PERANCANGAN TEKNOLOGI PANEL SURYA TERAPUNG UNTUK MEMAJUKAN SEKTOR KELAUTAN DI INDONESIA

  • Mohammad Ikhwan Darmawan Universitas Pendidikan Indonesia
  • Parhan Dahro Maulana Universitas Pendidikan Indonesia
  • Ziyan Akmal Tiftazani Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak

Pencemaran laut akibat limbah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia merupakan permasalahan serius yang telah lama menjadi perhatian. Dampak negatif pencemaran tersebut merusak ekosistem laut dan berpotensi merugikan perekonomian, khususnya pada sektor pariwisata dan perikanan. Solusi inovatif yang muncul adalah penggunaan panel surya terapung. Panel surya terapung merupakan teknologi yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan listrik. Keunggulan utamanya adalah teknologi ini dapat mengurangi dampak negatif sektor energi terhadap lingkungan laut. Namun di Indonesia masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi agar teknologi ini dapat berhasil diterapkan. Kendala utama yang dihadapi adalah biaya awal yang tinggi dan permasalahan kompleks dalam pengelolaan infrastruktur panel surya terapung di perairan Indonesia yang beragam. Solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah kerjasama yang erat antara pemerintah, dunia usaha dan sektor pendidikan. Pemerintah dapat memberikan insentif finansial dan membuat peraturan yang mendukung penggunaan panel surya terapung. Industri harus berperan dalam mengembangkan teknologi ini dan menekan biaya produksi. Sementara itu, sektor pendidikan dapat berkontribusi pada penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan teknologi. Penggunaan panel surya terapung di Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengurangi pencemaran laut, menjaga kualitas air laut dan mendukung sumber daya penting laut. Selain itu, hal ini juga akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim global. Dengan mengatasi hambatan-hambatan ini, Indonesia dapat memajukan sektor kelautan, melindungi lingkungan laut, dan mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjang.

Diterbitkan
2024-06-05