ANALISIS AKURASI HUMAN HORIZONTAL SUNDIAL MUSEUM DIKNAS UPI BANDUNG
Abstract
Jam matahari adalah perangkat penunjuk waktu kuno yang menunjukkan waktu Matahari sejati melalui bayangan yang dihasilkan bagian yang disebut gnomon. Salah satu jenis jam Matahari yang dikenal adalah jam Matahari tipe horisontal. Jam Matahari jenis ini memiliki bidang dial berbentuk mendatar yang sejajar dengan horison setempat. Agar dapat menghasilkan bayang-bayang yang menunjukkan waktu Matahari sejati dengan tepat, sudut dari bidang dial ke sisi miring gnomon pada jam Matahari harus disesuaikan dengan besar sudut lintang geografis tempat jam Matahari akan digunakan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi lapangan di human horizontal sundial yang terdapat di kawasan taman museum DIKNAS Universitas Pendidikan Indonesia untuk menentukan keakuratan penunjukan waktu jam Matahari ini. Data diperoleh bertepatan dengan momentum autumnal equinox pada 23 September 2021. Dengan berdiri di titik pijak yang dianggap sesuai dengan tinggi badan, diperoleh bayang-bayang pengamat ketika waktu menunjukkan pukul 10.10 WIB (waktu daerah – Zone Time/ZT) menyentuh garis jam 10 (waktu Matahari sejati – Absolute Solar Time/AST) di bidang dial. Dengan menghitung nilai perata waktu yang berlaku untuk tanggal pengamatan, diperoleh nilai AST hasil perhitungan sebesar 10.29. Terdapat beda waktu ~ 20 menit antara AST hasil penunjukan bayang-bayang dengan AST teoretik hasil perhitungan. Perbedaan yang cukup besar ini dimungkinkan karena kekurangtepatan pengamat dalam berdiri di bidang dial yang sesuai dengan tinggi badannya atau kekurangtepatan penentuan titik nol yang menjadi titik konvergensi garis-garis jam pada saat pembangunannya.
Downloads
Copyright (c) 2021 Nagia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.