Kajian implementasi teori respon butir dalam menganalisis instrumen tes materi fisika

  • Asri Andayani Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Purwanto Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Taufik Ramlan Ramalis Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia
Keywords: Analisis Instrumen, Teori Analisis, Teori Respon Butir

Abstract

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa guru fisika di kota Bandung menunjukan bahwa kebanyakan guru tidak melakukan analisis terhadap tes yang diberikan kepada murid dan sedikit guru yang melakukan analisis serta masih menggunakan teori analisis klasik. Teori respon butir merupakan teori analisis butir soal yang termasuk ke dalam teori tes modern dan merupakan perbaikan dari teori klasik. Berdasarkan kajian literatur, teori respon butir memiliki keunggulan daripada teori klasik yaitu diantaranya dapat menggambarkan lebih rinci terkait karakteristik butir soal serta tidak memiliki ketergantungan hasil analisis pada responden. Namun teori respon butir memiliki perhitungan matematis yang cukup rumit sehingga dalam penggunaannya memerlukan bantuan software khusus. Metode penelitian yang dilakukan yaitu metode deskriptif dengan kajian literatur yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan teori respon butir dalam menganalisis instrument dengan menggunakan software yang terhubung pada Microsoft Excel seperti eirt, IRTpro, dan semacamnya. Beberapa makalah ilmiah yang diterbitkan pada jurnal menunjukan bahwa pada teori respon butir untuk menentukan karakteristik butir soal digambarkan melalui ICC (Item Characteristics Curve), serta akan didapat fungsi informasi dan SEM (Standard Error Measurrement) untuk melihat reliabilitas dan validitas tes yang diukur.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-02-01