MENYELISIK WARNA LOKAL KARYA SASTRA KALIMANTAN TIMUR DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BACAAN SISWA DALAM MEDIUM PENELITIAN
Abstract
Penggeseran budaya lokal yang disebabkan arus globalisasi, menyebabkan budaya lokal terancam punah, tentunya hal tersebut menjadi masalah penting yang harus dijawab dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan dan sastra. Pendidikan dan sastra menjadi wadah solusi yang dapat membantu dalam pelestarian kearifan lokal suatu daerah. Sastra menjadi sebuah alat penulis dalam mengabadikan kearifan lokal, dan pendidikan menjadi sarana pembelajaran kearifan lokal kepada siswa melalui karya sastra. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan karya sastra yang berwarna lokal dalam hasil penelitian terdahulu, dan keterkaitan hasil penelitian tersebut dalam menjadi tawaran kepada pendidik untuk dijadikan bahan bacaan siswa. Jenis penelitian yang digunakan ialah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data studi pustaka. Penulis meninjau 7 penelitian terdahulu yang mengangkat topik karya sastra dari Kalimantan Timur yang bermuatan warna lokal, yang dipublikasi dari tahun 2020 hingga 2024. Lebih lanjut, hasilnya penulis kaitkan dengan kegunaan karya sastra lokal dalam menjadi bahan bacaan siswa. Lalu penulis analisis menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan warna lokal dalam karya sastra Kalimantan Timur, terhimpun dalam karya sastra seperti cerpen, mantra, novel, cerita rakyat, dan tarsul yang merupakan puisi berbentuk syair serta pantun. 7 penelitian memiliki muatan warna lokal yang menjadi ciri khas masyarakat Kalimantan Timur. Muatan warna lokal tersebut digambarkan melalui berbagai tradisi dan adat istiadat Kalimantan Timur. Maka dari itu, penelitian ini bermanfaat untuk pendidik, pembelajar, dan pembaca, guna memahami karya sastra yang bernuansa warna lokal yang dapat menjadi bahan bacaan sastra, yang berperan dalam meningkatkan rasa kecintaan pada warisan budaya lokal.