Persepsi Siswa Sekolah Menengah Pertama terhadap Synchronous Learning yang Menggunakan Aplikasi Konferensi Video

  • Aep Saepulloh Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Parsaoran Siahaan 1Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Ari Widodo Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Endi Suhendi Program Studi Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract

Selama masa pandemi covid-19 banyak sekolah yang menerapkan synchronous learning dengan menggunakan aplikasi konferensi video seperti Google Meet dan Zoom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa sekolah menengah pertama (SMP) terhadap pembelajaran materi fisika dengan menggunakan aplikasi konferensi video. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut. Tujuh puluh delapan siswa yang memiliki latar belakang yang berbeda diminta untuk mengisi angket tentang persepsi terhadap synchronous learning dengan menggunakan aplikasi konferensi video (SLKV) yang terdiri dari motivasi menghadapi tantang belajar, kelebihan synchronous learning (SL) dibandingkan asynchronous learning (ASL), kelebihan SLKV dibandingkan pembelajaran konvnensional, dan minat belajar lagi dengan SLKV. Hasil pengolahan data menunjukkan persepsi ssiwa terhadap SL dibandingkan ASL memiliki nilai rerata yang terbesar (75,13) sedangkan persepsi kelebihan SLKV dibandingkan metode konvensional memiliki nilai yang terkecil (66,15). Uji beda secara statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor-terhadap setiap aspek persepsi. Hasilnyaenis kelamin hanya mempengaruhi persepsi terhadap kelebihan SL dibandingkan ASL. Status sekolah hanya mempengaruhi persepsi kelebihan SLKV dibandingkan pembelajaran konvensional dan minat belajar lagi dengan SLKV. Interaksi belajar hanya mempengaruhi minat belajar lagi dengan SLKV. Kualitas internet mempengaruhi semua aspek persepsi kecuali minat belajar lagi dengan SLKV. Kualitas video hanya mempengaruhi motivasi dalam menghadapi tantangan dan minat belajar lagi dengan SLKV. Semenyara itu, lama belajar menjadi faktor satu-satunya faktor yang mempengaruhi keempat aspek persepsi, sedangkan gaya belajar dan kualitas audio tidak mempengaruhi aspek persepsi mana pun. 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-01-18