Analisis waktu paruh isotop Ba133 dan Cs137 terhadap Dead-Time melalui percobaan gamma berbantuan Geiger Muller Counter RADLAB

  • Moh Diki Setia-Dermawa UIN Sunan Gunung Djati
  • Rena Denya Agutina UIN Sunan Gunung Djati
  • Riki Purnama Putra UIN Sunan Gunung Djati
  • Leviya Dewi Astrini UIN Sunan Gunung Djati
Keywords: Dead-Time, Geiger Muller Counter, isotop Ba133, isotop Cs137, percobaan gamma, RADLab, waktu paruh

Abstract

Penentuan waktu paruh isotop dan estimasi Dead-Time merupakan langkah penting dalam analisis nuklir. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis waktu paruh isotop Ba133 dan Cs137 serta estimasi Dead-Time melalui percobaan gamma berbantuan Geiger Muller Counter RADLab. Percobaan dilakukan dengan menggunakan sumber gamma isotop Ba133 dan Cs137 dengan intensitas radiasi yang diketahui. Studi ini bertujuan untuk menganalisis waktu paruh isotop Ba133 dan Cs137 serta memperkirakan pengaruh Dead-Time melalui penggunaan percobaan gamma yang menggunakan Geiger Muller Counter RADLab. Metode Penelitian yang digunakan pada Penelitian ini adalah eksperimen gamma menggunakan Geiger Muller Counter RADLab Percobaan dilakukan dengan prosedur sumber gamma ditempatkan dalam posisi tetap di dekat Geiger Muller Counter RADLab. Dilakukan pengukuran oleh counter dalam interval 10 – 6000 sekon. Data yang diperoleh digunakan untuk menghitung waktu paruh isotop dan estimasi Dead-Time. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu paruh isotop Ba133 diukur sebesar 11908,99249 dengan ketidakpastian 1495,55854, sedangkan waktu paruh isotop Cs137 diukur sebesar 12996,85362 dengan ketidakpastian 2295,16209. Evaluasi pengaruh Dead-Time untuk Ba133 menunjukkan 8254,68547 dengan ketidakpastian 1036,64219 untuk Cs137 menunjukan 9008,73244 dengan ketidakpastian 1590,88513. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan linier antara jumlah deteksi per detik (CPS) dan waktu pengukuran. Namun, keberadaan dead-time mempengaruhi akurasi pengukuran waktu paruh, sehingga dilakukan koreksi dead-time untuk memperbaiki hasil tersebut. Isotop Ba133 menunjukkan hubungan linier dengan CPS, sementara isotop Cs137 memiliki pola yang berbeda, menunjukkan pentingnya memperhatikan karakteristik isotop dalam analisis radioaktivitas. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai waktu paruh isotop dan pengaruh Dead-Time dalam analisis nuklir menggunakan Geiger Muller Counter RADLab.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adisi, S., Iso, S., Taftazani, A., Padat, S., Aani, S., Standar, M., & Sesual, A. (n.d.). Kata kunci : ketidakpastian, AANI, ISO-guide 17025, sampel padat. VI(2), 7–14.

Aziz, M., Hidayanto, E., & Lestari, D. D. (2015). Penentuan Aktivitas Co-60 dan Cs-137 Pada Sampel Unknow Dengan Menggunakan Detektor HPGe. Youngster Physics Journal, 4(2), 189–196.

Counters, L. S. (2001). Putting isotopes to work: liquid scintillation counters. 143–144.

Nuklir, I. P. D. T. Kajian Pencacahan Radioaktif Intensitas Tinggi Dengan Sistem Spektrometri Gamma. 235-240.

Farid, M. M., Susila, I. P., & Prawito. (2016). Perbandingan Kinerja Hasil Pengukuran Detektor Untuk Pemantauan Lingkungan. Seminar Keselamatan Nuklir, November, 1–5.

Hadaina, S., & Yusibani, E. (2016). Studi Cacahan Radiasi Sr-90 dan Am-241 untuk Beberapa Filter Rokok Komersial Menggunakan Detektor Geiger-Muller Study on Amount of Radiation Intensity of Sr-90 and Am-241 for some Commercial Cigarette Filters using Geiger-Muller Detector. Journal of Aceh Physics Society (JAcPS), 5(2), 1–6.

Hadaina, S., Yusibani, E., & Gunawati. (2016). Studi Cacahan Radiasi Sr-90 dan Am-241 untuk Beberapa Filter Rokok Komersial Menggunakan Detektor Geiger Muller. Journal of Aceh Physics Society, 5(1), 1–6. https://media.neliti.com/media/publications/91366-ID-none.pdf

Hidayat, Y., Wardaya, A. Y., Triadyaksa, P., Setiawati, E., Muhlisin, Z., Sumariyah, S., ... & Soesanto, Q. M. B. Studi Produksi Radionuklida Medis Untuk Generator 89sr/90y Dari Hasil Reaksi 89rb (P, N) 89sr/90y Pada Siklotron Medik Secara Komputasi. Berkala Fisika, 22(4), 153-160.

Hidroksiapatit, K. R.-, & Sinovektomi, U. (2001). Karakteristik 188re- Hidroksiapatit Untuk Sinovektomi Radiasi.

Jervis, D. R. E. (1968). Cumulative yields in the 14 MeV neutron fission of 232Th and 238U in the symmetric region.

Juita, E., Wurdiyanto, G., & Widodo, S. (1996). Antarbanding Pengukuran Aktivitas Isotop 57 Co Dan 131 I (Ii). Ii, 20–21.

Lubis, A. M., & Supiyati. (2009). Analisis Tingkat Kecepatan Korosi Besi dengan Menggunakan Sinar Gamma. Jurnal Fisika, 6(2), 148–157.

Mustofa, K., Sufmawan, A., Hartaman, S., & Sunarko. (2013). Percobaan Analisis Aktivasi Neutron Epithermal Menggunakan Bahan Acuan Standar BCR 063R Skim Milk Powder di Fasilitas Rabbit Sistem Reaktor G.A Siwabessy. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Dan Aplikasi Reaktor Nuklir, 238–245.

Nazaroh. (2017). Studi Literatur “Pengukuran Laju Emisi Neutron (Fluens) Dengan Sistem Manganese Sulphate Bath (MnSO4.H2O).” Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV, 1(1), 63–71.

Nirwani, L. (2014). Faktor transfer radionuklida 137Cs dari tanah ke daun singkong. Prosiding Pertemuan Dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir IX, 7513906(49), 166–175.

Nuraini, E., & Purwanto, A. T. (2007). Analisis Unsur Dalam Batuan Di Cekungan Bentarsari Kabupaten Brebes Jawa Tengah Menggunakan Metode AANC. Prosiding Pertemuan Dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator Dan Aplikasinya, 9(1), 149–155.

Nuryanti, Amitayani, E. S., & Budi, R. F. S. (2017). Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017 Badan Tenaga Nuklir Nasional. Seminar Pendayagunaan Teknologi Nuklir 2017, 8(November), 21–23.

Reaktor, T., Dan, H., Ahr, P., & Homogeneous, A. (2014). Seminar Keselamatan Nuklir 2014 Makalah Penyaji Oral Bidang Instalasi dan Bahan Nuklir. di(September 1985), 1–6.

Rina, Th dan Yusuf, I. S. (2008). Analisis NIST SRM 1633B dan SRM 1646A Dengan Metode AAN Dalam Rangka Uji Banding Antar Laboratorium. Urania, 14(3), 106–160.

Rohidi, R., Setiawanto, A., & Subiharto, S. (2017). Penentuan Aktivitas Samarium-153 Dalam Rangka Uji Banding Antar Laboratorium Di Lingkungan Batan. … Pengelolaan Reaktor Nuklir, XIV(1), 24–29. http://jurnal.batan.go.id/index.php/bprn/article/view/3889

Setiawan, MT, D., Aziz, A., Febrian, M. B., Setiadi, Y., & Hastiawan, I. (2017). Pengembangan Teknologi Proses Radioisotop Medis 131I Menggunakan Metode Kolom Resin Penukar Ion Untuk Aplikasi Kedokteran Nuklir. Jurnal Sains Dan Teknologi Nuklir Indonesia, 18(1), 15. https://doi.org/10.17146/jstni.2017.18.1.3138

Sumarni, S., & Satyarno, I. (2007). Penggunaan pasir besi dan barit sebagai agregat beton berat untuk perisai radiasi sinar gamma, Sri. 1954, 93–100.

Sutrisno, S. (2018). Penandaan Serangga Hama Dengan Radioisotop Untuk Studi Pola Pemencaran, Migrasi Dan Estimasi Kepadatan Populasi. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Dan Radiasi, 4(1), 13–26.

Syah, A. K. (2018). Analisis Tingkat Radioaktivitas Air dan Tanaman Pangan di Daerah Kabupaten Mamuju. 1–98.

Wicaksana, A., & Rachman, T. (2018). Uji profisiensi sampel matrik tanah dan sedimen sungai dalam rangka pengendalian mutu hasil pengujian laboratorium. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 3(1), 10–27. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Published
2023-12-16