ALIH WAHANA SASTRA DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA/SMK
Abstract
Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan tersebut berada pada elemen pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum merdeka, sehingga keterampilan tersebut harus dicapai oleh pesera didik dengan salah satu proses pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan mengalihwahanakan bentuk sastra menjadi sastra lain. Alih wahana adalah pengubahan dari satu jenis kesenian menjadi kesenian jenis lain, alih wahana juga mencakup kegiatan penerjemahan, penyaduran, dan pemindahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian lain, pengalihan ide atau cara untuk menyampaikan pesan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana relevansi alih wahana dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA/SMK. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, data yang didapatkan dalam penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan. Alih wahana karya sastra dapat memanfaatkan media teks, audio, visual, video, perekayasa, dan manusia. Pada karya sastra berbentuk teks cerpen yang dialih wahanakan menjadi naskah drama denganmengalihkan ide, karakter yang dibutuhkan untuk mengembangan konflik, nilai sosial, budaya dan agama menjadi pertimbangan untuk dapat tersusunnya menjadi bahan buku ajar berupa modul. Modul pembelajaran bahasa Indonesia harus memperhatikan karakteristiknya yaitu dengan Self Intructional, Self Contained, Stand alone dan Adaptive. Mengalih wahanakan teks Cerpen menjadi naskah drama juga sesuai dengan kompetensi keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik, dengan hal itu menjadi pertimbangan akan memungkinkan tersusunnya bahan ajar sastra sesuai dengan tingkat pembelajaran di SMA/SMK.