Desain Didaktis pada Materi Cepat Rambat Bunyi Berdasarkan Hambatan Belajar Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas
Abstract
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar untuk menghasilkan hasil belajar. Dalam menghasilkan hasil belajar yang diharapkan tidak mudah, hal ini dikarenakan dalam suatu pembelajaran pasti terdapat hambatan belajar yang dialami oleh siswa. Berdasarkan studi pendahuluan, terdapat siswa masih mengalami hambatan belajar pada materi cepat rambat gelombang bunyi, seperti (a) 93,5% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada zat padat, (b) 96,8% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada zat cair, (c) 96,8% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada gas, (d) 96,8% siswa tidak dapat menyelesaikan persamaan matematis, (e) 93,5% siswa tidak dapat menentukan cepat rambat bunyi yang paling besar, dan (a) 96,8% tidak dapat menentukan zat cair yang paling sulit mengantarkan bunyi. Tujuan dari penelitian ini untuk meminimalisir hambatan belajar yang dialami siswa pada materi cepat rambat gelombang bunyi dengan menggunakan DDR (Didactical Design Research). Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dan melalui tiga tahapan, yaitu 1) analisis situasi didaktis, 2) analisis metapedadidaktik, dan 3) analisis restrosfektif. Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan responden. Hasil penelitian didapatkan (a) 51,9% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada zat padat, (b) 51,9% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada zat cair, (c) 51.9% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada gas, (d) 81,5% siswa tidak dapat menyelesaikan persamaan matematis, (e) 81,5% siswa tidak dapat menentukan cepat rambat bunyi yang paling besar, dan (a) 7,4% siswa tidak dapat menentukan zat cair yang paling sulit mengantarkan bunyi. Berdasarkan hasil tersebut maka desain didaktis yang digunakan pada penelitian pertama harus diperbaiki. Pada implementasi kedua didapatkan hasil (a) 3,0% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada zat padat, (b) 3,0% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada zat cair, (c) 6,1% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada gas, (d) 6,1% siswa tidak dapat menyelesaikan persamaan matematis, (e) 45,5% siswa tidak dapat menentukan cepat rambat bunyi yang paling besar, dan (a) 3,0% siswa tidak dapat menentukan zat cair yang paling sulit mengantarkan bunyi. Setelah implementasi ketiga didapatkan hasil bahwa (a) 0,0% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada zat padat, (b) 0,0% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada zat cair, (c) 0,0% siswa tidak mengetahui persamaan cepat rambat bunyi pada gas, (d) 0,0% siswa tidak dapat menyelesaikan persamaan matematis, (e) 0,0% siswa tidak dapat menentukan cepat rambat bunyi yang paling besar, dan (a) 0,0% siswa tidak dapat menentukan zat cair yang paling sulit mengantarkan bunyi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa desain didaktis yang dibuat dan diimplementasikan dapat meminimalisir hambatan belajar epistimologis siswa pada materi cepat rambat bunyi
Learning is a process of interaction between students and teacher and learning resources in learning environment used to produce learning outcomes. To produce learning outcomes that are expected is not easy, because there must be learning obstacle exprienced by students in the learning process. Based on the preliminary study, there are students still have learning obstacle in the sound wave propagation material, such as (a) 93.5% of students didnt know the equation of sound propagation in solids, (b) 96.8% of students didnt know the sound propagation equation in liquid, (c) 96.8% of students didnt know the sound propagation equation in gas, (d) 96.8% of students cannot solve the mathematical equations, (e) 93.5% of students cannot determine the greatest velocity of sound propagation, and (a) 96.8% cannot determine type of liquid that is the most difficult to transmit the sound. The purpose of this study is to minimize learning obstacle experienced by students in sound wave propagation material using DDR (Didactical Design Research). The research method used is descriptive qualitative, and through three stages, there are 1) didactic situation analysis, 2) analysis of metapedicactics, and 3) effective analysis. The instrument used is the test of the respondent's ability (TKR). The results showed that (a) 51.9% of students didnt know the equation of sound propagation in solids, (b) 51.9% of students didnt know the sound propagation equation in liquid, (c) 51.9% of students didnt know the sound propagation equation in gas, (d) 81.5% of students cannot solve the mathematical equations, (e) 81.5% of students cannot determine the greatest velocity of sound propagation, and (a) 7.4% cannot determine type of liquid that is the most difficult to transmit the sound. Based on these results, the didactic design used in the first study must be improved. In the second implementation the results were obtained (a) 3.0% of students didnt know the equation of sound propagation in solids, (b) 3.0% of students didnt know the sound propagation equation in liquid, (c) 6.1% of students didnt know the sound propagation equation in gas, (d) 6.1% of students cannot solve the mathematical equations, (e) 45.5% of students cannot determine the greatest velocity of sound propagation, and (a) 3.0% cannot determine type of liquid that is the most difficult to transmit the sound. After the third implementation, it was found that(a) 0.0% of students did not know the sound propagation equation for solids, (b) 0.0% of students did not know the sound propagation equation in liquid, (c) 0.0% of students did not know sound propagation equation in gas, (d) 0.0% of students cannot solve the mathematical equations, (e) 0.0% of students cannot determine the greatest velocity of sound propagation, and (a) 0.0% of students cannot determine type of liquid that is the most difficult liquid to transmit sound. The conclusion is didactic design created and implemented can minimize the obstacle to students' epistemological learning in sound propagation material.