DIGITAL STORYTELLING: SELARAS LITERASI DAN TEKNOLOGI SEBAGAI WADAH EKSPRESIF SISWA
Abstract
Digital storytelling diproyeksikan menjadi strategi yang tepat dalam menghadirkan pembelajaran berorientasi peningkatan keterampilan siswa sesuai tuntutan abad ke-21. Keterampilan guru menjadi salah satu unsur terpenting untuk mewujudkan hal tersebut. Oleh karena itu dirumuskan penelitian dengan metode kepustakaan guna menengok kebermanfaatan dari digital storytelling untuk pembelajaran di kelas dalam mewujudkan keselarasan antara perkembangan teknologi dengan upaya persuasi masyarakat untuk senantiasa berliterasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga urgensi agar guru mengaplikasikan digital storytelling dalam ruang kelas. Pertama, terwadahkannya sebuah pembelajaran dengan daya tarik siswa bermain media sosial sebagai acuan dan pasar untuk kontennya. Kedua, digital storytelling dapat mewujudkan pembelajaran yang berorientasi pada literasi global. Ketiga, siswa dapat mengekspresikan daya kritis dan kreatifnya ke dalam tujuh elemen penting digital storytelling yang dapat mengantarkannya menjadi lebih produktif. Kesimpulannya, digital storytelling dapat dimanfaatkan guru sebagai sarana pembelajaran yang menunjang siswa untuk memiliki kemampuan berliterasi global sekaligus berdaya kreasi tinggi. Berkonten dalam dunia maya akhirnya bukan hiburan semata, namun turut serta menjadi ruang belajar yang menyenangkan bagi siswa.