Analisis Wacana Kritis terhadap Berita Perusakan Kantor Desa Bojong Koneng di Media Online
Abstract
Polemik sengketa lahan di Desa Bojong Koneng Kabupaten Bogor yang mulanya melibatkan Rocky Gerung sebagai warga Desa Bojong Koneng dan PT Sentul City berkembang dan kemudian berlanjut pada peristiwa perusakan kantor Desa Bojong Koneng. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana representasi aktor warga Bojong Koneng dan PT Sentul City dalam pemberitaan peristiwa perusakan kantor Desa Bojong Koneng di media online. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model Fairclough. Sumber data pokok berasal dari berita-berita media online di Indonesia, yakni beritasatu.com, tempo.co, pikiran-rakyat.com, okezone.com. dan merdeka.com . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan penanda-penanda kebahasaan seperti koherensi, leksikalisasi, ketransitifan dan modalitas yang digunakan media-media tersebut untuk membangun representasi dua aktor tersebut. Warga Bojong Koneng yang terlibat peristiwa perusakan kantor Desa Bojong Koneng tersebut relatif direpresentasikan sama oleh media-media tersebut. Melalui strategi kronologi, warga tersebut direpresentasikan sebagai pihak yang terprovokasi dan akibat adanya tindakan PT Sentul City atas lahan di Bojong Koneng. Sementara itu, PT Sentul City direpresentasikan secara berbeda-beda oleh media-media daring tersebut. Perbedaan tersebut sejalan dengan temuan analisis meso dan makro yang menunjukkan adanya konteks sosial-institusi yang berbeda-beda di antara media-media online tersebut.