UNJUK KERJA LUX METER DAN SKY QUALITY METER DALAM PENGAMATAN GERHANA MATAHARI CINCIN 26 DESEMBER 2019
Abstract
Telah dilakukan pengamatan Gerhana Matahari Cincin dan pengukuran iluminansi (Lux Meter) serta kecerahan langit (Sky Quality Meter) selama terjadinya gerhana, masing-masing oleh Tim Pengamat Gerhana Matahari (TOGEMA) UPI di Kabupaten Siak Riau dan Tim Imah Noong di kota Singkawang Kalimantan Barat. Data pengukuran Lux Meter yang telah melalui proses koreksi terhadap jarak zenit Matahari dari cakrawala di Kabupaten Siak dirajah sebagai fungsi waktu. Hal yang sama dilakukan terhadap hasil pengukuran Sky Quality Meter yang diperoleh di kota Singkawang. Dengan kecerahan langit terendah senilai 11,65 mag./[“]2 yang diperoleh dengan instrumen Sky Quality Meter, hal ini menunjukkan bahwa kondisi langit pada saat tersebut masih cukup terang. Diperoleh ambang batas magnitudo objek langit sebesar -2,02 magnitudo, yang berarti diperlukan magnitudo yang lebih terang dari nilai tersebut untuk dapat dikesani dengan mata telanjang pada saat puncak gerhana. Nilai terendah pengukuran Lux Meter dan Sky Quality Meter masing-masing sebesar 5162 lux (12:15 WIB) dan 11,65 mag./[“]2 (12:42 WIB). Berdasarkan prediksi teoretik, gerhana maksimum terjadi pada 12:18 WIB di Kabupaten Siak dan 12:42 WIB di kota Singkawang. Terlihat bahwa hasil pengukuran Lux Meter dan Sky Quality Meter sama-sama mendekati waktu kejadian menurut perhitungan teoretik. Waktu-waktu terjadinya kontak antara piringan Bulan dan Matahari tidak dapat diperoleh dari profil iluminansi dan kecerahan langit yang diperoleh, namun momentum puncak gerhana dapat dengan mudah dikenali dari perubahan terbesar yang terjadi.
Downloads
Copyright (c) 2021 Judhistira Aria Utama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.