka alamat web, membuka file lain bahkan membuka aplikasi lain di luar microsoft powerpoint. Jadi, ketika Anda mengklik suatu objek, microsoft powerpoint melakukan perintah yang telah kita tetapkan sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa microsoft powerpoint merupakan salah satu software yang dibuat khusus untuk menangani desain khusus presentasi grafis dengan mudah dan cepat. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik profesional, akademisi, praktisi maupun pemula untuk kegiatan presentasi.</p> <p> </p>Hayyu Anna Lestari
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771915930Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Berbudaya Banten Pada Tema 2 di Kelas 5 Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2434
<p>Penelitian ini dilakukan untuk mengambangkan perangkat pembelajaran berbasis budaya Banten. Seperti yang diamanatkan oleh kurikulum 2013 mengenalkan nilai-nilai budaya dapat membentuk karakteristik pada pesera didik. IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia dengan alam. pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta pengembangan lebih lanjut pada penerapan dalam kehidupan sehari-hari.Peneliti menggunakan Budaya suku Baduy dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang akan disatupadukan pada pembelajaran tematik yaitu tema 2 udara bersih bagi kesehatan dan subtema 2 pentingnya udara bersih bagi pernapasan pada pembelajaran 1 di kelas 5. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (RnD) ini berpedoman pada model ADDIE yang menggunkan 5 tahapan yaitu : analyze, design, development, implementation, dan evaluation. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan Rencana Pelaksanaan Pembekajaran (RPP) yang terdiri dari Bahan Ajar, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Intrumen Tes (Kisi-Kisi, Soal-Soal Tes, Pedoman Penskoran, dan Kunci Jawaban). Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas 5 SDN Buah Gede yang berjumlah 14 siswa. Data kualitatif pada penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Adapun kelayakan produk yang dikembangkan melalui validasi oleh ahli materi dan ahli evaluasi. Hasil validasi RPP, Bahan Ajar, LKPD mendapatakan presentase 85,01-100,00% dan Intrument Tes mendapatkan presentase pada komponen materi soal dengan skor 90% (Sangat Valid), komponen bentuk assessment dengan skor 91% (Sangat Valid) dan komponen Bahasa yang digunakan 75% (Cukup Valid). Dalam hal ini validitas produk yang dikembangkan layak untuk digunakan.</p> <p> </p>Ihda Fahyarulwaro Sarta Sri Wuryastuti
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771931944Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya Banten Pada Tema 5 di Kelas 5 Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2435
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan pengembangan perangkat pembelajaran berbasis budaya Banten pada tema 5 di kelas 5 SD. Metode penelitian yang digunakan adalah Research & Development dan dikembangkan dengan model ADDIE. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKPD), bahan ajar dan soal tes. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan divalidasi oleh ahli materi dan ahli evaluasi. Perangkat pembelajaran ini diujicobakan pada 15 siswa di SD Negeri Buah Gede. Semua data diperoleh dari instrumen pengumpulan data berupa observasi guru dan siswa, dan wawancara siswa. Hasil penelitian pengembangan ini adalah: (1) Berdasarkan hasil implementasi RPP dengan respon siswa yang positif dan baik, perangkat pembelajaran sudah dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. (2) Perangkat pembelajaran layak digunakan dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti bahasa yang baik menurut EYD, tanpa ambiguitas dan menyesuaikan dengan usia responden dan konten yang relevan dengan standar konten dalam kurikulum. Berdasarkan hasil penelitian, perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran di sekolah dasar.</p> <p> </p>Nabilla Syafani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771945958Pengembangan Permainan Tradisional Pak Polisi Numpang Tanya Sebagai Inovasi Media Pembelajaran di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2436
<p>Dalam suatu pembelajaran diperlukan suatu media untuk menunjang kegiatan belajar mengajar agar lebih mudah dan efektif dalam penyampaian materi oleh pendidik dan penerimaan materi oleh peserta didik. Oleh karena itu, media menjadi suatu keharusan dalam pembelajaran. Namun seringkali karena terkendala dari segi sumber daya alam atau sumber daya manusia, media pembelajaran menjadi sulit diwujudkan. Dengan latar belakang tersebut, kita harus melakukan inovasi media pembelajaran khususnya di sekolah dasar. Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia, mulai dari suku, adat, agama, ras dan lain-lain dapat dijadikan modal dalam pengadaan inovasi media pembelajaran, salah satunya adalah Permainan Tradisional. Permainan “Polisi Numpang Tanya” merupakan salah satu yang cukup populer di semua kalangan terutama di daerah penulis. Biasanya mereka memainkan permainan ini bersama teman-temannya. Mereka akan menyanyikan lagu “Polisi numpang tanya” kemudian menebak sesuatu yang berhubungan dengan instruksi tersebut. Kesimpulannya, kita bisa mendapatkan media pembelajaran yang inovatif dengan permainan tradisional, ini juga dapat merancang kreativitas siswa dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang unik bagi siswa.</p> <p> </p>Muhamad Erick Krisna Salsa Dilah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771959972Pengembangan Soal High Older Thinking Skills (HOTS) Untuk Matematika Kelas V Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2437
<p>Hasil studi asesmen pendahuluan yang digunakan di sekolah dasar belum mengembangkan Kemampuan Berpikir Lanjut Usia Tinggi, banyak guru yang belum memahami penyusunan soal HOTS. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan penilaian HOTS untuk siswa sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengembangkan kisi-kisi, indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan mengembangkan tes penilaian berbasis HOTS untuk mata pelajaran matematika kelas V SD, 2) memvalidasi soal tes melalui validasi internal oleh ahli sehingga diperoleh soal tes yang valid. Metode penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap awal yaitu persiapan sebelum menyusun soal HOTS dan evaluasi formatif. Hasil penelitian adalah 1) 17 soal esai HOTS, 2) validasi oleh ahli yang menyatakan bahwa soal ulangan tersebut layak digunakan di sekolah dasar.</p> <p> </p>MaryonoEka SastrawatiHendra Budiono
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771973980Penggunaan Media Animasi Unity Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKN di Kelas IV SDN Duren Jaya XIV Bekasi
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2438
<p>Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa dalam proses pembelajaran di kelas untuk sekolah dasar berpusat pada guru saya, sehingga guru tidak menggunakan media pembelajaran menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan. Kemudian peneliti akan mengulas bahwa media pembelajaran animasi unity dapat meningkatkan hasil belajar anak selama proses pembelajaran pada materi PKn. Penelitian ini juga menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melalui kerjasama guru dan peneliti, serta bersumber dari data siswa kelas IV SDN Duren Jaya XIV Bekasi yang berjumlah 39 siswa. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, dapat diketahui bahwa pada siklus I 46,15%, diskus II meningkat menjadi 82,05%. Dan untuk hasil observasi aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 19,49%. Peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan animasi unity dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Duren Jaya Bekasi.</p> <p> </p>Suci Sukma Fauziah RahmadaniDarmawanFirman Robiansyah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771981990Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 173463 Pakkat
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2439
<p>Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga dapat mengarahkan perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu contoh media pembelajaran adalah power point. Media power point adalah salah satu program di bawah Microsoft Office yang dapat ditampilkan di layar dengan menggunakan bantuan LCD proyektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa SD Negeri 173463 Pakkat dengan menggunakan media pembelajaran power point. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes dan studi pustaka. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2019 di kelas V SDN 172463 Pakkat pada mata kuliah IPA sistem peredaran darah manusia. Lokasi sekolah berada di Desa Pakkat Hauagong, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V yang terdiri dari 21 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media power point berbeda dengan siswa yang tidak menggunakan media power point. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus 1 dan siklus 2. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan media Power Point dapat meningkatkan hasil belajar siswa.</p> <p> </p>Nurhasanah Sihotang
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771991999Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas 3 Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2440
<p>Hasil belajar siswa yang rendah serta suasana belajar yang kurang menyenangkan dan kurang bermakna dapat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa. Media pembelajaran saat ini sangat jarang digunakan oleh guru. Guru hanya terpaku pada satu sumber buku teks, sehingga siswa kesulitan memahami materi yang abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis video terhadap motivasi dan hasil belajar IPA. Metode ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif jenis One Shot-Case Study. Populasi dalam penelitian ini menggunakan siswa kelas 3 SD menggunakan google form survey yang dibagikan dengan tujuan mempersingkat waktu, sampel menggunakan data 10 siswa kelas 3 SD yang diperoleh dengan metode google form survey. Pengumpulan data menggunakan angket motivasi belajar untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan tes hasil belajar IPA untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan uji t inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran berbasis video terhadap motivasi belajar IPA dan (2) terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran berbasis video terhadap hasil belajar IPA. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru tentang penggunaan media pembelajaran sehingga penggunaan media pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.</p> <p> </p>Alfiana Shinta Putri
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177110001009Penggunaan Media Permainan Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPA Kelas V SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2441
<p>Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di abad 21. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan produk media pembelajaran berupa Penggunaan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pembelajaran IPA Kelas V SD dengan materi “Sistem Respirasi Makhluk Hidup”.</p> <p>Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode PTK (Classroom Action Assessment). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.</p> <p>Hasil penelitian menghasilkan pembahasan tentang pemanfaatan media ular tangga untuk meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA kelas V SD, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media ular tangga dalam pembelajaran IPA kelas V SD dapat membantu meningkatkan pelaksanaan dan prestasi pelaksanaan pembelajaran, serta nilai prestasi belajar siswa pada materi. sistem pernapasan makhluk hidup. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai siswa dan hasil minat belajar siswa.</p> <p>Hasil belajar siswa dengan menggunakan media ular tangga pada pembelajaran IPA kelas V di SDN Sasahan 4 Kabupaten Serang mengalami peningkatan dan dapat dilihat dari persentase keberhasilan pada siklus I sebesar 66,3%, meningkat 12,5% menjadi 81,25 %. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 73,75 meningkat sebesar 11,25 sehingga menjadi 85 yang artinya persentase ini telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 75%. >70. Berdasarkan hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Sasahan 4 Kabupaten Serang.</p> <p> </p>Arini HidayatiAdlina HasyyatiKholisotunnufus Salsabila
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177110101020Penggunaan Media Pembelajaran Powtoon dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKN di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2442
<p>Media pembelajaran merupakan alat yang mampu membantu dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat menarik minat belajar siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Suasana kegiatan belajar mengajar kondusif dan menyenangkan. Pada kenyataannya masih banyak SD yang menggunakan media pembelajaran yang kurang efektif, dikarenakan kurangnya keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran dan guru tidak mau repot sendiri dalam membuat media pembelajaran. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan media pembelajaran powtoon dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan media powtoon dan keefektifannya pada mata pelajaran PKn di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran powtoon sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di sekolah dasar.</p> <p> </p>Nurul KhoirunnisaDarmawanFirman Robiansyah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177110211031Penggunaan Media Pembelajaran Aplikasi Toontastic Pada Pembelajaran Tematik di SD Harapan Kasih
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2443
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran tematik di kelas IV Sekolah Dasar Tahun Pelajaran 2022/2023. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian adalah SDN Harapan Kasih, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Subjek penelitian ini adalah guru kelas IV dan siswa kelas IV SD Harapan Kasih. Hasil penelitian menggunakan media pembelajaran berbasis video. Video pembelajaran adalah media yang disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum yang berlaku dan dalam perkembangannya menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran. Pada video Animasi Toontastic pada Pembelajaran IPA Kelas IV SD Harapan Kasih dapat disimpulkan bahwa penggunaan video animasi dapat mempermudah pemahaman siswa dan meningkatkan motivasi belajar. Selain itu, penerapan penggunaan video animasi dapat menjadi solusi bagi pendidik untuk lebih kreatif dalam mengajar agar pembelajaran tidak terkesan membosankan dan monoton. Dengan adanya media pembelajaran siswa sangat tertarik untuk belajar, dengan hadirnya media pembelajaran video animasi membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar karena siswa menyukai pembelajaran yang diberikan animasi bergerak atau gambar yang sesuai dengan materi yang disajikan.</p> <p> </p>Muhammad Iqbal Nur RiyadiRizky Suganda PutraVia Erista Nurjanah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-1771103211041Penggunaan Oodlu Sebagai Inovasi Media Pembelajaran Siswa Kelas V Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2444
<p>Kemajuan teknologi yang terjadi pada abad 21 memberikan pengaruh pada sektor-sektor kehidupan manusia, salah satunya pada sektor pendidikan. Misalnya pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, diperlukan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran tersebut, namun dengan kemajuan teknologi di abad 21, selain menggunakan media pembelajaran konvensional, media pembelajaran berbasis teknologi juga diperlukan. Namun upaya yang dilakukan untuk menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi masih kurang karena kurangnya penggunaan dan kesulitan dalam menggunakan media berbasis teknologi, sehingga diperlukan upaya untuk menggunakan media berbasis teknologi yang dapat dengan mudah digunakan dan dapat didukung oleh media pembelajaran berbasis teknologi. fasilitas yang ada yaitu salah satunya menggunakan Oodlu sebagai media pembelajaran. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan Oodlu dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi, studi dokumen sebagai pengumpulan data, dan Oodlu sebagai sumber penelitian. Dan hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Oodlu dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran, dimana pada penelitian ini terdapat hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan Oodlu dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kerjasama siswa kelas V SD dalam pembelajaran bahasa Indonesia.</p> <p> </p>Putri Amalia Rahayu
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177110421054Penggunaan Web PhET Colorado Untuk Membantu Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2479
<p>Penelitian ini bertujuan untuk melakukan adaptasi teknologi pada siswa belajar pecahan, membuat inovasi pembelajaran matematika materi pecahan menggunakan media virtual manipulatif berbasis digital pada website phet colorado membandingkan hasil penilaian sebelum dan sesudah tindakan, dan menumbuhkan minat siswa belajar belajar menggunakan media virtual manipulatif. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Pangadegan III. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil sebelum dan sesudah menggunakan teknologi dan diberikan angket untuk mengetahui minat belajar siswa menggunakan teknologi dengan menggunakan media manipulatif. Hampir semua siswa menyukai melakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan media virtual manipulatif dan siswa ingin belajar menggunakan virtual manipulatif pada mata pelajaran lainnya. Meskipun hubungan antara pretest dan posttest belum terlihat signifikan tetapi penggunaan media virtual manipulatif tetap dapat digunakan pada pembelajaran matematika di sekolah dasar.</p> <p> </p>Bella TR MarbunDita Amalia RosantiYoushanida Putri Nafariahartini
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177110551066Penggunaan Video Animasi Dalam Kegiatan Pembelajaran Mengenai Pendidikan Karakter di Kelas Pada Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2446
<p>Namun, setiap hari terjadi penurunan karakter setiap individu. Proses penyampaian Pendidikan karakter yang terkesan membosankan juga dapat mempengaruhi kualitas kemampuan setiap individu dalam mencerna pendidikan karakter yang disampaikan. Hal ini juga terjadi pada siswa sekolah dasar, banyak siswa yang mengalami penurunan pendidikan karakter hingga terjadi kendala dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui inovasi yang dapat digunakan dalam penyampaian pendidikan karakter di sekolah dasar untuk dapat meningkatkan kualitas karakter siswa. Penelitian ini berfokus pada pengembangan model inovasi pendidikan karakter untuk siswa sekolah dasar dengan menggunakan metode analisis data. Data diambil dari beberapa artikel, jurnal, dan buku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama kegiatan pembelajaran penggunaan video animasi dalam menyampaikan pendidikan karakter kepada siswa mampu lebih mudah meningkatkan pemahaman siswa tentang pendidikan karakter yang diajarkan dan lebih memahami bagaimana menerapkannya dalam kehidupan. Kesimpulan dalam penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan video animasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar dapat meningkatkan kualitas pendidikan karakter pada siswa.</p> <p> </p>Bella BelindaDhiya Sofie AgustinMeri Andini
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177110671078Penguatan Pendidikan Karakter di Era Revolusi Industri 4.0 Melalui Konten Media Sosial
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2447
<p>Era membawa kebaruan di berbagai sektor kehidupan. Kebaruan tersebut dapat bersifat positif atau negatif, sehingga dalam prakteknya diperlukan suatu inovasi yang perlu dilakukan. Media sosial perlu dimanfaatkan ke arah yang positif dengan cara kita membuat konten yang berkaitan dengan nilai-nilai yang ada dalam penguatan pendidikan karakter. Ada 5 nilai utama yang ada dalam penguatan pendidikan karakter, antara lain: nilai agama, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Kelima nilai tersebut dalam pelaksanaannya harus dijalankan dengan baik dan benar, nilai-nilai tersebut jika ditelaah lebih dalam saling berkaitan satu sama lain. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan terkait penguatan karakter di era revolusi industri 4.0 yang akan dikaitkan dengan inovasi melalui konten media sosial. Metode yang digunakan adalah metode literature review. Hasil penelitian ini mengarah pada inovasi modern dan mudah diterima dalam konsep program penguatan karakter, yaitu melalui konten media sosial yang dibuat secara kreatif dan menarik. Media sosial seperti instagram, facebook, youtube, whatsapp, dan lain-lain menjadi senjata yang perlu digunakan dalam hal penguatan karakter bangsa.</p> <p> </p>Aisyah Jellita WardhaniFani AgustiniPutri Fauziyyah Zahro
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177110791089Pengujian Instrument Non Tes Berbentuk Angket Untuk Mengetahui Kedisiplinan Belajar Pada Anak Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2448
<p>Instrumen non tes adalah cara penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan tanpa menguji siswa tetapi dengan melakukan observasi yang sistematis. Oleh karena itu, suatu instrumen penilaian harus valid dan reliabel. Penelitian pengembangan dilakukan dengan menyebarkan angket menggunakan Google dari target siswa sekolah dasar. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen non tes yang memenuhi kriteria valid dan reliabel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development dimana metode ini bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu, dan atau menguji keefektifan produk tersebut. Setelah dilakukan analisis instrumen angket dengan menggunakan software Statistical Package for the Social Sciences (SPSS), ditemukan 3 soal yang dianggap tidak valid, sehingga dari 11 butir angket hanya 9 butir yang dinyatakan valid. Sedangkan untuk nilai koefisien korelasi dari 11 soal diperoleh hasil sebesar 0,742. Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen angket disiplin belajar yang diujikan pada siswa sekolah dasar dapat dinyatakan reliabel, sedangkan dari 11 item angket reliabel hanya 9 item dalam angket yang dinyatakan valid.</p> <p> </p>Deri KurniadiTartila AfiantikaFathu Gozin Arrizal
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177110901095Pentingnya Inovasi Pendidikan Karakter di SD Untuk Membentuk Generasi Emas
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2449
<p>Pendidikan karakter memiliki peran yang besar dalam membentuk kepribadian seseorang, khususnya anak-anak pada usia dini. Inovasi dalam melaksanakan pendidikan karakter sangat diperlukan agar anak dapat membentuk dirinya dan dibantu dengan dorongan dari orang-orang yang lebih memahami hal ini, maka topik ini sangat penting untuk dibahas karena akan memberikan refleksi yang baik bagi guru, orang tua bahkan siswa itu sendiri. untuk menyadari betapa pentingnya itu. pendidikan karakter bagi anak, anak perlu didorong untuk membentuk dirinya berdasarkan pendidikan yang diperolehnya. Inovasi sebagai suatu ide, gagasan, praktik atau objek yang direalisasikan dan diterima sebagai sesuatu yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diangkat sebagai acuan. Fakta di lapangan akan sangat berbeda dengan apa yang dirancang karena akan menghadapi karakter anak yang berbeda. Artikel ini membahas tentang sistematika dalam menjalankan inovasi-inovasi yang terbentuk dalam pendidikan dengan berbagai inovasi untuk mengamati anak-anak dengan karakter yang berbeda.</p> <p> </p>Putri Arianita UtamiRahmawatiVira Fitria
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177110961105Pentingnya Pendidikan Karakter Melalui Kearifan Lokal Untuk Meminimalisir Dampak Negatif Akibat Arus Globalisasi
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2450
<p>Globalisasi dapat membahayakan generasi mendatang jika tidak ditangani dengan baik oleh berbagai pihak. Jika globalisasi tidak dikendalikan dapat merusak semua aspek kehidupan, terutama nilai dan moral. Salah satu dampak globalisasi adalah rusaknya karakter generasi penerus yang akan menjadi individu yang lemah dan individualistis, sehingga mengakibatkan berkurangnya rasa tanggung jawab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pendidikan dalam menghadapi dampak globalisasi melalui kearifan lokal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kepustakaan melalui berbagai bahan bacaan penunjang. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tentang peran guru yang dapat mengatasi dampak globalisasi terhadap pendidikan karakter yang didukung oleh kearifan lokal. Ini bukan hanya tugas guru, tetapi berbagai pihak perlu mendukung baik keluarga maupun lingkungan.</p> <p> </p>Rahma KhoiriyahSheilla Adhitya RenjaniFeni Melina Suandari
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177111061116Pentingnya Penguasaan TPACK Bagi Guru SD dalam Pelaksanaan PPG
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2451
<p>Guru merupakan tokoh utama di dunia pendidikan dikarenakan guru sangat berperan penting dalam memfasilitasi dan merancang pembelajaran, selain itu guru juga berperan sebagai akademis dan peneliti. Guru merupakan pendidik yang harus memiliki berbagai kemampuan, bukan hanya materi saja yang harus dimiliki namun mereka harus memiliki kemampuan untuk mengajar, dengan pesatnya perkembangan jaman, hal ini berpengaruh pula pada bidang pendidikan, salah satunya pada pengajaran di kelas, sudah hampir seratus persen siswa pasti mengenal dengan gadgetnya, maka seorang guru diharapkan bisa memanfaatkan keadaan ini untuk pembelajaran di kelas. Penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik deskriptif analitik, metode yang digunakan studi kepustakaan. Pesatnya perkembangan teknologi, dapat berdampak pada semua bidang, bidang pendidikan termasuk didalamnya, fasilitas yang belum memadai merupakan salah satu problematika guru dalam mengajar, sedangkan guru dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman. Hal ini merupakan sebuah problematika yang terjadi dikalangan pengajar, walaupun tidak semua guru mengalami hal ini. Para ahli pendidikan menyebutnya dengan kemampuan Technologi Pedagogic and Content Knowledge (TPACK), karena pengetahuan ini mensinyalir dapat meningkatkan profesionalisme guru.</p> <p> </p>Khairul UmamRefa Tiwi Alia FatinRizi Suci Litundzira
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177111171129Peranan “Gelaran” Terhadap Perkembangan Motorik Anak di Kelas Inklusi SDS Irnanda
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2452
<p>Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling mendasar. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Perbedaan tingkat daya serap antara siswa yang satu dengan yang lainnya terhadap materi pembelajaran menuntut seorang guru untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran agar tidak hanya sekedar menyajikan materi saja, tetapi juga perlu menggunakan metode yang sesuai, disukai, dan memudahkan pemahaman siswa. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Gelar karena sekolah yang kami teliti adalah Sekolah Inklusi Irnanda, dimana banyak yang harus diadaptasi dan diterapkan pada siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif interaktif dalam teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Judul model pembelajaran sebagai evaluasi pembelajaran merupakan inovasi evaluasi pembelajaran yang tidak hanya dapat diterapkan di kelas inklusi tetapi juga dapat diterapkan di sekolah umum yang tidak menerapkan sistem inklusi. Karena dengan judul tersebut, pembelajaran menjadi lebih kreatif dan inovatif. Hal ini juga akan meningkatkan motivasi belajar siswa dan menjadikan siswa memiliki pemikiran kritis atau pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Karena acara tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat meningkatkan perkembangan motorik dan kreativitas serta berpikir kritis.</p> <p> </p>Siti Laelatul AnitaRena RoudhotusyifaSanti Kurniawati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177111301140 Peranan Media Wayang Dalam Keberhasilan Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2453
<p>Dalam penelitiannya disebutkan bahwa tujuan penelitian adalah pengembangan media wayang karakter manusia sebagai salah satu bentuk inovasi media pembelajaran tematik dan pencapaian keberhasilan belajar siswa. Kemudian dikatakan bahwa hasil penelitian pengembangan media pembelajaran wayang karakter berdasarkan penilaian ahli materi menunjukkan hasil yang “baik”. Selanjutnya dilihat dari hasil posttest diperoleh hasil 78,57% yang berarti media pembelajaran efektif digunakan dalam pembelajaran tematik kelas IV SD karena persentase siswa yang tuntas belajar lebih dari 75%. Sebagaimana temuan penelitian yang ditemukan oleh Oktavianti & Wiyanto (2014:68) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa dengan penerapan wayang sebagai media pembelajaran, selain dapat membuat siswa tertarik dan langsung mengajarkan budaya Indonesia, media wayang juga dapat diadaptasikan. terhadap materi yang akan dipelajari. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan, dimana peneliti mengumpulkan dan menganalisis berbagai literasi tentang penggunaan media wayang sebagai media pembelajaran bagi siswa di sekolah dasar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil data di perpustakaan, membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Artikel ini diadaptasi dalam prosiding dan jurnal khusus tingkat sekolah dasar tentang pembelajaran tematik. Analisis dilakukan dengan cara menentukan suatu masalah atau menganalisis sesuatu, merancang solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, kemudian menentukan KD dan SK yang akan digunakan dalam pembelajaran. Perancangan dilakukan sebagai penentuan media yang harus sesuai dengan KD dan SK untuk nantinya dapat merancang media yang akan dikembangkan, merancang kertas karton sebagai media wayang, menentukan bahan dan alat yang dibutuhkan dan terakhir membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP dalam pembelajaran. Wayang sebagai salah satu inovasi media pembelajaran khususnya pada pembelajaran tematik di sekolah dasar sudah cukup banyak diterapkan, melalui penelitian dan pengembangan media pembelajaran wayang. Menunjukkan bahwa wayang sebagai media pembelajaran merupakan salah satu media alternatif yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar karena materi asli wayang adalah konkrit atau nyata yang sangat cocok diterapkan pada siswa sekolah dasar.</p> <p> </p>Desi AprianiSipa UlailiahSiti Lutfiyani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177111411153Peranan Pembelajaran Digital Dalam Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2454
<p>Masa pandemi ini sudah berlangsung kurang lebih dua tahun. Orang tersebut dituntut dan dapat menguasai teknologi untuk mendukung aktivitas kerjanya. Teknologi digital yang sudah menguasai dunia ini berdampak berbahaya jika tidak ada pembatasan penggunaan teknologi. Semua sektor terkena dampaknya, termasuk sektor pendidikan. Pendidikan seharusnya dilakukan secara intensif karena adanya Covid-19. Karakter mulai di luar kendali oleh orang tua dan seharusnya memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak mereka. Teknologi digital telah menguasai dunia dan akan ketagihan jika terus menggunakannya. Akan berdampak berbahaya jika tidak ada pembatasan penggunaan teknologi. Oleh karena itu, guru berusaha mengembalikan pendidikan karakter yang tertinggal dengan metode pembelajaran digital ini. Hasil analisis adalah pentingnya melaksanakan pendidikan karakter siswa di abad 21 dengan penerapan era digital yang berperan penting pada anak-anak yang cenderung lebih tertarik pada hal-hal teknologi, youtube, dan media sosial lainnya serta dapat digunakan oleh guru atau pendidik sebagai wadah untuk menyalurkan pengembangan nilai-nilai karakter. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran pendidikan karakter di era digital perlu pengawasan dari orang tua dan guru dengan memberikan atau membatasi etika digital agar siswa terhindar dari dampak negatif. Masa pandemi ini sudah berlangsung kurang lebih dua tahun. Orang tersebut dituntut dan dapat menguasai teknologi untuk mendukung aktivitas kerjanya. Teknologi digital yang sudah menguasai dunia ini berdampak berbahaya jika tidak ada pembatasan penggunaan teknologi. Semua sektor terkena dampaknya, termasuk sektor pendidikan. Pendidikan seharusnya dilakukan secara intensif karena adanya Covid-19. Karakter mulai di luar kendali oleh orang tua dan seharusnya memperhatikan apa yang dilakukan anak-anak mereka. Teknologi digital telah menguasai dunia dan akan ketagihan jika terus menggunakannya. Akan berdampak berbahaya jika tidak ada pembatasan penggunaan teknologi. Oleh karena itu, guru berusaha mengembalikan pendidikan karakter yang tertinggal dengan metode pembelajaran digital ini. Hasil analisis adalah pentingnya melaksanakan pendidikan karakter siswa di abad 21 dengan penerapan era digital yang berperan penting pada anak-anak yang cenderung lebih tertarik pada hal-hal teknologi, youtube, dan media sosial lainnya serta dapat digunakan oleh guru atau pendidik sebagai wadah untuk menyalurkan pengembangan nilai-nilai karakter. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran pendidikan karakter di era digital perlu pengawasan dari orang tua dan guru dengan memberikan atau membatasi etika digital agar siswa terhindar dari dampak negatif.</p> <p> </p>Elsa Febri Damayanti Rizki Balfakih
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177111541165Peran Buku Bacalah dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas 3 di SDN Florida
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2455
<p>Kemahiran membaca diperlukan untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, dan untuk mengembangkan penalaran seseorang. Ketika seorang siswa usia sekolah tidak memiliki kemampuan membaca, ia akan mulai belajar di tingkat kelas berikutnya. Di sekolah dasar, pembelajaran membaca dikelompokkan menjadi pembagian kelas atas dan kelas bawah. Pembelajaran membaca awal adalah pembelajaran di kelas bawah. Penambahan tanda suara, juga dikenal sebagai tanda suara atau tanda suara, ke alfabet mengajarkan anak-anak bagaimana mengubah huruf-huruf kata menjadi suara dan memperluas pemahaman mereka tentang alfabet. Masih ada beberapa anak yang kesulitan mengenali huruf pada tahap awal membaca, ada juga yang kurang kosa kata, kesulitan mengubah huruf menjadi kata, dan kesulitan mengubah kata menjadi kalimat dasar. Untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran membaca awal, ada upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran buku bacaan. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan membaca awal siswa kelas 3 SD Florida. menggunakan metode wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data untuk penelitian ini.</p> <p> </p>Salwa LuthfiSilvi Meliyanti WijayaZahra Fauziah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177111661174 Peran Mahasiswa Kampus Mengajar dalam Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah di SDN 1 Tunas Jaya
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2456
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali informasi tentang peran siswa yang mengikuti Kampus Pengajaran dalam Gerakan Literasi Sekolah di SD N 1 Tunas Jaya. Jenis penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Lokasi penelitian di SD N 1 Tunas Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung. Waktu penelitian adalah 26 Maret 2021. Sumber data dalam penelitian ini adalah Guru Kelas, Guru Motivator, dan siswa SD N 1 Tunas Jaya. Sumber data lainnya adalah mahasiswa peserta program Teaching Campus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi langsung dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah (1) Program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) di SD N 1 Tunas Jaya berada pada tahap pembiasaan dan pengembangan, untuk tahap pembelajaran belum tercapai karena waktu yang singkat dan membutuhkan kekompakan elemen sekolah. (2) Peran siswa peserta Teaching Campus dalam program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) di SD N 1 Tunas Jaya yaitu: (a) membuat program kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran, (b) bersama-sama dengan guru mengemudi membuat pojok baca di setiap kelas di SD N 1 Tunas Jaya, (c) pengayaan dengan mengajukan pertanyaan setelah kegiatan membaca 15 menit, (d) bersama guru mengemudi melaksanakan kegiatan mendongeng sebagai bagian dari GLS <em>(School Literacy Gerakan)</em> aktivitas pada tahap perkembangan. (3) Program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) dapat berjalan maksimal hingga tahap pembelajaran berbasis literasi asalkan seluruh warga sekolah berperan aktif dan memiliki kesempatan waktu yang cukup</p> <p> </p>Lilo Fachri Hussein
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177111751183Peran UKS Dalam Penanaman Nilai Kemanusiaan pada siswa SDN Malaka Jaya 01 Pagi
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2457
<p>Salah satu program pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di lingkungan sekolah adalah dengan diadakannya UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Unit Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan wahana pembelajaran bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan memungkinkan perkembangan yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Dalam pelaksanaan UKS sendiri banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karakter, diantaranya mengajarkan siswa untuk memiliki dan menerapkan adab, sopan santun, dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dengan menggabungkan dan menganalisis data induktif. Tujuan penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui awal mula terbentuknya UKS untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung UKS, untuk mengetahui sistem evaluasi, dan untuk mengetahui peran penting UKS (Unit Kesehatan Sekolah) di Malaka Jaya SD Negeri 01 Pagi, sehingga dapat menumbuhkan nilai Dapat dikatakan bahwa di Indonesia rasa kemanusiaan telah melemah atau rendah akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan.</p> <p> </p>Ina MeilaniPutri Dwi Ciska AnggrainiAndira Valenti Nasyahrum
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177111851196 Problematika dan Solusi PPG Untuk Meningkatkan Kompetisi dan Kualitas Guru SD
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2458
<p>Guru merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang perannya sangat penting. Guru dapat dikatakan sebagai motor penggerak proses pembelajaran, terutama yang terjadi dalam lingkup sekolah. Peran dan tugas guru telah berkembang seiring dengan perkembangan zaman, menjadi guru di era sekarang tidak sama dengan menjadi guru sepuluh atau lima belas tahun yang lalu. Kebutuhan siswa yang harus dipenuhi di dalam kelas semakin meningkat, kurikulum yang terus berubah, tuntutan inovasi dan reformasi juga semakin meningkat. Pada penulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan jenis dokumen dan sumber data yang digunakan adalah sumber pustaka. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan sumber kajian pustaka dengan mengkaji penelitian-penelitian sebelumnya. Keberhasilan PPG sangat tergantung pada persiapan kurikulum PPG yang matang. Berdasarkan pengamatan kurikulum PPG aspek struktur kurikulum, sistem pembelajaran, dan penilaian siswa, disimpulkan bahwa kurikulum telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan mendasarkan pada kurikulum berbasis kompetensi. Tuntutan profesional suatu pekerjaan pada dasarnya menggambarkan sejumlah persyaratan yang harus dimiliki oleh seseorang yang memegang jabatan tersebut. Solusinya guru sebagai salah satu komponen pendidikan harus mampu beradaptasi termasuk guru SD, langkah awal yang harus dilakukan adalah menumbuhkan minat guru terhadap teknologi informasi melalui rangsangan yang mengharuskan guru bersentuhan langsung dengan teknologi informasi.</p> <p> </p>Siti Lia Nurjannah Annisa Nur Rohmah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177111971207Problematika dan Tantangan PPG SD dalam Menguasai 4 Kemampuan Kompetensi Guru Abad 21
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2459
<p>Perubahan abad 21 ini ditanggapi dengan perkembangan arus teknologi yang semakin maju. Hal ini ditandai dengan maraknya masyarakat dari segala usia dalam menggunakan media sosial dalam kehidupan sosial. Dalam program PPG khususnya untuk sekolah dasar terdapat tuntutan yang harus dikuasai dan dimiliki bagi seorang guru yang akan melaksanakan program PPG. Tuntutan yang harus dikuasai dan harus dimiliki adalah menguasai empat kompetensi dasar berupa kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi dasar guru profesional tersebut menjadi prasyarat ketika hendak mendaftar dan juga setelah lulus dari program PPG. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kepustakaan. Metode ini memanfaatkan sumber kepustakaan berupa buku, jurnal, artikel, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan diteliti. Nantinya, peneliti akan mencari sumber tertulis mengenai permasalahan dan tantangan PPG SD dalam menguasai empat kompetensi guru abad 21. Untuk meningkatkan kualitas guru, keempat kompetensi tersebut harus diperhatikan. Peningkatan kualitas guru dapat dilakukan melalui pengembangan profesional dalam bentuk seminar dan workshop maupun yang dilakukan secara online melalui media sosial. Selain itu, di era revolusi digital, guru juga perlu meningkatkan keterampilan dalam penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik pembelajaran.</p> <p> </p>Dinda Nuria UtamiGusti IndrawanPutri Ayu Lestari
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112081216Problematika Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2460
<p>Penelitian artikel ini dilatarbelakangi oleh upaya peningkatan kualitas pendidikan suatu bangsa melalui program pendidikan profesi guru di sekolah dasar. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji peran PPG dalam meningkatkan profesionalisme guru. PPG merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S-1 pendidikan dan non kependidikan untuk menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar pendidikan. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru di era pendidikan 4.0 adalah kompetensi profesional. Seorang guru sebagai seorang profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik dapat diperoleh melalui program pendidikan profesi atau Pendidikan Profesi Guru (PPG). Melalui PPG, guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam memilih dan menguasai bahan ajar, merencanakan, mengembangkan, dan mengaktualisasikan proses belajar mengajar yang produktif. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka. Maka tujuan dari pembuatan artikel ini sangat penting bagi calon guru untuk mengetahui tentang program pendidikan profesi guru khususnya di sekolah dasar. serta apa saja tantangan dan permasalahan yang terjadi dalam program pendidikan profesi guru.</p> <p> </p> <p> </p>Anggi Gustiani PutriSulistyaningsihCharissa Ramadhani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112171226Revitalisasi Nilai Karakter Toleransi pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Serial Nussa dan Rarra
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2461
<p>Banyak masyarakat Indonesia yang kurang toleran terhadap perbedaan yang ada karena kurangnya pemahaman tentang toleransi. Realitas dunia pendidikan saat ini belum mencapai tujuan pembentukan karakter, termasuk nilai toleransi. Pengajaran di Indonesia cenderung hanya berfokus pada pemberian pengetahuan secara teori; implementasinya kurang terealisasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang relevan dan dapat memberikan inovasi mengenai bentuk pengajaran nilai toleransi dalam dunia pendidikan. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan untuk mendapatkan informasi yang relevan berdasarkan permasalahan yang diteliti dan mengumpulkan data atau sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu survey dengan cara mereview atau menelusuri beberapa jurnal, dokumen dan sumber informasi yang relevan dengan penelitian yaitu serial Nussa dan Rara Episode Toleransi di channel Youtube Resmi Nussa. Pada saat yang sama, peneliti sendiri bertindak sebagai instrumen penelitian. Peneliti berharap semua orang bisa menonton serial Nussa dan Rara karena banyak nilai-nilai penting kehidupan yang bisa diambil di setiap episodenya. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau media bagi pendidik dalam menanamkan nilai-nilai karakter anak di sekolah dasar.</p> <p><strong> </strong></p>Listi OktavianiNurul HidayahPuput Haryani
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112271237Riko The Series Sebagai Media Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Untuk Anak Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2462
<p>Pendidikan karakter penting bagi anak sekolah dasar sebagai landasan yang mampu membawa anak tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik di masa depan. Salah satu karakter yang dikembangkan adalah peduli lingkungan. Tujuan penelitian pendidikan karakter dalam serial Riko the Series adalah untuk mengelola lingkungan, menghindari kerusakan lingkungan, menanamkan jiwa peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Karakter peduli lingkungan diperlukan sebagai tindakan nyata yang membawa perubahan baik dalam kehidupan. Penelitian kualitatif ini menggunakan teknik analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini adalah serial animasi yang diperoleh dari YouTube. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, kalimat, dan adegan tokoh. Hasil analisis menunjukkan bahwa serial tersebut memiliki karakter yang baik dalam kepedulian terhadap lingkungan yaitu dengan mengurangi penggunaan sampah plastik dan hemat energi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakter unggul tersebut dapat digunakan untuk memperkuat pendidikan karakter pada anak sekolah dasar yang dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan.</p> <p> </p>Sylvia ArdiantiAnes FitrianiYulia Inka Christie Simbolon
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112381247Solusi Permasalahan Guru Untuk Meningkatkan Profesionalitas di Abad 21
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2463
<p>Permasalahan sering muncul di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial budaya dan yang terpenting adalah sistem pendidikan di Indonesia. Perbincangan tentang isu-isu pendidikan menuai setiap tahun, seperti diskusi tentang perubahan kurikulum, pemerataan guru profesional, administrasi, rendahnya kualitas pendidikan, guru kurang media pembelajaran dan lain-lain. Artikel ini membahas masalah dan tantangan PPG di abad ke-21. Penelitian ini menggunakan teknik analisis dokumen kualitatif dan metode yang digunakan adalah analisis isi, sedangkan hasil dari artikel ini adalah: Kewajiban guru sebagai pendidik menuntut guru untuk mengembangkan kualitas diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan peran guru dalam mendukung pertumbuhan siswa dalam mendukung terwujudnya tujuan pembelajaran. Jika guru tidak memahami profesinya, fungsi guru lambat laun tidak akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Maka untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu mengkaji ulang kebijakan PPG, membenahi sistem pendidikan di LPTK, dan mengkaji model sertifikasi bagi sarjana non kependidikan.</p> <p> </p>Putri Sarah ListiyaniHannan JenivaYokobet Manurung
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112481257 Tantangan Guru dalam Menghadapi Pendidikan Abad 21
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2464
<p>Guru sebagai profesi harus mampu memberikan bimbingan dan pelatihan serta mampu melakukan penelitian dan pengembangan profesionalisme secara berkesinambungan. PPG (Pendidikan Profesi Guru) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S-1 pendidikan dan non kependidikan untuk menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar pendidikan. Namun dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru, tentunya ada kendala yang akan dihadapi. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas apa saja permasalahan dan tantangan guru dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru di sekolah dasar. Dengan demikian perlu adanya kajian yang lebih mendalam terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan terutama tujuan dan makna sertifikasi, perlu adanya upaya peningkatan pola pikir guru dan perlu adanya kepedulian dan profesionalisme guru. program pengembangan bagi guru yang telah lulus program sertifikasi, terutama dalam upaya peningkatan mutu. layanan pembelajaran di abad 21.</p> <p> </p>Novita NurlailaShofia Dwi AryaniYudhitya Senorita
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112581270Uji Reliabilitas Instrumen Non-Tes Kemandirian Belajar Siswa Penelitian Kuantitatif
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2465
<p>Kemandirian adalah kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri sendiri yang ditandai dengan mengambil inisiatif. Selain berusaha menyelesaikan masalah tanpa meminta bantuan orang lain, berusaha dan mengarahkan perilaku menuju kesempurnaan. Menurut Tirtaraharja (2005), kemandirian dalam belajar diartikan sebagai kegiatan belajar yang berlangsung lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri untuk belajar. Pembelajaran mandiri siswa diperlukan agar mereka memiliki tanggung jawab untuk mengatur dan mendisiplinkan diri. Selain itu, dalam mengembangkan kemampuan belajar dan kemauan sendiri. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki oleh siswa sebagai siswa karena hal tersebut merupakan ciri-ciri kedewasaan seorang yang terpelajar. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum memiliki sikap belajar mandiri, mereka cenderung melakukan kegiatan belajar ketika diperintahkan oleh orang tuanya atau melihat temannya belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pengukuran kemandirian belajar siswa yang diperoleh dari pengisian angket untuk siswa kelas II (dua) sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen nontes. Hasil penelitian yang diperoleh pada data olahan diperoleh bahwa uji reliabilitas dinyatakan reliabel karena nilai r11 yang diperoleh lebih besar dari 0,7.</p> <p> </p>Salwa SalsabillaAllysa RamadhaniQurrotun Nufus
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112711277Uji Reliabilitas Instrumen Non Tes Kemandirian Siswa SDN Cadasari 1 dan SDN Cadasari 3
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2466
<p>Reliabilitas adalah ukuran yang dijadikan sebagai tolak ukur suatu pertanyaan. Dimana instrumen merupakan suatu benda yang dapat digunakan dan dipercaya sebagai alat pengumpul data serta mampu mengungkapkan informasi yang sebenarnya di lapangan. Dalam arti data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tetap konsisten meskipun diuji dalam periode waktu yang berbeda. Uji coba instrumen nontes dilakukan terhadap 61 siswa SDN 1 Cadasari dan SDN 3 Cadasari. Namun dalam penelitian ini, data yang diambil adalah 40 siswa yang memiliki nilai di atas rata-rata. Soal yang diujikan merupakan instrumen non tes yang mengukur tingkat kedisiplinan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan dengan angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Keandalan yang tinggi ditunjukkan dengan nilai reliabilitas yang mendekati 1. Kesepakatan umum bahwa reliabilitas dianggap memuaskan jika 0,700. Hasil reliabilitas uji coba menggunakan metode alpha cronbach adalah 0,723. Berdasarkan tabel tersebut, nilai kritis korelasi Product-Moment r pada taraf signifikansi 5% dari 15 item adalah 0,514. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen non tes yang diuji reliabel.</p> <p> </p>Erza AdriweriMuziya MuwahhidaHasna Nuraida
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112781288Upaya Guru Dalam Memberikan Layanan Bimbingan dan Konseling Disiplin Siswa di SDN Sindangmandi
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2467
<p>Sikap disiplin adalah kepatuhan siswa terhadap peraturan di sekolah yang bertujuan untuk menciptakan keamanan, kenyamanan bagi siswa dan kegiatan belajar di sekolah. Saat peneliti melakukan observasi di SD Negeri Sindangmandi, peneliti menemukan kasus siswa dengan perilaku mengganggu yang berlebihan yang cenderung mengarah pada perilaku tidak disiplin yang berdampak pada terganggunya keamanan dan kenyamanan kegiatan belajar di dalam kelas. Seiring dengan seringnya muncul gejala-gejala tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut perilaku tidak disiplin siswa, latar belakang perilaku tersebut, dan bagaimana upaya guru dalam membantu siswa dengan gejala tersebut. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan subjek penelitian dua orang mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. mengetahui upaya yang dilakukan guru. Hasil penelitian menunjukkan perilaku usil, kasar, pemarah dan sebagainya. Latar belakang perilaku siswa tersebut dikarenakan kurangnya kedekatan psikologis dengan orang tua serta lingkungan sosial siswa. Upaya guru dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling dilakukan dengan pembelajaran pada saat kbm, pertemuan orang tua, dan kunjungan tempat tinggal siswa.</p> <p> </p>Ilham ImadudinTiurlinaFatihaturosyidah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112891298Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Talking Stick Pada Materi IPS Kelas V Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2468
<p>Saat ini terdapat beberapa permasalahan di sekolah dasar, yaitu pengemasan model pembelajaran yang kurang baik khususnya pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan hasil yang telah dilakukan peneliti di SDN Merak, guru di SD masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan kurang menarik, hal ini dapat mempengaruhi kualitas belajar siswa. Model pembelajaran yang sangat cocok untuk meningkatkan kualitas diri siswa adalah model pembelajaran Talking Stick. Karena model pembelajaran Talking Stick merupakan salah satu model yang dilakukan dengan teknik permainan. Talking Stick memiliki keunggulan siswa bebas untuk mengekspresikan kreativitas dan pendapat mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Merak khususnya pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodologi Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada pra siklus, siswa memperoleh nilai rata-rata 62 dan tingkat ketuntasannya 34,61%. Setelah menyelesaikan siklus I, nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 67,27 dengan tingkat ketuntasan sebesar 61,53%. Pada survei siklus kedua, siswa mencapai nilai rata-rata 77,42 dengan tingkat kelulusannya 88,47%. Melihat hasil tersebut, terlihat jelas bahwa model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa.</p> <p> </p>Dinda Aisyah FitriIta Rustiati RidwanSusilawati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177112991311Upaya Sekolah dalam Menanamkan Nilai Karakter Untuk Pencegahan 3 Dosa Besar Dunia Pendidikan
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2469
<p>Pendidikan karakter pada saat ini khususnya dalam dunia pendidikan masih sangat kurang. Minimnya pendidikan karakter terlihat pada kejahatan yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar, yang biasanya lebih dipengaruhi oleh kondisi kognitif dan lingkungan daripada perkembangan karakter mereka. Dewasa ini, banyak sekali perilaku buruk yang terjadi. Nadiem Makarim yang merupakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, saat ini mengungkapkan bahwa dunia pendidikan di Indonesia saat ini sedang mengalami tantangan besar dengan adanya “tiga dosa besar”. Tiga dosa besar adalah bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi. Dari ketiga hal tersebut dapat menjadi kendala untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik. Hasil penelitian menyatakan bahwa upaya yang dilakukan pihak sekolah dengan melaksanakan pembiasaan dan program kerja yang dimiliki sekolah serta strategi sekolah dalam menghadapi pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif interaktif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan dokumentasi. Selain itu, metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.</p> <p> </p>Ara Septiana Leah Afifah
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177113121322Validitas Instrumen Penilaian Penguasaan Materi Pada Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2470
<p>Instrumen penilaian merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan evaluasi dalam proses pembelajaran. Instrumen penilaian dapat berupa instrumen tes dan instrumen nontes. Sebuah instrumen tes harus lulus uji validitas oleh para ahli sebelum instrumen tersebut diujicobakan pada siswa. Uji validitas isi yang digunakan peneliti untuk menguji instrumen tes adalah validitas logis dengan menggunakan rumus V Aiken. Uji validitas ini bertujuan untuk membuktikan keakuratan setiap item berdasarkan hasil penilaian para ahli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (R&D) yang mengacu pada model pengembangan 4D (Devine, Design, Develop, Disseminate). Penelitian ini menggunakan 40 item dan diuji validitasnya oleh 3 orang penilai (ahli). Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus V Aiken dapat disimpulkan bahwa hasil analisis validasi semua penilai (pakar) terdapat 16 item yang dinyatakan valid (V > 0,70) dan 4 item yang dinyatakan tidak valid (V < 0,70). Sehingga soal-soal yang dinyatakan tidak valid perlu direvisi sebelum diujikan untuk menilai penguasaan materi pada siswa sekolah dasar.</p> <p> </p>Bening Aulia PutriNicky NurcahyaniRetti Rahmasari
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177113231333Penggunaan Strategi Emred Dengan Lagu Barat: Jawaban Peningkatan Kosakata Bahasa Inggris
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2473
<p>Kurangnya pemanfaatan media menyebabkan rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran. Pada<br>saat proses pembelajaran berlangsung, guru cenderung berkomunikasi satu arah saja dan menuntut<br>siswa untuk menghafal mengenai materi pembelajaran. Bahkan sumber yang dipakai hanya buku ajar,<br>sehingga hal tersebut menyebabkan rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran-pelajaran<br>tertentu. Strategi pembelajaran EMRED merupakan strategi yang terdiri dari lima komponen yaitu,<br>Emmersion, Modelling, Repetition, Exploration, dan Demonstration. Komponen-komponen<br>tersebut mencakup rangkaian aktivitas pengajaran yang akan dinilai dapat dipakai dengan sederhana<br>namun dapat meningkatkan kemampuan kosakata Bahasa Inggris pada siswa. Mengenai metodologi<br>yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode<br>Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV<br>SD Labschool UPI Kampus Serang dengan jumlah siswa laki-laki berjumlah 6 orang dengan jumlah<br>siswa perempuan sebanyak 3 orang. Untuk mendapatkan data, peneliti memakai teknik observasi, tes<br>dan dokumentasi. Data untuk nilai rata-rata pada tes kemampuan kosakata yang diperoleh dari pra<br>siklus yaitu 59,69 dengan kategori belum mencapai KKM. Lalu data yang diperoleh pada siswa di<br>siklus I yaitu 63,88 yang berarti pada siklus I ini mengalami peningkatan akan tetapi masih belum<br>mencapai KKM. Kemudian pada siklus II meningkat dengan hasil rata-rata yang diperoleh sebesar<br>78,77 yang berarti sudah mencapai KKM. Berdasarkan perolehan data tersebut, dapat disimpulkan<br>bahwa dengan penggunaan strategi EMRED dan penggunaan media lagu barat berbasis animasi pada<br>siswa kelas IV SD Labschool UPI Kampus Serang mengalami peningkatan dan mencapai kriteria<br>yang diharapkan.</p>Herli SalimErlina Sukmawati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177113341345Penggunaan Strategi Emred Dengan Lagu Barat: Jawaban Peningkatan Kosakata Bahasa Inggris
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2474
<p>Kurangnya pemanfaatan media menyebabkan rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran. Pada<br>saat proses pembelajaran berlangsung, guru cenderung berkomunikasi satu arah saja dan menuntut<br>siswa untuk menghafal mengenai materi pembelajaran. Bahkan sumber yang dipakai hanya buku ajar,<br>sehingga hal tersebut menyebabkan rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran-pelajaran<br>tertentu. Strategi pembelajaran EMRED merupakan strategi yang terdiri dari lima komponen yaitu,<br>Emmersion, Modelling, Repetition, Exploration, dan Demonstration. Komponen-komponen<br>tersebut mencakup rangkaian aktivitas pengajaran yang akan dinilai dapat dipakai dengan sederhana<br>namun dapat meningkatkan kemampuan kosakata Bahasa Inggris pada siswa. Mengenai metodologi<br>yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode<br>Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV<br>SD Labschool UPI Kampus Serang dengan jumlah siswa laki-laki berjumlah 6 orang dengan jumlah<br>siswa perempuan sebanyak 3 orang. Untuk mendapatkan data, peneliti memakai teknik observasi, tes<br>dan dokumentasi. Data untuk nilai rata-rata pada tes kemampuan kosakata yang diperoleh dari pra<br>siklus yaitu 59,69 dengan kategori belum mencapai KKM. Lalu data yang diperoleh pada siswa di<br>siklus I yaitu 63,88 yang berarti pada siklus I ini mengalami peningkatan akan tetapi masih belum<br>mencapai KKM. Kemudian pada siklus II meningkat dengan hasil rata-rata yang diperoleh sebesar<br>78,77 yang berarti sudah mencapai KKM. Berdasarkan perolehan data tersebut, dapat disimpulkan<br>bahwa dengan penggunaan strategi EMRED dan penggunaan media lagu barat berbasis animasi pada<br>siswa kelas IV SD Labschool UPI Kampus Serang mengalami peningkatan dan mencapai kriteria<br>yang diharapkan.</p>Herli SalimErlina Sukmawati
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177113341345Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Media E-Book Dan Penerapan Strategi Emred
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/2475
<p>Tujuan di laksanakannya penelitian ini yaitu siswa dapat mengalami peningkatan kemampuan<br>membaca pemahaman Bahasa Indonesia sebagai pengaruh media e-book dengan strategi EMRED<br>(Emersion Modeling Repetition Exploration Demonstration). Tujuan di lakukannya penelitian ini yaitu<br>untuk memperbaiki nilai kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri<br>Sindangmandi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di karenakan kemampuan membaca<br>pemahaman siswa yang masih rendah. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian<br>Tindakan Kelas (PTK). Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes dan<br>dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi dan analisis pada tahap pra siklus di peroleh nilai rata-rata<br>kelas 64,7 dengan presentase ketuntasan klasikal siswa 44%. Pada tahap siklus I dengan menerapkan<br>media e-book dengan strategi EMRED di peroleh nilai rata-rata kelas 65,5 dengan presentase<br>ketuntasan klasikal siswa 51,8% akan tetapi hasil dari siklus I ini belum mencapai indikator<br>ketuntasan dalam penelitian ini oleh sebab itu peneliti melanjutkan ke tahap siklus II. Pada siklus II<br>dengan menerapkan media e-book dan strategi EMRED juga di peroleh nilai rata-rata kelas 71,8<br>dengan presentase ketuntasan klasikal siswa 67%. Dari hasil penilaian pada tahap siklus II indikator<br>keberhasilan ini telah tercapai dengan nilai rata-rata kelas >70 (KKM) dan presentase<br>ketuntasan klasikal siswa 56%-70% (Cukup). Berdasarkan hasil diatas peneliti menyimpulkan<br>bahwa pembelajaran dengan penggunaan media e-book dengan strategi EMRED dapat<br>meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas IV SD Negeri Sindangmandi.<br>Kata Kunci: E-book, Strategi EMRED, Membaca Pemahaman</p>Herli SalimGregorius Wisnu Nugroho
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177113461357Pengembangan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Evaluasi Non Tes Menggunakan Media SPSS di SD Sepang Raya
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/3215
<table width="567"> <tbody> <tr> <td width="435"> <p><strong><sub>Abstract</sub></strong></p> <p>____________________________________________________This study aims to determine the interest in learning students of SD Negeri Sepang Raya Kota Serang. is carried out by providing measuring instruments to the research subjects to be filled in completely. The problem of measuring instruments used when carrying out evaluation activities is often faced with problems of accuracy, consistency and stability so that the measurement results obtained can be measured accurately. This instrument must indeed have accuracy when used. Then the analysis of the question items is carried out to obtain empirical evidence regarding the validity and reliability of measuring instruments. The type of Reliability test used is Cronbach Alpha. The method used in the study is descriptive quantitative, to determine the quality of items from the content of non-test questions measuring students' learning interest using a likert scale. as for the technique of random sampling. Validity test is a test used to test the accuracy of a measuring instrument in measuring something that should be measured. Reliability, or reliability, is the consistency of a set of measurements or a set of measuring instruments. This could be a measurement of the same measuring instrument (a test with a retest) will give the same result, or for a more subjective measurement, whether two assessors give similar scores (reliability between assessors). then the results of after conducting a validity test on the non-test, there are 11 items of question items that are declared valid. Then a reliability test was also carried out on 11 questions of the item. Of the 11 question items, elimination was carried out on one of the questions whose total correlation item value was below 0.3, then there were 10 question items left that had a high level of reliability.</p> </td> </tr> </tbody> </table>Aryanty Putri FirdausRositaDea Puspa Trianita
Copyright (c)
2022-11-172022-11-177113461358Efektivitas Penggunaan Media Diorama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi IPA Di Sekolah Dasar
http://proceedings.upi.edu/index.php/semnaspendas/article/view/3450
<p>Saat ini mata pelajaran bahasa Sunda kurang diminati oleh siswa. Hal ini diduga karena cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran cenderung membosankan dan hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dan tidak tertarik dengan mata pelajaran bahasa Sunda. Faktor lain yang menyebabkan siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran Sunda adalah tata bahasa Sunda memang sulit dipelajari, dimana bahasa daerah biasanya memiliki beberapa kata yang digunakan dalam situasi tertentu seperti bahasa lunak dan bahasa kasar (bahasa sehari-hari). Oleh karena itu, diperlukan metode baru untuk belajar bahasa Sunda agar lebih menarik bagi siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan media pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa tertarik belajar bahasa Sunda. Media pembelajaran yang digunakan adalah permainan ular tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan permainan ular tangga sebagai media pembelajaran bahasa Sunda yang diujikan pada siswa kelas 3 SDN Bojong Jengkol 01. Keefektifan media pembelajaran ini ditinjau dari aspek pemahaman pada siswa melalui dua aspek, yaitu aspek pre-test dan post-test. adalah melihat perkembangan peserta didik sebelum dan sesudah pelaksanaan permainan ular tangga sebagai media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan dan mengamati keefektifan permainan ular tangga sebagai media pembelajaran.</p>Eliza AzzahraNovia Nurlaila FajarYeni Rahmawati
Copyright (c)
2022-12-132022-12-137113591372