Gel tabir surya berbahan aktif titanium dioksida dengan beberapa variasi perbandingan konsentrasi dalam carbopol (1% b/b)

  • Riri Jonuarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Padang,Padang, Indonesia
  • Triati Dewi Kencana Wungu Jurusan Fisika, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 40132, Indonesia
  • Freddy Haryanto
  • Suprijadi Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 40132, Indonesia
Keywords: absorbansi, reflektansi, TiO2, tabir surya, UV

Abstract

Titanium dioksida (TiO2) adalah salah satu material yang dipakai sebagai bahan aktif dari produk tabir surya yang dikomersilkan. Keuntungan penggunaan material TiO2 sebagai material aktif tabir surya adalah spektrum perlindungannya yang luas mencakup daerah ultraviolet (UV) yaitu ultraviolet tipe B
(UVB) dan ultraviolet tipe A (UVA). Disamping itu, TiO2 adalah material anorganik yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Namun, ukuran partikel TiO2 yang berstandar kosmetik grade yang beredar dipasaran adalah besar, maka pemakaian TiO2 cenderung meninggalkan noda putih (white cast) di kulit. Untuk mengatasi masalah white cast tersebut, kami mencoba mengembangkan gel transparan yang mengandung TiO2 yang menggunakan Carbopol 940 (1%b/b) sebagai base nya. Pada penelitian ini, kami membuat beberapa variasi perbandingan konsentrasi antara TiO2 terhadap Carbopol 940 (1% b/b) pada gel tabir surya. Gel yang diperoleh diuji melalui uji absorbansi dan reflektansi spektroskopi UV-vis disekitar daerah UV dan cahaya tampak. Karakterisasi spektroskopi UV-vis menunjukkan bahwa absorbsi maksimum dan relflektansi maksimum dari material ini berada pada daerah UVA. Konsentrasi TiO2 yang diperbesar dalam formula yang mengandung Carbopol 940 (1% b/b), membuat puncak absorbsi dan refleksi dari gel semakin tinggi. Namun, reflektansi TiO2 pada daerah cahaya tampak masih cukup tinggi yaitu berada pada rentang 70% - 80%, yang berarti bahwa cahaya tampak hanya lolos sebesar 20% - 30 % saat melewati gel tabir surya. Hal ini disebabkan oleh gel yang masih kurang bening dan menjadi sebuah kelemahan dari penelitian ini. Hasil-hasil yang diberikan dari tahap awal penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi awal pengembangan tabir surya berbahan TiO2 tanpa harus mengubah ukuran partikel TiO2 ke dalam skala nanometer.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-02-01