MEMBANGUN TANGGUNGJAWAB PROFESIONAL CALON GURU FISIKA PADA ERA SOCIETY 5.0
Abstract
Tujuan penulisan artikel mengungkap kemampuan dan pembekalan calon guru fisika sebagai profesional. Metode survei expost facto kuantitatif sudah dilaksanakan. Subjek penelitian 137 calon guru fisika dari lima universitas dan 41 guru sains fisika Sekolah Menengah Pertama. Purposive area sampling telah diterapkan. Instrumen angket, tes diagnostik perambatan bunyi dan penilaian produk. Analisis data digunakan analisis deskriptif dan uji ANOVA. Kemampuan calon guru Fisika membuat instrumen asesmen diagnostik bermuatan NGSS tidak berbeda secara nyata. Melalui analisis hasil penelitian calon guru telah memanfaatkan sumber belajar yang bersifat kontekstual yakni STEM bersumber di lingkungan siswa. Analisis hasil uji ANAVA dilaporkan penguasaan perambatan bunyi calon guru berbeda nyata. Peningkatan pemahaman konsep fisika bunyi diperlukan. Proses pembelajaran Fisika pada era Society 5.0 diperlukan inovasi dengan memadukan dunia nyata dan maya, sehingga menjadikan peserta didik lebih senang dan terbudaya dengan “ruh” fisika. Pembekalan kompetensi profesi dapat dilakukan institusi pembina (pemerintah), dosen (perguruan tinggi), dan organisasi profesi. Pengembangan kompetensi dilakukan melalui pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovasi. Pada Era Society 5.0 pembinaan kompetensi profesional guru melalui desain interdisipliner empat komponen, manajemen waktu dan jadwal kemimpinan bijak, yang difasilitasi pusat pembelajaran guru dengan ICT.
Downloads
Copyright (c) 2021 Prof. Dr. Sarwi, M.Si.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.